SERPONG, ULTIMAGZ.com — Pandemi COVID-19 seringkali membuat kita harus beraktivitas di dalam ruangan, hingga menyepelekan penggunaan tabir surya atau sunscreen. Padahal, kulit kita membutuhkannya.
Paparan sinar matahari atau ultraviolet (UV) khususnya pada pagi hari sebelum jam 10 memang bermanfaat bagi kesehatan. Namun, apabila kulit sering terpapar sinar matahari dalam jangka waktu yang lama, dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi kulit. Tidak hanya kulit wajah, tetapi juga seluruh badan.
Sinar matahari berjarak pendek (UVA) bisa tetap masuk menembus kaca, berbeda dari UVB yang dapat diserap awan. Bahkan tidak hanya kaca, tetapi juga pintu dan jendela sekalipun kondisi cuaca sedang mendung.
Itu terjadi karena UVA menyumbang sampai 95 persen dari radiasi sinar UV yang sampai ke permukaan bumi. Bahkan, UVA 30 sampai 50 kali lebih kuat dari UVB yang ada sepanjang tahun.
Hal tersebut tentu saja memerlukan perhatian khusus karena berpengaruh terhadap kondisi kulit. Sinar UVA menjadi faktor utama kita mendapatkan dark spot, penuaan dini, hingga kulit yang menjadi kasar. Lebih parahnya, sinar UVA juga dapat menyebabkan kanker kulit.
“Anda masih berisiko mengalami kerusakan akibat sinar UV. Meskipun Anda mungkin tidak terbakar saat duduk di samping jendela, paparan sinar UV dapat menyebabkan penuaan dini,” ungkap Dr Susan Mayou, konsultan dermatologis di Cadogan Clinic, dikutip dari popsugar.com.
Melansir dari detik.com, dokter spesialis kulit dr. Arthur S. Simon, Sp.KK juga menjelaskan pentingnya perlindungan dari sinar matahari meski aktivitas hanya dilakukan dalam ruangan.
“Kalau kamu tinggal dalam goa yang benar-benar gelap nggak kena sinar matahari, ya nggak apa-apa sih. Tapi selama masih dalam ruangan itu terang atau ada jendela, ya kamu masih tetap bisa mendapat efek jelek matahari. Itu bisa dilindungi dengan penggunaan sunscreen,” jelasnya.
Sunscreen berfungsi memantulkan kembali sinar ultraviolet yang terdapat dalam paparan sinar matahari karena mengandung penghalang fisik atau kimia. Penghalang fisik (physical barriers) memantulkan atau menyebarkan sinar UV, sedangkan penghalang kimia (chemical barriers) bertindak dengan menyerap radiasi UV sebelum mengenai kulit.
Sumber: 4 Makanan yang Baik untuk Tubuh Setelah Vaksin COVID-19
WHO merekomendasikan pemakaian sunscreen yang memiliki sun protection factor (SPF) 15+ selama di dalam rumah. Hal itu terjadi karena mengacu pada perlindungan terhadap sinar UVA dan UVB sebanyak 97 persen.
Lebih lanjut, sunscreen juga harus dipakai ulang setidaknya setiap dua jam sekali. Hal tersebut direkomendasikan karena daya kerja sunscreen dapat berkurang perlindungannya akibat berbagai faktor, seperti gesekan dengan kulit, terkena keringat atau benda lainnya.
Melindungi kulit dari paparan sinar UV dengan menggunakan sunscreen merupakan salah satu cara untuk menghindari atau mencegah penuaan dini, kanker kulit, dan efek buruk lainnya yang sudah disebutkan di atas. Oleh karena itu, penggunaan sunscreen sangatlah penting dan jangan sampai terlewatkan meskipun kita beraktivitas di dalam ruangan.
Penulis: Andia Christy
Editor: Xena Olivia
Sumber: WHO.int, detik.com, halodoc.com, klikdokter.com, popsugar.com