• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, March 26, 2023
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

Gangguan Kesehatan Mental dan Bunuh Diri Bukan Hal Tabu

by Theresia Amadea
December 4, 2020
in Lifestyle
Reading Time: 2 mins read
Gangguan Kesehatan Mental dan Bunuh Diri Bukan Hal Tabu

Gangguan mental dan bunuh diri bukanlah hal yang negatif. Sebaliknya, pertolongan orang sekitar sangat diperlukan guna membantu pemulihan. (Foto: Shethepeople.tv)

0
SHARES
812
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG,ULTIMAGZ.com – Masalah kesehatan mental yang dialami mahasiswa di Indonesia sangat beragam, seperti depresi, gangguan kecemasan, dan insomnia. Dilansir dari detik.com, penelitian Pendiri Into The Light Benny Prawira Siauw menunjukkan bahwa 34,5% mahasiswa Jakarta berusia 18-24 tahun mempunyai pemikiran untuk bunuh diri pada tahun 2019. Mirisnya, penderita gangguan kesehatan mental masih mendapat diskriminasi serta stigma buruk dari masyarakat.

Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tiga bulan terakhir tahun 2018, 31.5% anggota rumah tangga yang menderita gangguan kesehatan mental di Indonesia masih dipasung di tempat tinggalnya. Hal tersebut menunjukkan diskriminasi dan kurangnya penanganan yang tepat dan memadai kepada penderita. Stigma negatif yang dibentuk oleh masyarakat menjadi salah satu alasan minimnya pertolongan bagi pasien. Padahal, gangguan kesehatan mental bukan hal yang bisa ditangani secara remeh.

Dilansir dari beritasatu.com sejatinya bunuh diri bisa dicegah. Akan tetapi stigma negatif pada kasus bunuh diri mempersulit pencegahan tindakan tersebut.

“Orang depresi dan gangguan kesehatan jiwa akan segan untuk pergi ke orang lain karena ada stigma bagi mereka yang terbentuk,” ucap dr. Priska Primastuti, perwakilan WHO Indonesia kepada beritasatu.com.

Dengan stigma tersebut, orang yang memiliki pikiran mengenai bunuh diri tidak akan mencari pertolongan. Justru membuat mereka semakin depresi dan mencoba mengakhiri hidup.

“Lalu, banyak keluarga yang tidak mau diketahui bahwa anggota keluarganya melakukan bunuh diri. Mereka tidak mau membicarakan hal itu karena dianggap bunuh diri menjadi suatu hal yang tabu,” lanjut dr. Priska.

Padahal, dr. Priska menegaskan, bunuh diri itu bukan suatu hal yang tabu, tetapi hal yang harus diatasi dengan segera. Menurutnya, bunuh diri bisa dicegah dengan mengidentifikasi orang yang memiliki kemungkinan akan melakukan bunuh diri atau yang melakukan percobaan bunuh diri.

“Dengan mengidentifikasi dini, memberikan support, serta memberikan perawatan lebih cepat maka kita dapat menghentikan percobaan bunuh diri,” tuturnya.

 

Penulis: Theresia Amadea

Editor: Nabila Ulfa Jayanti

Foto: shethepeople.tv

Sumber: news.detik.com, hellosehat.com, lifestyle.kompas.com, beritasatu.com, RISKESDAS

Tags: 2019artikelserieskesehatanmentalBunuh diridepresigangguan mentalRISKESDASultimagzWHO
Theresia Amadea

Theresia Amadea

Related Posts

Warteg
Lifestyle

Warteg: Hidangan Andalan Sejuta Umat

March 16, 2023
Ilustrasi seseorang yang sedang menciptakan paracosm. (Foto: happyplayindonesia.com)
Lifestyle

Paracosm: Ciptakan Dunia Khayalan Sesuai Keinginan

March 14, 2023
Ilustrasi child grooming. (ULTIMAGZ/Rafael Amory J)
Lifestyle

Mario Dandy dan Child Grooming: Hubungan Romantis dengan Anak

March 8, 2023
Next Post
Arti Imlek Sebagai Tahun Baru yang Dirayakan Masyarakat Tionghoa

Arti Imlek Sebagai Tahun Baru yang Dirayakan Masyarakat Tionghoa

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

seven + sixteen =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021