• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Wednesday, July 16, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Gaya Hidup Frugal Living, Hemat Bukan Berarti Pelit

Mianda Florentina by Mianda Florentina
March 4, 2024
in Lifestyle
Reading Time: 4 mins read
Ilustrasi mencatat keuangan dengan menyesuaikan gaya hidup frugal living. (ULTIMAGZ/Margaretha Netha, Keizya Ham)

Ilustrasi mencatat keuangan dengan menyesuaikan gaya hidup frugal living. (ULTIMAGZ/Margaretha Netha, Keizya Ham)

0
SHARES
168
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Gaya hidup frugal living yang identik dengan menghemat seringkali disamakan sebagai sikap pelit oleh kebanyakan orang. Padahal, frugal living dan pelit adalah dua hal yang berbeda.

Sejak beberapa tahun silam, istilah frugal living ini menjadi tren tersendiri di kalangan masyarakat. Frugal living berasal dari bahasa Inggris yaitu “frugal” berarti hemat dan “living” berarti kehidupan. 

Baca juga: Cara Jitu Atur Keuangan Anak Kos

Dalam buku “Frugal Living for Dummies” (2011) karya Deborah Taylor-Hough, frugal living adalah konsep membuat pilihan sesuai dengan prioritas dan kemampuan untuk menjaga kestabilan hidup.

Sudah Ada Sejak 1929 di Amerika

Walaupun istilah ini terbilang baru, konsep frugal living sudah berkembang sejak masa The Great Depression di Amerika Serikat pada 1929 sampai 1939. The Great Depression adalah sebutan bagi krisis yang diawali dengan penurunan harga saham di Amerika Serikat saat itu. 

Krisis tersebut menyebabkan kesulitan ekonomi massal yang berpuncak pada kejadian black tuesday. Kejadian tersebut membuat berbagai perusahaan harus menjual saham secara besar-besaran dalam satu hari dan mengharuskan orang untuk menghemat pengeluaran.

Krisis yang melumpuhkan perekonomian Amerika Serikat tersebut membuat daya beli masyarakat menurun sehingga arus keuangan negara juga menjadi terhambat. Sejak saat itulah masyarakat mengadopsi konsep menghemat pengeluaran dengan mengatur skala prioritas dan kemampuannya.

Meski dilakukan untuk tujuan positif, nyatanya frugal living sering dipandang sebagai sikap yang pelit. Stigma yang muncul ini dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti gaya hidup yang tidak mau menyesuaikan keadaan, sifat konsumtif masyarakat, atau fear of missing out (FOMO). Orang yang cenderung tidak dapat berorientasi pada prioritas inilah yang akan menganggap bahwa frugal living sama dengan pelit.

Padahal keduanya memiliki perbedaan yang sangat kontras. Pelit adalah sikap serakah yang hanya berorientasi pada dirinya sendiri. Bahkan orang dengan sikap pelit tidak hanya enggan berbagi kepada orang lain, tetapi juga kepada dirinya sendiri. Mereka cenderung menolak skala prioritas dan kemampuan diri sehingga abai terhadap keperluan yang dibutuhkan. 

Frugal Living Membantu untuk Lebih Realistis dan Adaptif

Melansir cimbniaga.co.id, sementara frugal living adalah gaya hidup dengan sikap realistis selektif dalam mengeluarkan dana. Gaya hidup ini bermanfaat dalam mengurangi pengeluaran untuk hal-hal yang tidak diperlukan sehingga dapat menabung untuk kebutuhan jangka panjang. 

Frugal living juga membawa berbagai manfaat di luar keuangan. Frugal living dapat melatih diri membuat skala prioritas, bahkan mengatur emosi serta pemikiran seseorang. Hal tersebut membantu seseorang lebih realistis dan adaptif terhadap perubahan. Orang yang mengadopsi gaya hidup ini cenderung lebih memikirkan dan siap menghadapi masa depan.

Melansir liputan6.com, masyarakat dengan keterbatasan ekonomi cenderung menerapkan gaya hidup ini secara mau tidak mau. Begitu pula masyarakat yang tinggal di kota dengan biaya hidup tinggi, demi mempertahankan kondisi ekonomi mereka.

Namun, frugal living bisa diterapkan oleh siapapun sebagai cara untuk menghemat biaya serta mempersiapkan kebutuhan di masa depan.

Tips Memulai Frugal Living

Melansir cimbniaga.co.id dan liputan6.com, berikut adalah beberapa tips yang dapat Ultimates terapkan untuk memulai gaya hidup frugal living:

Buatlah Anggaran Bulanan

Buatlah anggaran bulanan yang berisi semua pendapatan serta pengeluaran. Ini bertujuan agar segala urusan keuangan tercatat dengan baik dan pengeluaran kedepannya bisa disesuaikan.

Bedakan Kebutuhan dan Keinginan

Kebutuhan pokok seperti makanan, pakaian, rumah, dan biaya tempat tinggal harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum barang-barang yang merupakan keinginan sementara.

Manfaatkan Promo saat Berbelanja

Ilustrasi mencari promo di media sosial. (ULTIMAGZ/Margaretha Netha, Keizya Ham)
Ilustrasi mencari promo di media sosial. (ULTIMAGZ/Margaretha Netha, Keizya Ham)

Carilah promo terbaik ketika membeli produk atau layanan tertentu. Cari tahu tentang promo di mal atau aplikasi online shop, dan belilah produk yang didiskon atau belilah layanan tertentu hanya jika sedang ada promo.

Carilah Alternatif yang Lebih Murah

Coba pertimbangkan untuk mencari alternatif yang lebih murah dalam membeli produk tertentu. Misalnya yaitu membeli barang bekas bukan barang baru, mencari merek yang lebih murah, dan rajin memasak hidangan sendiri.

Baca juga: Metode 50/30/20: Cara Efisien Olah Keuangan

Rajinlah Menabung dan Berinvestasi

Menabung mampu menunjang situasi ekonomi di masa depan. Menabung juga memberikan motivasi untuk terus mempertahankan gaya hidup hemat. Ultimates juga bisa belajar berinvestasi untuk menambah penghasilan secara tidak langsung.

Jadi, frugal living bukanlah sekadar gaya hidup pelit. Frugal living justru merupakan gaya hidup yang positif karena menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dengan keadaan ekonomi. Gaya hidup ini juga melatih Ultimates menjadi pribadi yang tidak terlalu konsumtif.

 

 

Penulis: Mianda Florentina (Jurnalistik, 2022), Jonathan Christopher Winfrey (Desain Komunikasi Visual, 2023)

Editor: Josephine Arella

Foto: ULTIMAGZ/Margaretha Netha, Keizya Ham

Sumber: cimbniaga.co.id, liputan6.com, bfi.co.id, prudential.co.id, cnbc.com

Tags: antisipasiatur keuanganberita gaya hidupcara menabungcermatfinancefrugal livinggaya hidup minimalishematInvestasimanajemen keuanganmenabungmenghematpromorealistis
Mianda Florentina

Mianda Florentina

Related Posts

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa
Kuliner

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa

July 14, 2025
Kopi yang berasal dari feses gajah. (antaranews.com)
Lifestyle

Dari Feses Gajah ke Cangkir Kopi: Cerita di Balik Kopi Ivory

July 14, 2025
Potret salah satu bahan sushi, kani. (istockphoto.com)
Lifestyle

Sushi Kani Ternyata Bukan Kani, tapi Surimi? Ini Faktanya!

July 14, 2025
Next Post
Foto sabun batang dan sabun cair. (depositphotos.com)

Sabun Batang dan Sabun Cair, Mana yang Lebih Baik?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021