• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, June 30, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Jalan-jalan

Kue Leker dan Crepes, Camilan yang Serupa Tapi Tak Sama

by Vanessa Anabelle
February 10, 2022
in Jalan-jalan
Reading Time: 4 mins read
makanan

Kue leker (kiri) dan crepes (kanan) memiliki bentuk dan tekstur yang mirip, tetapinya ternyata keduanya memiliki beberapa perbedaan. (Sumber: abouttng.com dan piknikdong.com)

0
SHARES
1.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com — Bagi Ultimates yang suka makanan manis, pasti sudah kenal dengan yang namanya crepes dan kue leker! Namun, kedua makanan ini kerap kali membuat kita kebingungan karena sulit untuk mengetahui perbedaannya. 

Kue leker adalah satu kudapan favorit yang sering kali dibeli khususnya oleh anak-anak sekolahan. Begitu juga dengan crepes, yang menjadi camilan andalan bagi pencinta manis. 

Nah, kira-kira apakah Ultimates tahu ternyata ada beberapa perbedaan signifikan antara kue leker dan crepes? Keduanya memiliki tekstur yang renyah, tipis dan tampilan yang mirip. Sering kali orang-orang suka salah mengira dan menganggap bahwa kedua kudapan ini sama. 

Yuk, mari kita lihat empat perbedaan kue leker dan crepes sebagaimana dilansir dari cnnindonesia.com menurut keterangan Crepe Signature. 

  1. Sejarah dan Negara Asal 
asal
Bentuk kue leker (atas) dan crepes (bawah). (Foto: sajiansedap.grid.id dan Instagram/@anakjajanmedan)

Crepes berasal dari Eropa, tepatnya di sebuah wilayah di Prancis bagian barat, yaitu Bretagne. Makanan ini sebenarnya sudah ada sejak abad ke-13 sebelum akhirnya mendunia. 

Istilah crepes berasal dari bahasa Latin, Crispa, yang artinya keriting. Namun, di masa sekarang ini istilah crepes merupakan panekuk kering dan tipis. 

Sementara kue leker merupakan kuliner tradisional Indonesia yang berasal dari kota Solo. Nama makanan ini muncul sejak zaman dahulu ketika banyak orang Belanda yang tinggal di Solo dan menyukai jajanan satu ini. 

Setelah selesai memakannya, orang Belanda sering mengucap “Lekker” yang berarti enak. Dari situlah tercipta namanya. 

  1. Bentuk 
bentuk
Crepes (kiri) dan kue leker (kanan). (Foto: smol.id)

Kue leker biasanya hanya memiliki satu lipatan, sedangkan crepes di Indonesia memiliki lebih dari satu lipatan. Oleh karena itu, crepes memiliki bentuk segitiga yang tebal akibat lapisan-lapisan tersebut, sedangkan kue leker hanya berbentuk setengah lingkaran. Hal ini mungkin juga dipengaruhi oleh wadah yang digunakan dalam proses pembuatannya. 

Kue leker dibuat menggunakan wajan cembung bulat yang mirip seperti teflon dan mengakibatkan lapisan pinggirannya lebih tipis dibandingkan tengahnya. Berbeda dengan crepes yang dibuat menggunakan wajan datar dan rata agar topping-nya bisa disebar secara merata. 

  1. Cara Pembuatan 
leker
Pembuatan kue leker menggunakan cara tradisional. (Shutterstock/Julian Somadewa)

Kue leker masih dimasak menggunakan cara yang tradisional, yaitu di atas api arang. Penjual kue leker akan memasak adonannya sembari memutarkan wajan untuk menghasilkan kematangan dan tekstur garing yang merata.

Untuk crepes, cara masaknya lebih modern, yaitu menggunakan wajan datar yang sumber panasnya berasal dari listrik. Ada pula mesin khusus untuk membuat crepes sebab tingkat panasnya lebih merata sehingga kematangan adonannya juga sempurna. 

  1. Topping 
makanan
Kue leker (kiri) dan crepes (kanan). (Foto: sajiansedap.grid.id)

Terakhir adalah perbedaan dalam topping-nya. Kue leker yang biasanya kita jumpai di sekolah-sekolah umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil. Oleh karena itu, topping yang tersedia juga terbatas. Hal ini juga yang menyebabkan jajanan ini memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan crepes. 

Topping umum yang digunakan untuk kue leker biasanya adalah pisang, gula dan cokelat. Namun, seiring berjalannya waktu, terdapat banyak inovasi yang muncul sehingga topping menjadi lebih variatif.  

Kalau crepes menggunakan topping yang lebih beragam, dari variasi manis hingga asin. Di gerai-gerai mall yang menjual crepes, biasanya diberi topping seperti Nutella, pisang, selai kacang, es krim. Untuk topping gurih yang sering dijual, ada dan tuna smoked beef.

Itu dia beberapa perbedaan kue leker dan crepes! Ultimates lebih suka yang mana, nih? 

 

Penulis: Vanessa Anabelle Herlin 

Editor: Alycia Catelyn

Foto: abouttng.com dan piknikdong.com

Sumber: cnnindonesia.com, inibaru.id, kumparan.com.

Tags: 2022asinbentukcamilancara pembuatancrepesdifferencedifferencesenakEropafoodfoodieIndonesiajalan-jalankudapankue lekerkue lekkerlekerlekkermakanmakananmanisperbedaansavorysnacksnacksSolosweettopping
Vanessa Anabelle

Vanessa Anabelle

Related Posts

Ilustrasi pemandangan dari puncak Kawah Ijen. (freepik/jcomp)
Jalan-jalan

Kawah Ijen, Destinasi Wisata Jawa Timur dengan Sejuta Daya Tarik

May 14, 2025
Kondisi lobi BXSea Bintaro Jaya pada hari kedua Lebaran, Selasa (01/04/25). (BXSea Oceanarium)
Jalan-jalan

BXSea Bintaro Jaya Temani Liburan Idulfitri Lewat “The Flow of Blessings”

April 7, 2025
Boen Tek Bio, kelenteng tertua di kawasan Tangerang yang erat kaitannya dengan eksistensi Cina Benteng. (tangerangkota.go.id)
Jalan-jalan

Tapaki Jejak Sejarah di Tangerang: Cina Benteng

February 27, 2025
Next Post
Márquez

Marc Márquez Datangi Lombok Jelang Tes Pramusim MotoGP

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021