BANGLI, ULTIMAGZ.com – Pesona yang dipancarkan pulau Bali memang tidak ada habisnya. Selain keindahan alamnya, kebudayaan yang sangat melekat pada masyarakat menjadi salah satu daya tarik utamanya. Kentalnya kebudayaan asli Bali masih dapat dirasakan di desa adat Penglipuran, Bangli.
Desa adat Penglipuran berjarak 45 kilometer dari kota Denpasar. Lokasinya sangat strategis dan mudah ditemukan karena berada pada jalan utama. Karena masih menjaga kuat tradisi Bali, kita tidak diperbolehkan mengendarai kendaraan bermotor untuk mengunjungi kawasan ini.
Kesan pertama saat kita memasuki kawasan ini adalah udaranya yang sejuk dan segar, karena lokasi dari desa ini cukup jauh dari pusat kota dan dari kendaraan bermotor. Suasana dari desa adat ini juga masih sangat tradisional. Terdapat rumah-rumah adat Bali berjejer rapi sesuai tatanannya, juga bale banjar (balai desa) di depan gerbang utama.
Meskipun masih kental dengan adat Bali yang mengadakan upacara hampir setiap hari, desa ini tergolong sangat bersih. Tidak ada sampah yang berserakan karena disediakan banyak tempat sampah di sekitar desa ini.
Waktu yang tepat mengunjungi desa ini adalah menjelang hari besar keagamaan di Bali seperti Galungan dan Kuningan. Karena setiap menjelang hari besar Galungan dan Kuningan, sepanjang jalan menuju desa ini akan dipenuhi dengan penjor (pohon bambu panjang beserta ujungnya yang dihiasi dan ditancapkan di depan pekarangan rumah) yang berjejer rapi di depan setiap rumah di desa ini.
Kalian juga harus merasakan minuman tradisional khas desa adat Penglipuran yaitu loloh cemceman. Rasa asam dan pedas bercampur namun menyegarkan, dan berwarna hijau karena terbuat dari daun cemceman. Meminum loloh cemceman dingin setelah lelah berkeliling desa akan membuat kalian segar kembali.
Reporter & Foto : Natalia Setiawan
Editor : Alif Gusti Mahardika