• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Saturday, March 25, 2023
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

Berikan Perlawanan Sengit, Indonesia Raih Perak Bulu Tangkis Beregu Putra Asian Games 2018

by Naufal Abrori Suprapto
August 23, 2018
in Olahraga
Reading Time: 3 mins read
Berikan Perlawanan Sengit, Indonesia Raih Perak Bulu Tangkis Beregu Putra Asian Games 2018

(Sumber foto: Bola.net)

0
SHARES
1.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Indonesia menambah raihan medali perak pada cabang olahraga bulu tangkis beregu putra Asian Games 2018 usai ditaklukan Tiongkok dengan skor agregat 3-1 di Istora Senayan, Rabu (22/08/18). Di luar dugaan, para pemain Indonesia mampu memberikan perlawanan yang sengit dan heroik terhadap Tiongkok dalam pertandingan final yang berlangsung selama 5 jam lebih.

Penampilan luar biasa ditampilkan Anthony Sinisuka Ginting yang begitu gigih menghadapi andalan Tiongkok, Shi Yuqi. Hanya cedera yang mampu menghentikan upaya Ginting memberikan perlawanan berarti terhadap Shi Yuqi yang berstatus peringkat 2 dunia.

Duo “Minions” sempat memberikan asa bagi pendukung Indonesia dengan memberikan kemenangan atas Li Junhui/Liu Yuchen. Sayang, Jonatan Christie dan pasangan Fajar/Rian gagal memberikan Indonesia poin, meski sudah habis-habisan tampil di depan publik sendiri.

Sengit Sejak Awal

Pertandingan dengan tensi tinggi sudah tersaji sejak partai pertama, di mana tunggal putra andalan Indonesia Anthony Sinisuka Ginting menghadapi wakil Tiongkok, Shi Yuqi. Ginting sempat unggul jauh atas lawannya dengan skor 9-3. Namun, Yuqi tetap memberikan perlawanan yang menyulitkan.

Set pertama menjadi milik Ginting setelah mengungguli Yuqi dengan skor 21-14.

Pada set kedua, terjadi susul menyusul angka yang dramatis. Di penghujung set, kedua pemain tampak on-fire hingga terjadi dua kali deuce. Dengan susah payah, akhirnya Yuqi mengalahkan Ginting dengan skor 21-23.

Tensi tinggi tetap berlanjut di rubber game. Setelah beberapa kali unggul atas Yuqi, Ginting sempat mendapatkan perawatan karena kaki kirinya mengalami cedera ketika skor sama kuat 16-16.

Ginting sempat terkapar saat paha kirinya kram saat skor imbang 18-18. Wasit memberikan Ginting kartu kuning karena dinilai menghambat permainan.

Namun, Ginting kembali bangkit dan melanjutkan pertandingan. Dengan kegigihannya, Ginting masih bisa mencuri poin atas Yuqi meski sembari menahan rasa sakit.

Saat papan skor menunjukan angka 20-21, Ginting kembali terkapar dan kembali meminta time-out untuk mendapatkan perawatan. Namun wasit tak menggubris permintaan Ginting karena jatah time out sudah habis.

Wasit kemudian memberikan Anthony Ginting kartu merah karena tidak kembali ke lapangan on-time. Ginting harus menyudahi set ketiga dengan skor 20-22. Sikap sportif ditunjukkan Yuqi saat menghampiri Ginting dan tetap memberikan dukungan moral atas lawannya.

Poin pertama untuk Tiongkok.

Gemilangnya Duo Minions

Pertandingan kedua ganda putra, Indonesia diwakili oleh Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Marcus/Kevin) yang kini menempati peringkat 1 dunia versi Badminton World Federation. Pasangan Marcus/Kevin yang berjulukan “Duo Minions” mampu langsung memenangi dua set yang berjalan sengit atas wakil Tiongkok Li Junhui/Liu Yuchen. 

Sejak set pertama, jual beli smash dan susul menyusul angka terjadi. Paruh set pertama Marcus/Kevin unggul 11-7. Marcus/Kevin akhirnya bisa mengunci kemenangan set pertama dengan skor 21-17.

Ganda putra China Li Junhui/Liu Yuchen tampil lebih baik setelah kalah di set pertama. Mereka bisa mengungguli Duo Minions dengan skor 8-11 di paruh set kedua. Namun penampilan gemilang Marcus/Kevin mampu mengubah arah pertandingan.

Akhirnya Minions berhasil menang, dan set kedua disudahi dengan skor 21-18. Indonesia sukses mengimbangi Tiongkok lewat poin 1 sama.

Perjuangan Jonatan Christie

Di pertandingan ketiga, tunggal putra Indonesia yang diwakili Jonatan Christie menghadapi Chen Long yang menjuarai Olimpiade Rio 2016.

Set pertama, Jonatan mampu mengalahkan Chen Long 21-19. Upaya pengembalian Chen Long yang gagal melewati net akhirnya memastikan Jonatan mengamankan set pertama.

Di set kedua, mantan pemain nomor satu dunia itu bangkit dan sempat unggul jauh atas Jonatan. Beberapa kesalahan sempat dilakukan oleh Jonatan, sehingga memberikan keuntungan bagi Chen Long untuk memperlebar jarak.

Set kedua menjadi milik Chen Long dengan skor 16-21, dan pertandingan dilanjutkan ke rubber game. 

Awal set ketiga, Jonatan masih mampu mengimbangi permainan Chen Long. Namun karena kalah pengalaman, Chen Long berhasil mengentaskan perlawanan Jonatan dengan skor 18-21.

Indonesia tertinggal dari Tiongkok dengan skor 1-2.

Pasangan Indonesia Takluk, Tiongkok Amankan Medali Emas 

Pertandingan keempat menjadi partai ‘hidup-mati’ bagi Indonesia yang diwakili pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Mereka berhadapan dengan pasangan Tiongkok Zhang Nan/Liu Cheng. Pertandingan pamungkas ini juga berjalan dengan seru karena berlangsung dalam tiga set.

Fajar/Rian berhasil memimpin tipis di paruh set pertama dengan 11-10. Tapi pasangan Zhang Nan/Liu Cheng mampu membalikkan keadaan menjadi 18-21. 

Pertarungan semakin sengit di set kedua, hingga skor menjadi imbang 14-14. Setelah itu, pasangan Indonesia mampu mendulang poin dan memperlebar jarak atas lawannya.

Set kedua menjadi milik Fajar/Rian setelah unggul 21-17. Pertandingan kembali harus dilanjutkan ke rubber game.

Set ketiga semakin ketat karena merupakan momen penentuan bagi kedua tim. Fajar dan Rian berjuang habis-habisan demi menjaga peluang Indonesia untuk mendapatkan emas. Mereka sempat memangkas margin hingga berjarak satu poin, 16-17.  Zhang/Liu kemudian memperlebar jarak dan membuat kedudukan menjadi 16-19.

Zhang/Liu sulit dikejar oleh pasangan Indonesia hingga pertandingan usai. Smash keras dari Liu Cheng mengakhiri pertandingan yang diakhiri skor 21-18. China pun mengamankan medali emas setelah menang atas Indonesia dengan skor 3-1.

 

Penulis: Naufal Abrori Suprapto

Editor: Gilang Fajar Septian

Foto: Bola.net/INASGOC/ANTARA

Tags: asian gamesAsian Games 2018Badmintonbulu tangkisIndonesiationgkok
Naufal Abrori Suprapto

Naufal Abrori Suprapto

Related Posts

Antony
Olahraga

Cerita Antony, Pemain Manchester United Usai Klubnya Dibantai Liverpool

March 23, 2023
Stadion Manahan di Solo sebagai salah satu tempat pelaksanaan Piala Dunia U-20 2023. (Foto: kompas.com)
Olahraga

Solo Jadi Tuan Rumah Pembukaan dan Penutupan Piala Dunia U-20 2023

March 14, 2023
FIFA Larang Gelar Konser
Musik

FIFA Larang Penggunaan Stadion GBK untuk Konser

February 17, 2023
Next Post
UMN Putuskan Tapping sebagai Sistem Absensi Utama

UMN Putuskan Tapping sebagai Sistem Absensi Utama

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twelve + two =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021