• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, March 26, 2023
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

Benarkah Hewan Gajah Tidak Cocok Untuk Mengangkut Muatan?

by Aqeela Ara
March 11, 2023
in Iptek
Reading Time: 5 mins read
Benarkah Hewan Gajah Tidak Cocok Untuk Mengangkut Muatan? (ULTIMAGZ)

Dokter hewan dan Supervisor Komunitas Hutan untuk Sumatera (KHS) Christopher Stremme sebagai narasumber untuk membahas struktur tulang gajah, pada Kamis (02/03/23). (ULTIMAGZ/Bryan Alexander Wijaya)

0
SHARES
191
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Hewan gajah sempat dijadikan bahan pembicaraan di media sosial. Hal ini didasari karena terdapat kecacatan pada bagian punggung gajah yang semakin melandai. Kemudian, warganet banyak berpendapat bahwa gajah sebetulnya tidak boleh untuk ditumpangi karena melihat struktur tulang gajah tidak diciptakan untuk mengangkut muatan. 

🤍 cw // dari tetangga sebelah

No salty ya tapi salah ya kalo naik gajah? Kita kan bayar juga pic.twitter.com/Zbea6i6npG

— convomfs (@convomfs) February 24, 2023

Hewan gajah sebetulnya sudah menjadi kendaraan yang digunakan manusia dari beberapa abad yang lalu. Sampai saat ini, gajah masih menjadi kendaraan hewan yang dimanfaatkan manusia untuk mengangkat barang atau sekadar riding. Riding merupakan kegiatan berjalan-jalan dengan menaiki gajah.

Riding tersebut dapat Ultimates temukan di kebun binatang sebagai hiburan dan sebagai kurir untuk mengangkut barang-barang. Gajah juga dimanfaatkan sebagai kendaraan untuk berpatroli keamanan daerah atau bahkan dijadikan kendaraan untuk sebuah perayaan dalam suatu budaya.

Pada Kamis (02/03/23) tim ULTIMAGZ meminta pendapat kepada Ultimates mengenai pandangan mereka terhadap gajah yang kerap dijadikan kendaraan melalui question box di Instagram. Terkumpul dua puluh jawaban yang didapatkan ULTIMAGZ melalui question box tersebut. Hanya dua responden yang menjawab hal tersebut adalah lumrah dan sisanya menjawab hal tersebut tidak baik untuk kesehatan gajah.

Melihat cara pandang dari warganet, Ultimates, dan fakta umum yang ada, tim ULTIMAGZ akhirnya mewawancarai dokter hewan dan fokus di Komunitas Hutan untuk Sumatera (KHS), Christopher Stremme. Pada Jumat (03/03/23) untuk berbicara dan bertanya seputar gajah.

“Pertama, tidak ada satu pun hewan di dunia yang dibuat untuk mengangkat orang di atas punggungnya, tetapi bukan berarti dia (hewan) tidak bisa,” pembuka dari Christopher saat diwawancarai tim ULTIMAGZ via Google Meet pada Jumat (03/03/23).

Kendati demikian, jika hewan gajah tidak cocok untuk mengangkat muatan yang berat, justru gajah itu sendiri sudah dapat mengangkat tubuhnya yang berat. Berat gajah setidaknya sekitar tiga sampai tujuh ton yang ditopang oleh tulang, kaki, dan telapak kaki gajah. Hal tersebut merupakan hal yang lumrah bagi gajah.

“Bagaimana mungkin kerangka tulang gajah tidak bisa mendukung beban yang besar, sedangkan gajah binatang yang paling berat,” tutur Christopher.

Christopher pun menjelaskan mengenai anatomi dan biomekanika dari gajah yang menunjukkan struktur tulang kaki gajah dari atas punggung hingga telapak kaki gajah lurus secara vertikal.

“Kalau kita duduk di atas leher di sini (pada bagian leher dan tulang punggung lurus vertikal dengan telapak kaki gajah) itu sebenarnya salah satu posisi yang sangat kuat untuk mendukung (menopang) beban di atas,” jelas Christopher.

Benarkah Hewan Gajah Tidak Cocok Untuk Mengangkut Muatan? (ULTIMAGZ)
Ilustrasi struktur tulang gajah. (Foto: Christopher Stremme)

Selain itu, terdapat pendistribusian yang merata pada telapak kaki gajah, yang mampu mengangkut muatan berat. Berbeda dengan struktur tulang kuda, tulang kuku gajah semakin bawah semakin kecil, sedangkan tulang kuku kuda, semakin bawah semakin besar. Gajah berjalan di telapak kaki, sedangkan kuda berdiri di atas satu jari.

 

Benarkah Hewan Gajah Tidak Cocok Untuk Mengangkut Muatan? (ULTIMAGZ)
Ilustrasi struktur tulang kaki gajah dan kuda. (Foto: Christopher Stremme)

 

Selain membahas struktur tulang kaki gajah, pria yang menjadi dosen dokter hewan tersebut membahas struktur tulang punggung gajah. Terdapat perbandingan yang signifikan antara tulang punggung gajah dan kuda. 

Tulang punggung gajah terlihat cenderung menonjol ke atas. Akan tetapi, Ultimates, gajah mampu menanggung beban di atas punggungnya.

 

Benarkah Hewan Gajah Tidak Cocok Untuk Mengangkut Muatan? (ULTIMAGZ)
Ilustrasi struktur tulang punggung gajah. (Foto: Christopher Stremme)

 

Jika dilihat, tulang-tulang yang menonjol ke atas itu merupakan sumber kekuatan dari gajah itu sendiri. Ketika gajah sudah dewasa, tulang-tulang kecil di punggung akan tumbuh membesar dan mengeras. Hal tersebut yang memberikan kekuatan pada punggung gajah. 

Berbeda dengan kuda, struktur tulang punggungnya terdapat bentuk yang cenderung melengkung dan berukuran kecil. Akan tetapi, kuda berjalan begitu cepat karena struktur tulang yang cukup fleksibel dan beban yang diangkutnya lebih sedikit.

 

Benarkah Hewan Gajah Tidak Cocok Untuk Mengangkut Muatan? (ULTIMAGZ)
Ilustrasi struktur tulang punggung kuda. (Foto: Christopher Stremme)

 

“Kalau ada yang bilang dia (gajah) gak kuat (menopang muatan) itu hoax,” jelas Christopher.

Selain itu, Christopher menambahkan, jika terdapat kecacatan pada punggung gajah bukan dari muatan di punggungnya terlalu berat. Terdapat beberapa faktor yang memungkinkan kecacatan pada punggung gajah, yaitu pemasangan saddle dan cara manusia merawat gajah itu sendiri.

Pemasangan saddle ini perlu dipasang dengan benar pada punggung gajah. Jika Ultimates perhatikan punggung gajah dari belakang, terlihat seperti bentuk huruf v terbalik, itulah tulang punggung gajah. Saddle yang dipasang harus disebarkan ke punggung kanan dan kiri guna memelihara tulang punggung gajah.

 

Benarkah Hewan Gajah Tidak Cocok Untuk Mengangkut Muatan? (ULTIMAGZ)
Bentuk tubuh gajah tampak belakang, terdapat bentuk tulang punggung tampak terlihat seperti huruf v terbalik. (Foto: Komunitas untuk Hutan Sumatera)

 

“Jadi pemasangan saddle, padding, (dan) busa harus sesuai (dengan) anatomi gajah,” sambungnya.

 

Benarkah Hewan Gajah Tidak Cocok Untuk Mengangkut Muatan? (ULTIMAGZ)
Punggung gajah yang dipasang saddle. (Foto: Komunitas untuk Hutan Sumatera)

Selain itu, Christopher menjelaskan beban muatan yang diangkat oleh gajah hanya sekitar sepuluh sampai lima belas persen dari berat badan gajah. 

 

Benarkah Hewan Gajah Tidak Cocok Untuk Mengangkut Muatan? (ULTIMAGZ)
Ilustrasi punggung gajah yang dipasang saddle. (Foto: Komunitas untuk Hutan Sumatera)

 

Adapun faktor lain yang mengakibatkan kecacatan terhadap gajah, yaitu pemeliharaan gajah itu sendiri. Christopher menekankan bahwa gajah juga perlu diberi istirahat, bermain, dan makan. Apabila dikekang atau dipekerjakan terus-menerus di atas jalanan beton, gajah akan kelelahan dan stres. Pasalnya, habitat gajah bukan di jalanan berbeton. 

“Kalau kita tidak sesuaikan (saddle), ada kemungkinan ada luka, tetapi itu bukan karena berat beban di atas, itu karena salah pasang (saddle),” ungkapnya

Gajah juga merupakan makhluk hidup yang perlu istirahat dan makan untuk bertahan hidup. Hal tersebut agar gajah tidak cacat,  bertahan, dan berumur panjang. Lamanya aktivitas riding gajah hanya delapan sampai sembilan jam, dengan catatan harus ada jam istirahat kurang lebih satu jam.

Kemudian, apabila gajah yang sudah dewasa mengalami luka berupa kepatahan tulang, hewan tersebut mustahil untuk disembuhkan. Tubuh yang besar membuatnya tidak memungkinkan untuk dioperasi selayaknya hewan kecil. Biar pun sembuh, anatomi gajah tersebut akan tetap bengkok. 

“Secara prinsip, kalau ada gajah yang misalnya patah tulang atau kakinya bengkok, maka gak bisa dipakai lagi untuk riding. Kalau gajah seperti ini harus dibatasi dietnya sehingga dia tidak overweight dan bebannya berkurang,” Jelas Christopher. 

Christopher menjelaskan bahwa gajah yang pincang cenderung akan menggunakan kaki sebelahnya untuk menumpu berat badannya. Sementara itu, bagian kaki yang sudah bengkok tidak akan digunakan lagi. 

Berdasarkan anatomi dan struktur tulang gajah secara keseluruhan, dapat dinyatakan bahwa gajah dapat dimanfaatkan untuk riding sebagai kepentingan wisata atau patroli.   

Namun, hewan terbesar di darat tersebut juga harus dirawat dengan benar sesuai dengan ketentuannya. Sebab, kesalahan pemeliharaan inilah yang dapat menimbulkan cacat, seperti luka lecet hingga kepatahan pada tulang. 

Sebagai penutup wawancara, Christopher juga berpesan untuk berhati-hati dengan organisasi konservasi gajah yang sengaja memanfaatkan gajah cacat untuk mendapatkan dana. 

 

 

Penulis: Aqeela Ara, Margaretha

Editor: Michael Ludovico

Foto: Bryant Alexander Wijaya, Christopher Stremme, Komunitas untuk Hutan Sumatera (KHS)

Tags: beban gajahberat gajahgajahgajah indonesiagajak dinaikiIndonesiakomunitas gajahkudasaddlestruktur gajahstruktur kudastruktur tulang gajah
Aqeela Ara

Aqeela Ara

Related Posts

Ma’nene, Tradisi Jemur dan Ganti Pakaian Mayat (ULTIMAGZ)
Jalan-jalan

Ma’nene, Tradisi Jemur dan Ganti Pakaian Mayat

March 22, 2023
parkir
Info Kampus

Parkir, Tantangan Besar bagi Pengemudi untuk Beretika 

March 15, 2023
Apakah Ada Planet Selain Bumi yang Layak Huni? (ULTIMAGZ)
Iptek

Apakah Ada Planet Selain Bumi yang Layak Huni?

March 10, 2023
Next Post
Postcard from London, Koleksi terbaru dari Olivia Burton (Foto: us.oliviaburton.com)

Koleksi Terbaru Olivia Burton Lewat Kampanye Postcard from London

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

five × three =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021