SERPONG, ULTIMAGZ.com – Seperti pemberitahuan yang tertera pada e-mail yang disebarkan pihak Universitas Multimedia Nusantara (UMN) pada Rabu (24/2), seluruh civitas akademika UMN yang mengendarai motor diimbau untuk melewati jalur baru menuju area parkir motor bawah tanah. Hal tersebut dikarenakan adanya pembangunan gedung baru, sehingga jalan sebelumnya (dari samping UMN) ditutup.
Sejak Sabtu (27/2), jalan yang terletak di samping lobi gedung B itu sudah dibuka dan peraturan telah efektif diberlakukan. Namun sungguh mengecewakan, kondisi jalan tersebut masih dalam keadaan tidak layak dan tidak siap digunakan.
Memasuki jalan, pengendara disambut dengan jalan yang cukup panjang, tidak diaspal, berbatu dan berkerikil tajam, serta becek jika hujan turun. Hal tersebut bisa berbahaya karena motor akan sangat rentan tergelincir atau ban motor yang bisa saja gembos. Pengendara juga harus ekstra hati-hati untuk menyeimbangkan kendaraannya, karena bebatuan di sepanjang jalan menyulitkan motor untuk berjalan.
Apakah jalan seperti ini pantas untuk dibuka dan dijadikan akses bagi mereka yang ingin masuk ke dalam lingkungan kampus?
Pihak kampus seharusnya bisa menyediakan jalan yang lebih baik dan pantas dari ini, minimal mengaspal jalan sebelum membukanya. Dengan demikian, secara tidak langsung terlihat bahwa pembangunan gedung baru lebih penting dan diprioritaskan daripada memberikan fasilitas vital yang pantas, tak hanya bagi civitas akademika UMN, namun juga tamu yang menggunakan sepeda motor.
Tak hanya itu, dengan dibukanya jalan baru dan ditutupnya jalan yang lama, pengendara motor yang ingin memarkir kendaraannya di tempat parkir motor gedung A harus melewati jalan yang cukup jauh. Jalan baru ini juga minim penerangan, sehingga merugikan pengendara motor yang harus keluar dari lingkungan kampus pada malam hari.
Selain jalan baru ini, kondisi jalan di sekitar tempat parkir gedung A juga bergelombang dan tergenang air cukup dalam usai hujan turun. Oleh karena itu, sekali lagi, hal ini sungguh mengecewakan.
Apakah ini yang bisa diberikan pihak kampus kepada orang-orang di dalamnya? Apakah pembangunan gedung baru perlu mengorbankan kenyamanan dan keselamatan pengendara motor yang ingin keluar-masuk lingkungan kampus?
Penulis : Christian Karnanda Yang
Editor : Alif Gusti Mahardika
Gambar Denah : Dokumen E-mail UMN
Foto : Christian Karnanda Yang