SERPONG, ULTIMAGZ.com – Bagi banyak orang, pembalut adalah penyelamat di masa menstruasi. Namun, siapa sangka pemakaian yang terlalu lama ternyata bisa memicu kondisi serius bernama toxic shock syndrome (TSS). Meski jarang terjadi, penyakit ini berbahaya karena dapat berkembang cepat dan bahkan mengancam jiwa.
Toxic shock syndrome merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh racun bakteri Staphylococcus aureus yang masuk ke aliran darah. Melansir pubmed.gov, racun ini bekerja sebagai superantigen yang memicu respons imun berlebihan. Hal ini bisa menyebabkan tubuh mengalami demam tinggi, tekanan darah menurun, dan pada kasus berat bisa berujung gagal organ.
Baca juga: Period Cravings: Lika-Liku Fluktuasi Hormon Ketika Haid
Tanda awal TSS sering kali mirip dengan flu, yaitu demam tinggi, menggigil, sakit kepala, mual, muntah, diare, dan rasa lemas. Melansir halodoc.com, gejala khas lainnya bisa berupa ruam merah menyerupai terbakar matahari, pusing hingga pingsan karena tekanan darah rendah, serta gangguan organ bila tidak segera ditangani. Penyebaran bakteri dalam TSS cenderung cepat sehingga mengenali gejala dan mencari bantuan medis dini sangat krusial.
Dalam konteks menstruasi, TSS sering kali disebabkan oleh penggunaan produk menstruasi yang dibiarkan terlalu lama. Pembalut atau tampon yang digunakan terlalu lama menciptakan kondisi hangat dan lembap yang ideal bagi bakteri. Serat penyerap yang menahan darah juga bisa memperbesar peluang bakteri berkembang.
Melansir morulaivf.co.id, perempuan saat menstruasi disarankan mengganti pembalut atau tampon setiap 4–8 jam, tergantung derasnya aliran darah. Pastikan tangan bersih sebelum memasang atau melepas produk menstruasi. Pilih produk dengan daya serap sesuai kebutuhan, dan jangan gunakan satu produk sepanjang malam. Bagi pengguna menstrual cup, ikuti panduan pembersihan dan durasi pemakaian sesuai instruksi produsen.
Baca juga: Period Syncing: Benarkah Siklus Menstruasi Bisa Selaras?
TSS termasuk penyakit langka sehingga penelitian yang ada masih terbatas. Akibatnya, dokter sering kesulitan mendeteksi gejala awal karena adanya kemiripan dengan penyakit umum seperti flu atau demam berdarah. Inilah alasan mengapa pencegahan dan kesadaran diri sangat penting.
Menstruasi seharusnya tidak menjadi penghalang besar dalam aktivitas sehari-hari, asalkan kesehatan reproduksi dijaga dengan baik. Risiko TSS memang jarang, tetapi disiplin menjaga kebersihan dan mengganti produk menstruasi secara teratur tetap sangat penting.
Penulis: Belva Putri Paramitha
Editor: Jessie Valencia
Foto: pexels.com/Andrea Piacquadio
Sumber: pubmed.gov, halodoc.com, morulaivf.co.id