SERPONG, ULTIMAGZ.com – Kabar duka menyelimuti dunia persepakbolaan Indonesia. Mantan pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl, dikabarkan telah meninggal dunia. Riedl tutup usia di usia 70 tahun pada Senin (07/09/20) malam waktu Austria.
Kabar meninggalnya Riedl telah tersebar luas di negara asalnya, Austria. Kurier adalah surat kabar yang memberitakan kabar duka ini pertama kali. Berdasarkan berita tersebut, mantan arsitek Timnas Indonesia ini meninggal dunia karena sakit yang telah lama dialaminya. Riedl diketahui memiliki riwayat penyakit jantung akut dan juga pernah menjalani operasi gagal ginjal pada 2007.
Kabar berita meninggalnya Riedl juga telah sampai ke asistennya selama di Timnas, Wolfgang Pikal. Pikal pun membenarkan bahwa koleganya kini telah berpulang.
“Beliau tutup umur kemarin malam pada usia 70 tahun,” ucap Pikal, dilansir dari Bola.net. Namun, Pikal belum mendapatkan informasi lebih detail soal meninggalnya Riedl. “Saya belum tahu detailnya. Yang pasti, istri Coach Alfred Riedl bilang akan segera menghubungi saya,” sambung mantan pelatih Persebaya tersebut.
Kebersamaan dengan Timnas Indonesia.
Sebelum menukangi Timnas Indonesia, Riedl pernah menjadi pelatih dari Timnas Vietnam dan juga Laos. Cerita indah berhasil diukir oleh Riedl ketika sedang menukangi Timnas Indonesia.
Riedl mulai menukangi Timnas pada tahun 2010. Cerita indahnya dengan Timnas kala itu mungkin menjadi salah satu cerita yang tidak dapat dilupakan bagi setiap insan suporter Timnas. Memulai fase grup dengan menyikat setiap laga lewat kemenangan.
Laga melawan Malaysia yang berkesudahan 5-1, membantai Laos dengan skor telak 6-0, menumbangkan Thailand dengan skor tipis 2-1 menumbuhkan asa dan rasa semangat bagi setiap suporter ketika menonton Timnas di Piala AFF.
Memasuki semifinal, Timnas bertemu dengan Timnas Filipina. Skor identik 1-0 di setiap leg membuat seluruh rakyat Indonesia semakin bersemangat dan meyakini bahwa ini adalah waktu bagi Timnas untuk menjadi jawara di Asia Tenggara. Setiap individu, bahkan Presiden pun menyempatkan waktu untuk menyaksikan laga tersebut. Gol Gonzales dari luar kotak penalti menjadi penanda bahwa Timnas melaju ke Final.
Partai puncak menciptakan drama tersendiri. Bertandang ke negeri jiran, Malaysia, Indonesia harus takluk dengan skor telak 3-0. Seluruh insan suporter Timnas seketika harus ‘ambyar’ melihat hasil tersebut. Beberapa hari setelahnya, gantian anak asuh Riedl yang menjamu Malaysia. Pasukan Garuda mampu mengalahkan Harimau Malaya dengan skor 2-1, tetapi itu tidak cukup untuk membawa Timnas menjadi juara. Riedl harus berpisah dengan Timnas setelah kekalahan di ajang AFF tersebut.
Rasa cintanya terhadap Indonesia membuat Riedl tidak melupakan Timnas. Riedl kembali untuk melatih Indonesia tahun 2013, menggantikan Jacksen F Tiago. Namun, dia tidak mampu membawa Timnas seperti ketika 2010 lalu. Riedl kembali berpisah sejenak.
Tahun 2016 menjadi terakhir kalinya Alfred Riedl menangani Timnas. Dengan ketatnya aturan saat klub hanya memperbolehkan 2 punggawanya untuk bergabung dengan Timnas, Riedl tidak menyerah. Riedl bahkan berhasil membawa Timnas Indonesia melaju ke final untuk kedua kalinya.
Namun, juara harus kembali menjadi mimpi. Timnas digagalkan melalui kekalahan dari Thailand, dengan agregat 3-2. Menang di Pakansari dengan skor 2-1 untuk Indonesia, Timnas justru harus menelan kekalahan dari Thailand dengan skor 0-2. Final tersebut menjadi akhir dari perjalanan Riedl dengan Timnas Indonesia.
Selamat jalan, Opa Riedl. Semua jasa-jasamu untuk sepak bola Indonesia akan selalu dikenang. Beristirahatlah dengan tenang.
Penulis: Frengky Tanto Wijaya
Editor: Agatha Lintang
Foto: Suara.com
Sumber: Kompas.com, Bola.net, Bolalob.com, CNNIndonesia.com