SERPONG, ULTIMAGZ.com – Gula, seperti laktosa, sering kali menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, terdapat beberapa jenis gula dengan manfaat yang berbeda.
Contohnya seperti laktosa dan sukrosa yang terdapat pada susu. Keduanya memiliki manfaat berbeda meskipun sama-sama merupakan karbohidrat yang memberikan energi bagi tubuh. Mengutip family.abbott, sukrosa kerap dikenal dengan gula pasir dan sering menjadi tambahan pemanis dalam berbagai makanan maupun minuman.
Baca Juga: Simak Lima Manfaat Yoghurt, Produk Olahan Susu Ramah Pencernaan
Dokter gizi dari Dr. Tan & Remanlay Institute, Tan Shot Yen, menjelaskan bahwa sukrosa sebenarnya tidak dibutuhkan oleh tubuh. Ia menekankan bahwa asupan gula tambahan sebaiknya dibatasi karena tidak memberikan manfaat gizi yang signifikan.
“Sukrosa tidak dibutuhkan oleh tubuh. Biasanya, sukrosa digunakan sebagai pemanis produk industri,” jelas Tan, dilansir dari kompas.com.
Mengutip klikdokter.com, sukrosa terdiri dari glukosa dan fruktosa. Glukosa disimpan dalam tubuh dan menjadi energi, sedangkan fruktosa akan diubah menjadi lemak. Selain memberikan energi, manfaat sukrosa hanyalah memberikan tambahan rasa manis dan variasi terhadap makanan, dilansir dari hellosehat.com.
Jika sukrosa dikonsumsi dengan jumlah yang besar atau banyak, tubuh akan mengalami peningkatan gula darah yang cepat dan menyimpan lemak. Hal ini menunjukkan bahwa sukrosa dalam susu tidak terlalu dibutuhkan karena hanya digunakan sebagai pemanis tambahan.
Berbeda dengan sukrosa yang hanya berfungsi sebagai pemanis tambahan, terdapat jenis gula lain dalam susu yang memiliki manfaat lebih besar, yaitu laktosa. Mengutip family.abbott, jenis gula ini lebih alami dan kerap ditemukan pada produk olahan, seperti susu, es krim, yoghurt, dan lainnya. Laktosa memiliki banyak manfaat, terutama bagi anak-anak.
Laktosa bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan kalsium sehingga dapat menguatkan tulang, dilansir dari hellosehat.com. Selain itu, laktosa juga dapat digunakan oleh mikrobiota usus sebagai nutrisi dan bakteri baik lainnya untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Sayangnya, tidak semua individu dapat mengonsumsi produk olahan yang mengandung laktosa. Untuk itu, Tan menyarankan untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks karena sama-sama mengandung gula.
Baca Juga: Alternatif Susu Sapi, Ini 5 Khasiat Susu Oat untuk Kesehatan Tubuh
“Karbohidrat kompleks dengan serat lebih banyak lebih lambat dicerna jadi gula darah dan diedarkan ke seluruh tubuh dalam bentuk gula darah,” ucap Tan, dilansir dari kompas.com.
Memahami perbedaan sukrosa dan laktosa dapat membantu Ultimates untuk lebih bijak dalam mengonsumsi gula. Oleh karena itu, sangat penting bagi setiap individu untuk menyesuaikan asupan gula sesuai dengan kebutuhan tubuh agar tetap sehat dan bertenaga!
Penulis: Clarisa Renata
Editor: Jessica Kannitha
Foto: Pixabay/Couleur
Sumber: family.abbott, kompas.com, klikdokter.com, hellosehat.com
На данном этапе врач уточняет, как долго продолжается запой, какой тип алкоголя употребляется и имеются ли сопутствующие заболевания. Детальный анализ клинических данных помогает подобрать оптимальные методы детоксикации и минимизировать риск осложнений.
Изучить вопрос глубже – [url=https://vyvod-iz-zapoya-murmansk0.ru/]наркология вывод из запоя мурманск[/url]