• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Wednesday, July 9, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Hiburan Film

Klasifikasi Usia “Hellboy” (2019) Buat Penonton Bingung

by Maria Helen Oktavia
April 22, 2019
in Film, Hiburan, Review
Reading Time: 2 mins read
Klasifikasi Usia “Hellboy” (2019) Buat Penonton Bingung

Poster film "Hellboy" (2019). (Foto: brilio.net)

0
SHARES
2.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Film versi adaptasi ke-3 dari komik karya Mike Mignola “Hellboy” kembali tayang di layar lebar Indonesia pada Rabu (10/04/19). Sang sutradara Neil Marshall merangkum serial 30 buku komik ke dalam film berdurasi 119 menit yang diperuntukkan bagi penonton berusia 17 tahun ke atas.

Dengan banyaknya adegan pembantaian sadis yang dilakoni, pada mulanya film bergenre aksi dan fantasi ini lulus sensor oleh Lembaga Sensor Film (LSF) sebagai film dengan rating 21+, tetapi pihak distributor film meminta agar LSF menurunkan klasifikasi Hellboy ke usia 17 tahun ke atas. Hasilnya, ada banyak adegan sadis yang dipotong secara berantakan dari keseluruhan film. Hal ini sangat mengganggu karena membuat bingung penonton menyatukan adegan-adegan di antara bagian yang terpotong.

Diceritakan, Hellboy (David Harbour) yang merupakan sosok pahlawan super setengah setan menjadi harapan kelangsungan dunia yang ingin dihancurkan oleh seorang penyihir kuno bernama Nimue (Milla Jovovich). Sebelumnya, Nimue dipenggal dan dimutilasi oleh seorang raja bernama King Arthur. Potongan tubuhnya disembunyikan di seluruh penjuru dunia untuk mencegah kebangkitan sang penyihir abadi.

Nimue sang penyihir. (Foto: paperclipsmagazine.com)

Setelah sekian lama dikurung dalam peti, Nimue akhirnya dibantu oleh seorang monster babi yang ingin membalas dendam kepada Hellboy. Sang monster mengumpulkan potongan-potongan tubuh Nimue dan membantu menyatukannya kembali sehingga sang penyihir dapat memberi dirinya kekuatan untuk mengalahkan Hellboy.

Dalam mengalahkan Nimue, Hellboy juga dibantu oleh seorang remaja cenayang bernama Alice Monaghan (Sasha Lane) dan seorang anggota Biro Penelitian dan Pertahanan Mistis yang bisa berubah menjadi seekor jaguar bernama Ben Daimio (Daniel Dae Kim).

Daimio, Hellboy, dan Alice. (Foto: rogerebert.com)

Walaupun diselingi unsur humor yang berasal dari karakter konyol sang tokoh utama, film ini menjadi agak membosankan di bagian pertengahan. Hal ini membuat durasi film yang tergolong normal menjadi seakan-akan tak berujung. Menurut seorang kritikus media IndieWire Eric Kohn, dibandingkan dengan film garapan Toro, film ini terasa sangat melelahkan dengan berbagai macam cerita tak terduga.

Suasana cerita dibangkitkan dengan pertarungan akhir Hellboy dengan Nimue di akhir film. Bagian ini menjadi sedikit emosional karena melibatkan perasaan kasih Hellboy terhadap sang ayah angkat Trevor Bruttelholm (Ian McShane) yang menjadi korban perbuatan Nimue.

Sebelumnya, judul “Hellboy” pernah digarap oleh seorang pembuat film dan pengarang bernama Guillermo del Toro. Baik film pertama maupun keduanya berhasil mendulang sukses, walaupun pada akhirnya, penggarapan lanjutan film tidak bisa diteruskan akibat masalah pendanaan. 

“Hellboy” diberi nilai 5,4/10 oleh IMDb dan hanya 14% dari kritikus Rotten Tomatoes yang memberikan penilaian positif terhadap film ini. Sedangkan, Metacritic hanya memberi nilai 31/100 berdasarkan 42 ulasan yang diterima.

 

Penulis: Maria Helen Oktavia

Editor: Nabila Ulfa Jayanti

Foto: brilio.net, rogetebert.com, paperclipsmagazine.com

Sumber: rottentomatoes.com, imdb.com, metacritic.com, cineplex21.com, ulasanpilem.com, ngopibareng.id, duniaku.net

Tags: daniel dae kimdavid harbourhellboyian mcshanemike mignolamilla jovovichneil marshallsasha lane
Maria Helen Oktavia

Maria Helen Oktavia

Related Posts

Jacob Collier dalam acara BNI Java Jazz Festival 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (30/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Hiburan

Jacob Collier Tampil Memukau di Java Jazz Festival 2025 Setelah 9 Tahun

June 15, 2025
Nyoman Paul tampil perdana di BNI Java Jazz Festival 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Nyoman Paul Debut di Java Jazz Festival 2025 dengan Album LUAP

May 31, 2025
Ilustrasi seorang wanita menonton film di waktu rehatnya. (freepik.com)
Film

Pelukan Dalam Bentuk Film: Teman Menonton Saat Dunia Terasa Berat

May 19, 2025
Next Post
Flora Endemik Indonesia yang Berada di Garis Kepunahan

Flora Endemik Indonesia yang Berada di Garis Kepunahan

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021