• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, June 1, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Hiburan Film

“Dune” 2021: Adaptasi Sukses Buku Frank Herbert

by Arienne Clerissa Lazuardi
October 24, 2021
in Film, Hiburan, Literatur, Opini, Review
Reading Time: 2 mins read
dune

Poster film Dune (Foto: Screenrant.com)

0
SHARES
2.7k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Film “Dune” akhirnya dirilis di bioskop Indonesia pada Kamis (14/10/21). Penantiannya yang cukup panjang menjadi setimpal karena “Dune” bisa saja menjadi salah satu film sci-fi terbaik yang pernah dirilis.

“Dune” (2021) dari Denis Villeneuve adalah percobaan kesekian untuk mengadaptasi novel berjudul sama karya Frank Herbert. Setelah beberapa adaptasi yang kurang memuaskan, “Dune” akhirnya berhasil menangkap kemegahan buku Herbert dengan visual yang menakjubkan.

Kompleksnya politik dan rumitnya imaginasi dari buku Herbert membuat banyak orang berpendapat bahwa buku ini ‘unfilmable’ alias tidak dapat difilmkan. Namun, “Dune” cukup berhasil menggambarkan dunia antariksa tersebut dengan durasi 2 jam 35 menit pada film bagian pertama ini.

Kisah “Dune” berlatar konflik politik antara House of Atreides, House of Harkonnen, dan House of Corrino atas status sebuah planet bernama Arrakis. Di dunia Dune, Arrakis adalah planet gersang, tandus, juga sulit ditinggali, tetapi memiliki sumber daya alam terpenting berupa rempah bernama Melange.

Selama puluhan tahun, eksploitasi Melange di Arrakis ditangani langsung oleh House of Harkonnen, rumah dari Baron Vladimir Harkonnen. Namun, Kaisar Shaddam IV tiba-tiba menarik Harkonnen keluar dari Arrakis dan menempatkan pesaingnya, House of Atreides, sebagai penggantinya.

Perintah yang asing ini tentu membawa kecurigaan kepada House of Atreides. Pimpinan Atreides, Duke Leto Atreides (Oscar Isaac) menduga sang kaisar mencoba mengadu domba rumahnya dengan Harkonnen untuk menyingkirkan kekuasaannya yang semakin hebat.

Di sisi lain, Paul Atreides (Timothee Chalamet), putra dari Leto mendapatkan penglihatan akan konflik yang akan terjadi di planet Arrakis. Dalam mimpinya, Paul disebut ‘Kwisatz Haderach’ (the chosen one) yang akan memimpin perlawanan para pribumi Arrakis yaitu bangsa Fremen.

Foto adegan Dune (Foto: IndieWire)

Pada dasarnya, dunia Dune memang kompleks dan kadang membingungkan. Kisah Dune di novel memiliki periode waktu yang cukup panjang dengan melingkupi enam buku yang melengkapi serial tersebut. Maka dari itu, menerjemahkan kisah panjang tersebut kepada layar lebar adalah hal yang cukup menantang.

Direktur “Dune” Denis Villeneuve memilih untuk membagi kisah menjadi dua bagian. Dalam bagian pertama, kisahnya lebih menitikberatkan asal usul dengan menggunakan mayoritas durasi untuk mengenalkan para karakter sekaligus membangun ketegangan konflik di antara planet fiktif tersebut. Film “Dune” cukup slow paced atau beralur lamban, hanya pada 40 menit terakhir, plotnya memanas dan konflik akhirnya pecah.

Baca juga: “A WORLD WITHOUT” Suguhkan Konsep Menarik, Tetapi Dinilai Rendah

Cara storytelling ini terbilang efektif karena penonton mempunyai ruang untuk memahami dunia Dune terlebih dahulu sehingga tidak tergesa-gesa dengan konflik yang kian membingungkan. Akan tetapi, akhir dari film tetap menggantung dan menimbulkan beberapa pertanyaan untuk dijawab pada sekuel mendatang.

Jika Ultimates berencana menonton “Dune”, Ultimates bisa menyaksikannya di bioskop untuk mendapatkan pengalaman penuh yang ditunjang oleh visual dan audio yang dramatis dan menenggangkan. Selain itu, sinematografi luar biasa film ini mampu menangkap imajinasi dunia Dune yang terkadang tidak masuk akal.

Penulis: Arienne Clerissa

Editor: Maria Helen Oktavia

Foto: Screenrant, Indie Wire

Sumber: forbes.com,kumparan.com

Tags: atreidesbuku duneDuneFilm Dunefrank herbertpaul atreidesTimothée Chalametzendaya
Arienne Clerissa Lazuardi

Arienne Clerissa Lazuardi

Related Posts

Nyoman Paul tampil perdana di BNI Java Jazz Festival 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Nyoman Paul Debut di Java Jazz Festival 2025 dengan Album LUAP

May 31, 2025
digicam
Opini

Digicam Kembali ke Pasar: Dari Kesenangan Jadi Berlebihan?

May 23, 2025
Ilustrasi seorang wanita menonton film di waktu rehatnya. (freepik.com)
Film

Pelukan Dalam Bentuk Film: Teman Menonton Saat Dunia Terasa Berat

May 19, 2025
Next Post

Demo Day Skystar Ventures: Inovasi Startup Bisnis dengan Teknologi

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021