SERPONG, ULTIMAGZ.com — Bagi Ultimates yang suka makanan manis, pasti sudah kenal dengan yang namanya crepes dan kue leker! Namun, kedua makanan ini kerap kali membuat kita kebingungan karena sulit untuk mengetahui perbedaannya.
Kue leker adalah satu kudapan favorit yang sering kali dibeli khususnya oleh anak-anak sekolahan. Begitu juga dengan crepes, yang menjadi camilan andalan bagi pencinta manis.
Nah, kira-kira apakah Ultimates tahu ternyata ada beberapa perbedaan signifikan antara kue leker dan crepes? Keduanya memiliki tekstur yang renyah, tipis dan tampilan yang mirip. Sering kali orang-orang suka salah mengira dan menganggap bahwa kedua kudapan ini sama.
Yuk, mari kita lihat empat perbedaan kue leker dan crepes sebagaimana dilansir dari cnnindonesia.com menurut keterangan Crepe Signature.
- Sejarah dan Negara Asal

Crepes berasal dari Eropa, tepatnya di sebuah wilayah di Prancis bagian barat, yaitu Bretagne. Makanan ini sebenarnya sudah ada sejak abad ke-13 sebelum akhirnya mendunia.
Istilah crepes berasal dari bahasa Latin, Crispa, yang artinya keriting. Namun, di masa sekarang ini istilah crepes merupakan panekuk kering dan tipis.
Sementara kue leker merupakan kuliner tradisional Indonesia yang berasal dari kota Solo. Nama makanan ini muncul sejak zaman dahulu ketika banyak orang Belanda yang tinggal di Solo dan menyukai jajanan satu ini.
Setelah selesai memakannya, orang Belanda sering mengucap “Lekker” yang berarti enak. Dari situlah tercipta namanya.
- Bentuk

Kue leker biasanya hanya memiliki satu lipatan, sedangkan crepes di Indonesia memiliki lebih dari satu lipatan. Oleh karena itu, crepes memiliki bentuk segitiga yang tebal akibat lapisan-lapisan tersebut, sedangkan kue leker hanya berbentuk setengah lingkaran. Hal ini mungkin juga dipengaruhi oleh wadah yang digunakan dalam proses pembuatannya.
Kue leker dibuat menggunakan wajan cembung bulat yang mirip seperti teflon dan mengakibatkan lapisan pinggirannya lebih tipis dibandingkan tengahnya. Berbeda dengan crepes yang dibuat menggunakan wajan datar dan rata agar topping-nya bisa disebar secara merata.
- Cara Pembuatan

Kue leker masih dimasak menggunakan cara yang tradisional, yaitu di atas api arang. Penjual kue leker akan memasak adonannya sembari memutarkan wajan untuk menghasilkan kematangan dan tekstur garing yang merata.
Untuk crepes, cara masaknya lebih modern, yaitu menggunakan wajan datar yang sumber panasnya berasal dari listrik. Ada pula mesin khusus untuk membuat crepes sebab tingkat panasnya lebih merata sehingga kematangan adonannya juga sempurna.
- Topping

Terakhir adalah perbedaan dalam topping-nya. Kue leker yang biasanya kita jumpai di sekolah-sekolah umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil. Oleh karena itu, topping yang tersedia juga terbatas. Hal ini juga yang menyebabkan jajanan ini memiliki harga yang lebih murah dibandingkan dengan crepes.
Topping umum yang digunakan untuk kue leker biasanya adalah pisang, gula dan cokelat. Namun, seiring berjalannya waktu, terdapat banyak inovasi yang muncul sehingga topping menjadi lebih variatif.
Kalau crepes menggunakan topping yang lebih beragam, dari variasi manis hingga asin. Di gerai-gerai mall yang menjual crepes, biasanya diberi topping seperti Nutella, pisang, selai kacang, es krim. Untuk topping gurih yang sering dijual, ada dan tuna smoked beef.
Itu dia beberapa perbedaan kue leker dan crepes! Ultimates lebih suka yang mana, nih?
Penulis: Vanessa Anabelle Herlin
Editor: Alycia Catelyn
Foto: abouttng.com dan piknikdong.com
Sumber: cnnindonesia.com, inibaru.id, kumparan.com.