SERPONG, ULTIMAGZ.com — Kehilangan minat akan passion yang dimiliki kerap terjadi pada berbagai kalangan tak kenal usia. Hal ini menimbulkan hengkangnya seseorang pada kegiatan yang digemari dan dapat terjadi dalam waktu singkat maupun lama. Apakah Ultimates pernah mengalami hal serupa?
Salah satu film animasi pendek berjudul “Canvas” menceritakan seorang kakek yang terpuruk, tetapi kembali menemukan dirinya dalam dunia seni lukis. Disutradarai oleh Frank E. Abney III, “Canvas” telah tayang di platform digital Netflix sejak Jumat (11/12/20).
Usai kehilangan sang istri, seorang kakek kehilangan semangat dalam dirinya. Kesedihan yang mendalam sempat menghentikan ambisinya untuk melukis. Pada beberapa adegan menunjukkan keadaan kakek di atas kursi roda sembari menatap frustasi pada sebuah kanvas.
Hingga suatu hari, keadaan berubah ketika sang anak dan cucu menyambangi rumahnya. Kehadiran dan kejadian yang dialami bersama sang cucu akhirnya mampu membangkitkan gairah melukis yang telah lama terkubur.
Film berdurasi 9 menit ini uniknya disuguhkan tanpa dialog dan hanya menampilkan gestur, mimik wajah, didukung dengan nuansa serta latar musik. Dengan menyajikan plot dan problematika sederhana, “Canvas” mampu menyampaikan keseluruhan cerita dengan apik dan ringkas. Cerita hanya berfokus pada satu titik yakni membangkitkan kembali motivasi melukis seorang kakek sekaligus mengajarkan bahwa hidup harus tetap berjalan meskipun sempat dibuat patah oleh keadaan.
Alur cerita “Canvas” cenderung cepat dengan menampilkan dinamika cerita yang naik dan turun dalam waktu singkat. Meskipun demikian, film ini terasa padat serta tidak terburu-buru. Hal ini lantaran tak banyak perkenalan karakter yang bertele-tele sehingga setiap menit sengaja disajikan dengan makna yang mudah dipahami.
Kisah seorang kakek seolah menginterpretasikan lika-liku yang dialami manusia. Setiap individu pasti pernah merasakan keterpurukan hingga hilangnya motivasi dalam hidup, tetapi akan ada sebuah titik balik yang menjadi awal untuk kembali.
Makna sebuah kanvas dapat pula diartikan sebagai kehidupan. Ada kalanya semua tampak kosong, tak lagi menyenangkan, dan ada kisah tersendiri di balik sebuah karya lukis yang menggambarkan momen-momen berharga di masa lampau. Namun, lukisan itu seolah harus ‘tersimpan’ pada ruang kenangan sehingga diperlukan kanvas baru untuk kembali mengukir kisah dan melanjutkan kehidupan.
Dalam kehidupan, tokoh anak dan cucu dapat diartikan sebagai sosok-sosok penyemangat yang dimiliki seseorang. Kehadiran mereka dibutuhkan di masa-masa terendah di dalam kehidupan. Meskipun demikian, sosok penyemangat dapat dikatakan hanya sebagai ‘jembatan’ dan kawan yang menemani kita menuju titik balik. Perlu diingat bahwa kitalah yang harus memperjuangkan serta mengambil keputusan dalam kehidupan.
Baca juga “Minions Kembali Beraksi dalam “Despicable Me 4””
Film ini cocok ditonton oleh Ultimates yang tengah mengalami demotivasi dalam kehidupan. Tak ada hal yang tak mungkin asal ada kemauan. Biarkan diri rehat sejenak, lalu kembalilah dengan semangat baru dalam memperjuangkan kehidupan. Berikut trailer “Canvas” yang Ultimates dapat tonton.
Penulis: Graciella Olivia Widjaja
Editor: Vellanda
Foto: YouTube/Netflix