• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, October 6, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Opini

Adaptasi Film ‘Bumi Manusia’ Tuai Pro dan Kontra

Agatha Lintang by Agatha Lintang
June 1, 2018
in Opini
Reading Time: 2 mins read
Adaptasi Film ‘Bumi Manusia’ Tuai Pro dan Kontra
0
SHARES
1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Bumi Manusia, karya sastra karangan Pramoedya Ananta Toer atau yang akrab di sapa Pram, akhir-akhir ini menjadi topik yang sering dibicarakan oleh masyarakat. Pasalnya, novel yang menjadi bagian dari Tetralogi Buru ini akan diangkat ke film layar lebar. Pro dan kontra dari warganet yang merupakan penggemar Pram mulai bermunculan.

Bumi Manusia lahir pada saat Pram diasingkan di Pulau Buru oleh pemerintah Indonesia. Sayangnya setelah terbit pertama kali pada 1980, Bumi Manusia dilarang peredarannya karena muncul anggapan bahwa novel tersebut berisi ajaran Marxisme-Leninisme.

Novel ini mengisahkan tentang kehidupan Minke, pelesetan monkey dalam bahasa Belanda. Nama itu juga merupakan nama fiksi dari RM Tirto Adhi Soerjo, Bapak Pers Indonesia. Dikisahkah, Minke adalah putra Bupati yang memperoleh pendidikan menengah umum pada masa Kolonial Belanda, dimana pada masa itu sangat sedikit kaum pribumi yang berkesempatan memperoleh pendidikan. Tak hanya Minke, terdapat juga karakter penting lainnya, seperti Nyai Ontosoroh yang ‘mendidik’ Minke melalui gagasan-gagasannya, atau Annelies yang bergantung dengan Minke dan sempat menjalin hubungan dengannya meskipun pernikahannya dengan Minke harus berakhir.

 

Pro dan Kontra

Isu adaptasi Bumi Manusia ke layar lebar telah muncul sejak beberapa tahun lalu. Hingga akhir Mei lalu, digelar konferensi pers terkait film tersebut di desa wisata Gamplong, Sleman, Yogyakarta yang juga merupakan lokasi shooting film Bumi Manusia. 

Dalam konferensi pers tersebut, diumumkan pemeran untuk film Bumi Manusia. Minke yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan, Mawar Eva De Jongh yang memerankan sosok Annelies, dan Ine Febriyanti sebagai Nyai Ontosoroh.

Di bawah naungan perusahaan film Falcon Pictures, film tersebut menuai berbagai respon dari masyarakat. Muncul anggapan bahwa Bumi Manusia merupakan karya ‘sakral’ yang cukup dinikmati sebagai novel karangan Pram saja. Ada juga pendapat yang menentang Hanung Bramantyo sebagai sutradara, terlebih setelah kegagalan film terakhirnya yang berjudul Benyamin Biang Kerok. 

Aktor muda Iqbaal Ramadhan ditunjuk sebagai pemeran Minke. Pemilihan ini memicu kontra besar di antara warganet. Bahkan, muncul petisi untuk menolak Iqball memerankan Minke dalam film Bumi Manusia. Mereka beranggapan Iqbaal tidak memiliki aura Minke, melainkan melekat pada aura Dilan, karakter dalam film lain yang ia perankan. Petisi tersebut juga tidak ingin jika film Bumi Manusia hanya berfokus pada kisah cinta Minke dan Annelies.

Di sisi lain, beberapa penggemar Pram justru beranggapan film ini membuat karya Pram dapat dikenal oleh fans Iqbaal, yang mayoritas adalah generasi milenial.

Pro dan kontra bermunculan mengenai film ini. Kurang tepat rasanya jika penilaian terhadap film telah dilakukan mulai dari sekarang, sejak film tersebut belum tayang di layar lebar. Seperti kutipan dari novel Bumi Manusia itu sendiri, “Seorang terpelajar harus juga berlaku adil sudah sejak dalam pikiran, apalagi dalam perbuatan.”

 

Penulis : Agatha Lintang

Editor : Hilel Hodawya

Foto : metrotvnews.com

Tags: 2018bumi manusiafalcon picturesfilmiqbaal ramadhannovelPramPramoedya Ananta Toerultimagz
Agatha Lintang

Agatha Lintang

Related Posts

Demonstran menghadapi kepolisian di Jakarta pada Senin (25/8/2025). (tirto.id)
Opini

Aksi Massa dan Perubahan Dinamika Demokrasi Indonesia

September 11, 2025
Potret yang menggambarkan pengalihan isu (indonesiana.id)
Iptek

Pengalihan Isu: Trik Lama dalam Wajah Baru Politik Indonesia

September 8, 2025
Para demonstran buruh di depan Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (28/08/25). (KOMPAS.com/Ridho Danu Prasetyo)
Opini

Antara Rakyat, Pemerintah, dan Aparat: Saat Aspirasi Berujung Represi

September 9, 2025
Next Post
SHINee Kembali Sapa Penggemar dengan Lagu Terbaru

SHINee Kembali Sapa Penggemar dengan Lagu Terbaru

Comments 3

  1. NBA game streams says:
    8 months ago

    Thanks for the sensible critique. Me and my neighbor were just preparing to do some research about this. We got a grab a book from our local library but I think I learned more from this post. I’m very glad to see such magnificent info being shared freely out there.

    Reply
  2. Tennis streams free says:
    8 months ago

    Pretty part of content. I simply stumbled upon your website and in accession capital to assert that I get in fact loved account your weblog posts. Any way I’ll be subscribing on your augment or even I achievement you access consistently quickly.

    Reply
  3. Julius Labbadia says:
    8 months ago

    Have you ever considered about adding a little bit more than just your articles? I mean, what you say is valuable and all. But imagine if you added some great graphics or video clips to give your posts more, “pop”! Your content is excellent but with images and clips, this site could certainly be one of the very best in its niche. Excellent blog!

    Reply

Leave a Reply to Tennis streams free Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 × 3 =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021