SERPONG, ULTIMAGZ.com — Dalam beberapa tahun terakhir, kalimat “we fall in love with people we can’t have” telah menjadi candaan sekaligus curhatan yang populer di kalangan pengguna media sosial. Memiliki arti yang sama dengan cinta yang tidak terbalaskan, banyak orang yang dapat memahami perasaan tersebut. Apakah Ultimates juga dapat memahami perasaan itu? Ketika Ultimates menyukai seseorang. Namun, sulit memilikinya.
Namun, kesadaran akan tidak bisa memiliki orang yang kita sukai sering kali malah membuat perasaan kita semakin besar dan menggebu-gebu. Kita pun menjadi lebih tertarik pada orang tersebut. Mengapa hal ini dapat terjadi?
Baca juga “Mengapa Manusia Dapat Mencintai?”
Melansir dari kompas.com, pendiri situs kencan A Little Nudge, Erika Ettin menjelaskan penyebab kondisi tersebut.
“Semakin sedikit respon yang didapat dari orang yang kita berikan perhatian, kita makin menganggap orang itu memiliki nilai lebih. Jadi kita akan berusaha lebih keras karena menganggap ia ‘layak dikejar’,” jelas Ettin.
Hal ini didorong oleh otak kita yang melepaskan hormon lebih tinggi saat menyukai hal-hal yang tidak terduga. Salah satunya adalah senyawa yang bertanggung jawab atas emosi bahagia yakni dopamin. Penelitian oleh Helen Fisher pada 2005 mengungkapkan otak kita akan memproduksi banyak dopamin saat merasakan cinta. Apapun yang dilakukan orang yang kita sukai, otak akan melepaskan dopamin.
Melansir dari situs pulptastic.com, menyukai seseorang yang tidak dapat kita miliki kemungkinan juga merupakan refleksi dari ketakutan diri terhadap ketakutan menjalani sebuah hubungan dengan komitmen. Namun, terdapat pula orang-orang yang merasa bahwa komitmen atau menjalani hubungan dapat menjadi penghalang untuk dirinya meraih mimpi. Akhirnya, mereka memilih jalan aman dengan menyukai orang yang tidak akan membalas perasaan mereka.
Ada pun rasa insecure ataupun ketidaknyamanan terhadap diri sendiri bisa menjadi faktor rasa cinta yang tidak terbalaskan. Sebab rasa insecure membuat seseorang berpikir pribadi yang disukainya tidak menyukainya balik. Ia kerap berpikir negatif seperti melihat dirinya kurang pantas untuk disukai maupun dicintai seseorang.
Bagaimana pun hidup tidak boleh berhenti meski Ultimates tidak bisa bersama-sama orang yang Ultimates sukai. Ultimates bisa menghentikan perasaan untuk dia yang tidak membalas perasaan Ultimates meski tidak akan mudah. Caranya dengan Ultimates belajar memprioritaskan diri sendiri untuk lebih relaks dan mengenal diri sendiri lebih jauh.
Lalu, Ultimates dapat menghabiskan waktu dengan orang-orang di sekitar seperti keluarga dan teman terdekat. Perhatikanlah apa yang ada di sekeliling Ultimates dan jangan menyerah dalam mencinta! Karena sama seperti kata peribahasa lama yaitu “mati satu, tumbuh seribu”.
Penulis: Rizky Azzahra Rahmadanya
Editor: Vellanda
Foto: cantik.tempo.co
Sumber: kompas.com, pulptastic.com, fimela.com, hms.harvard.edu