• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, July 7, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Facebook Blokir Australia Melihat atau Membagi Konten Berita

by Alycia Catelyn
November 11, 2021
in Iptek
Reading Time: 2 mins read
Facebook pada hari Rabu (17/02/21) mengumumkan akan membatasi warga Australia untuk mengakses artikel berita di platformnya. (Foto: Reuters/Dado Ruvic)

Facebook pada Rabu (17/02/21) mengumumkan akan membatasi warga Australia untuk mengakses artikel berita di platformnya. (Foto: Reuters/Dado Ruvic)

0
SHARES
139
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Facebook telah memutuskan untuk memblokir pengguna dan perusahaan media Australia agar tidak membagikan berita di aplikasi tersebut pada Rabu (17/02/21). Pengumuman tersebut merupakan tanggapan terhadap undang-undang Australia yang akan memaksa platform teknologi membayar penerbit berita untuk konten.

Aturan ini mengharuskan penerbit Australia untuk tidak mengunggah konten berita di halaman Facebook mereka. Konten berita dari penerbit internasional tidak akan dapat dilihat oleh pengguna Facebook Australia. Warga Australia juga tidak akan dapat membagikan atau melihat berita di Facebook.

“Hari ini kami membuat keputusan yang sangat sulit untuk membatasi ketersediaan berita di Facebook di Australia,” kata Campbell Brown, wakil presiden kemitraan berita global Facebook dalam sebuah unggahan blog.

“Apa yang gagal diakui oleh undang-undang yang diusulkan di Australia adalah sifat fundamental dari hubungan antara platform kami dan penerbit,” lanjut Brown sebagaimana dilansir dari npr.org.

Melansir dari bbc.com, otoritas Australia telah menyusun undang-undang untuk menyamakan kedudukan antara raksasa teknologi dan penerbit yang berjuang demi keuntungan. Dari setiap 100 dollar Australia (1,1 juta rupiah) yang dihabiskan untuk iklan digital di media Australia saat ini, 81 dollar Australia (900 ribu rupiah) masuk ke Google dan Facebook.

Facebook mengatakan undang-undang Australia yang diusulkan itu salah memahami hubungan antara platform mereka dan penerbit yang menggunakannya untuk berbagi konten. Namun, Facebook tetap memilih opsi ini daripada melakukan tawar-menawar dengan penerbit berita Australia.

Pemerintah Australia berpendapat bahwa raksasa teknologi tersebut harus membayar ruang redaksi dengan jumlah adil untuk jurnalisme mereka. Selain itu, pemerintah merasa bahwa dukungan finansial diperlukan untuk industri berita di Australia karena media kuat sangat penting bagi demokrasi.

Andre Leslie, seorang wartawan Australia, mengatakan kepada dw.com, bahwa masalah ini telah menciptakan beberapa perpecahan di parlemen, tetapi lawan politik secara luas bersatu dalam masalah ini.

“Ini digunakan sebagai semacam sepak bola politik, tapi saya pikir adil untuk mengatakan bahwa kedua belah pihak Dewan Perwakilan menentang teknologi besar mengambil alih industri media Australia,” ujar Leslie.

 

Penulis: Alycia Catelyn

Editor: Nadia Indrawinata

Foto: Reuters/Dado Ruvic 

Sumber: bbc.com, npr.org, abc.net.au, cnbc.com

Tags: 2021aplikasiappappsarticlesArtikelaustraliabannedberitablokirfacebookGooglehard newsindustri mediaiptekjournalismjurnalismekontenkonten beritamediamedia industrymedia sosialmemblokirnewspemblokiranpoliticpoliticsPolitiksocial mediatechnologyteknologiundang-undang
Alycia Catelyn

Alycia Catelyn

Related Posts

Pemberontakan Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). (kompas.com)
Iptek

Kelamnya Sejarah Revolusi Indonesia: Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)

May 9, 2025
Ilustrasi sorgum. (Pixabay/Bishnu Sarangi)
Iptek

Sorgum: Harapan Pangan Nasional di Tengah Krisis Iklim

May 7, 2025
Pameran model dan kerangka burung dodo di Museum of Natural History. (oumnh.ox.ac.uk)
Iptek

Jejak Terakhir Burung Dodo: Kisah dari Spesies yang Punah

April 29, 2025
Next Post
"The Undoing": Penelusuran Sisi Gelap Psikologi Manusia (ULTIMAGZ)

"The Undoing": Penelusuran Sisi Gelap Psikologi Manusia

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021