• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Saturday, June 7, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Waspada Penyebaran Penyakit dalam Sampel Kosmetik

by Elisabeth Diandra Sandi
September 10, 2019
in Lifestyle
Reading Time: 2 mins read
Waspada Penyebaran Penyakit dalam Sampel Kosmetik

Ilustrasi seseorang sedang menggunakan sampel kosmetik di salah satu gerai kecantikan. (Foto: Beautynesia.id)

0
SHARES
479
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com — Ketika seseorang ingin membeli produk-produk kosmetik tertentu, biasanya ia mencoba sampel kosmetik yang tersedia di toko kecantikan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar dapat memastikan apakah produk tersebut cocok dengan yang diinginkan. Akan tetapi, penggunaan sampel kosmetik patut diwaspadai karena dapat menjadi medium penebar penyakit.

CBC News menemukan bahwa tidak semua sampel kosmetik yang ada di toko kecantikan dalam kondisi higienis. Produk-produk sampel yang kotor dapat menyebabkan penyakit konjungtivis (pink eye), jerawat, iritasi, dan infeksi pada kulit penggunanya. Hal ini disebabkan oleh kandungan bakteri Staphylococcus Aureus dan berbagai macam jamur yang ada di dalam sampel kosmetik kotor tersebut.

Penampakan bakteri Staphylococcus Aureus yang ada di dalam salah satu sampel kosmetik. (Foto: Youtube CBC News)

(Baca juga: 5 Cara Hindari Penyebaran Penyakit dari Sampel Kosmetik Kotor)

Sebagai buktinya, Elena Dovoyan pernah mengajukan gugatan pada label Sephora karena mengklaim dirinya terkena diagnosis herpes oral seusai mencoba sampel lipstik. Perempuan asal California, Amerika Serikat ini mengatakan bahwa ia tidak mengidap herpes sebelum melakukan kunjungan ke sana.

Dosen Ilmu Biomedis di Aston University Amreen Bashir menjelaskan, patogen (penyebab penyakit) yang mengakibatkan herpes memang bisa ditemukan pada produk kosmetik. Walaupun beberapa produk kosmetik mengandung pengawet, tetapi tetap dapat terkontaminasi jika digunakan dengan aplikator atau tangan yang tidak steril. Produk yang tidak tersimpan dengan baik di toko juga dapat mengundang bakteri penyakit tumbuh subur.

Apalagi, dalam kurun waktu sebulan produk sampel di toko-toko kosmetik dapat disentuh oleh puluhan, atau bahkan ratusan tangan. Belum lagi bila seseorang yang menyentuh sampel itu baru saja bersin atau batuk. Virus serta bakteri yang ada di tangan dapat berpindah ke sampel.

Meskipun ada bahaya yang mengintai pada sampel-sampel kosmetik, bukan berarti Ultimates harus antipati untuk menggunakan sampel. Apabila Ultimates ingin mencoba sampel kosmetik di toko kecantikan, hindari mencoba produk pada bagian wajah. Lebih aman jika Ultimates menggoreskan produk kosmetik tersebut pada punggung tangan.

 

 

 

Penulis: Elisabeth Diandra Sandi

Editor: Anindya Wahyu Paramita

Foto: Beautynesia.id, Youtube CBC News

Sumber: kompas.com, cnnindonesia.com, editorial.femaledaily.com

Tags: bahaya tester makeupbaktericoba tester makeupkecantikanKesehatankosmetikmakeupmencoba sampel kosmetikpenyakit kulitsampel kosmetiksampel makeupsephoratestertester kosmetiktester makeup
Elisabeth Diandra Sandi

Elisabeth Diandra Sandi

Related Posts

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa
Kuliner

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa

May 27, 2025
Kopi yang berasal dari feses gajah. (antaranews.com)
Lifestyle

Dari Feses Gajah ke Cangkir Kopi: Cerita di Balik Kopi Ivory

May 27, 2025
Potret salah satu bahan sushi, kani. (istockphoto.com)
Lifestyle

Sushi Kani Ternyata Bukan Kani, tapi Surimi? Ini Faktanya!

May 23, 2025
Next Post
Indekos Sleep Box: Antara Murah dan Tak Layak Huni

Indekos Sleep Box: Antara Murah dan Tak Layak Huni

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021