SERPONG, ULTIMAGZ.com – Air adalah salah satu komponen penting dalam kehidupan sehari-hari manusia. Cairan berwarna transparan tersebut dapat dikonsumsi atau digunakan untuk mandi. Air datang dari berbagai sumber, seperti sungai, danau, laut, dan hujan. Akan tetapi, apakah Ultimates tahu air hujan baik untuk dikonsumsi atau tidak?
Air hujan boleh dikonsumsi dengan syarat kandungan dalam air tersebut harus benar-benar 100 persen bersih. Pasalnya, air hujan yang sebelumnya berbentuk gumpalan-gumpalan awan telah melalui proses yang panjang.
Dalam proses itu, polusi, parasit, udara kotor, bakteri yang berbahaya, dan debu menempel pada air yang akan menjadi awan. Maka dari itu, untuk meminum air hujan langsung sangat tidak disarankan karena khawatir akan memberikan dampak buruk untuk tubuh manusia.
Lantas, apakah dengan direbus terlebih dahulu air hujan akan aman dikonsumsi oleh manusia?
Melansir dari bobo.grid.id, saat direbus air hujan memang akan membunuh kuman atau bakteri yang sebelumnya terkandung dalam air tersebut. Akan tetapi, memasak air hujan tidak akan menghilangkan kandungan-kandungan bahan kimia yang terkandung di dalamnya. Tidak hanya bahan kimia saja yang tidak akan hilang ketika direbus, tetapi kotoran yang sebelumnya terdapat dalam air hujan juga tidak akan hilang.
Walaupun beberapa jenis bakteri bisa dihilangkan dengan merebus air, jenis lain hanya bisa dibasmi dengan perawatan kimiawi sebelum air tersebut dapat diminum. Oleh karena itu, air hujan sangat tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi walaupun sudah melewati proses sterilisasi, yaitu merebus air.
Namun, Ultimates masih bisa memanfaatkan air hujan untuk kebutuhan yang lain. Air hujan juga berguna untuk menyiram tanaman, mengepel, dan mencuci kendaraan. Dengan catatan, dalam menampung air hujan harus memperhatikan titik-titik tertentu agar kotoran lain tidak larut atau terbawa air hujan.
Jika menggunakan air hujan yang sudah ditampung dari atas genting rumah kemudian dipakai begitu saja, tidak ada yang tahu bahwa kotoran apa saja yang berserakan di atas genting.
Penulis: Aqeela Ara
Editor: Maria Katarina
Foto: pixabay.com
Sumber: bobo.grid.id, kompas.com, halodoc.com