SERPONG, ULTIMAGZ.com – Saat ini, hampir semua orang memiliki ponsel untuk melakukan berbagai hal, mulai dari bekerja sampai mencari hiburan semata. Namun, penggunaan ponsel yang berlebihan dapat memicu no mobile phone phobia (nomofobia).
Mengutip ncbi.nlm.nih.gov, nomofobia adalah kondisi psikologis yang menimbulkan rasa takut pada diri seseorang ketika terlepas dari konektivitas telepon seluler (ponsel). Nomofobia umumnya berawal dari kecanduan dan menyebabkan rasa khawatir pada penderitanya setiap kali mereka tidak menggunakan ponselnya.
Baca juga: “Computer Vision Syndrome”, Kondisi Terlalu Sering Tatap Perangkat Elektronik
Walau terkesan sederhana, kondisi ini dapat mengganggu kesehatan dan aktivitas sehari-hari. Rasa takut yang berlebih ini bisa membuat pengidapnya merasa cemas, panik, sesak napas, dan jantung berdebar.
Pengidap nomofobia akan melakukan segala cara agar dapat bisa berada dekat ponsel mereka, termasuk melanggar aturan hanya untuk menggunakan ponsel mereka.
Ketika koneksi internet terputus atau baterai ponsel habis, para penderita kondisi ini akan merasa cemas. Membawa ponsel ke toilet juga menjadi salah satu ciri-ciri dari kondisi psikologis ini.
Walau penyebab dari fobia ini belum diketahui secara pasti, para ahli meyakini bahwa ada berbagai faktor penyebabnya. Salah satunya adalah karena rasa kesepian. Individu yang merasa takut akan kesepian atau kehilangan orang lain sering menggunakan ponsel untuk memastikan mereka terhubung dengan orang-orang terdekat.
Orang-orang yang memiliki ketakutan tidak bisa terjangkau oleh orang lain juga berpotensi memiliki nomofobia. Penderita fobia ini selalu menggenggam ponsel mereka untuk memastikan setiap pesan dan panggilan yang masuk terjawab.
Mengatasi Nomofobia
Melansir dari yankes.kemkes.go.id, ada tiga cara untuk mengatasi nomofobia yakni sebagai berikut.
1. Matikan ponsel
Melakukan hal yang ditakuti dipercayai dapat cepat membantu seseorang mengatasi ketergantungan. Dengan mematikan ponsel selama beberapa saat, pengidap nomofobia bisa perlahan lepas dari kecanduan mereka untuk menggunakan ponsel setiap saat.
Jika dilakukan secara rutin, penggunaan ponsel dapat berkurang dan akhirnya dapat membantu menghilangkan kondisi ini.
2. Cari kegiatan pengganti
Mencari alternatif aktivitas lain dapat membantu para penderita fobia ini agar bisa melupakan keberadaan ponsel. Misalnya, membaca buku, menulis jurnal, atau hobi lainnya.
Baca juga: Zoom Fatigue: Ketika Kebanyakan Pertemuan Daring Membuat Lelah
3. Tinggalkan ponsel saat makan
Meninggalkan ponsel ketika makan adalah salah satu cara efektif untuk mengurangi ketergantungan. Dengan tidak membuka ponsel saat makan, komunikasi dan interaksi dengan orang lain dapat terjalin.
Nomofobia juga dapat diobati dengan melakukan terapi perilaku kognitif untuk meringankan kecemasan dan mengelola pikiran negatif. Jika Ultimates merasa dan menyadari adanya tanda-tanda nomofobia, Ultimates bisa segera berkonsultasi dengan dokter agar kondisi ini tidak semakin buruk.
Penulis: Cheryl Natalia
Editor: Vellanda
Foto: Freepik
Sumber: ncbi.nlm.nih.gov, yankes.kemkes.go.id, hellosehat.com