SERPONG, ULTIMAGZ.com – Sejak penayangan drama Korea “Twenty Four Twenty One”, olahraga anggar mulai banyak diminati masyarakat Indonesia. Lantas, apakah Ultimates tahu apa itu olahraga anggar?
Kata ‘anggar’ dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Perancis, yaitu ‘en garde’ yang memiliki makna bersiap. Pada awalnya, anggar merupakan bentuk pelatihan militer di Jerman dan Italia, akan tetapi kemudian berubah menjadi salah satu cabang olahraga bela diri pada abad ke-14.
Baca juga: Mengenal Taekwondo, Seni Bela Diri Terkenal dari Korea Selatan
Pada awalnya, anggar merupakan olahraga yang benar-benar mempertaruhkan nyawa karena tidak menggunakan pelindung badan dan memakai pedang asli. Akan tetapi seiring perkembangan zaman, pedang anggar diubah menjadi lebih lentur dan berujung tumpul.
Melansir merdeka.com, terdapat tiga jenis senjata anggar yang berbentuk seperti pedang dan digunakan dalam olimpiade. Di antaranya adalah foil, épée, dan saber yang memiliki berbagai jenis karakteristik, teknik, serta area target penilaian.
![Ilustrasi jenis pedang anggar dan area target penilaiannya. (davisfencingacademy.com)](https://ultimagz.com/wp-content/uploads/pedang-anggar-300x119.jpg)
Selain menggunakan sebuah senjata, para atlet anggar juga dilengkapi dengan masker, lamé (jaket yang terbuat dari logam), pelindung tubuh, dan baju serta celana khusus. Pakaian ini wajib digunakan oleh atlet anggar demi keamanan dan kenyamanan tubuh mereka ketika berolahraga.
Olahraga anggar dilakukan secara berpasangan di area dengan luas 14 x 1,5 meter yang dilapisi dengan gabus dan dilengkapi dengan kabel yang terhubung dengan sistem penilaian elektronik. Jika tersentuh, sistem penilaian elektronik secara otomatis mendeteksi pergerakan para atlet dan menambahkan skor salah satu atlet.
Ada tujuh teknik yang harus dikuasai oleh para atlet anggar. Tujuh teknik tersebut, yaitu teknik kuda-kuda, melangkah, gerak, menyerang, menangkis, menghindar, serta hormat yang dilakukan sebelum pertandingan dimulai.
Sama seperti olahraga lainnya, terdapat tiga bentuk pelanggaran menggunakan kartu berwarna pada olahraga anggar, yaitu kartu kuning, merah, dan hitam. Jika telah mendapat kartu hitam, atlet akan dikeluarkan dari pertandingan.
Baca juga: Kyokushin, Aliran Karate dengan Teknik Bertarung Tanpa Pelindung
Pada awal permainan, wasit akan memberikan kalimat aba-aba dalam bahasa Perancis untuk memulai pertandingan. Aba-aba tersebut berbunyi “en garde, pret, allez!” yang berarti bersedia, siap, dan mulai.
Selain melatih ketepatan dan konsentrasi, anggar juga menyimpan keindahan seni serta mendorong para atlet untuk mengelabui lawan dengan menyusun strategi. Jadi, apakah Ultimates tertarik untuk mempelajari olahraga anggar?
Penulis: Jessica Kannitha
Editor: Cheryl Natalia
Foto: cbc.ca, davisfencing.com
Sumber: merdeka.com, reportasee.com, deepublishstore.com, kumparan.com, idntimes.com, sports.okezone.com, kids.grid.id, davisfencingacademy.com