• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, October 19, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Event

Teater KataK Peringatkan Mahasiwa Baru untuk Tidak Menjadi ‘Binatang’

Ignatius Raditya Nugraha by Ignatius Raditya Nugraha
August 26, 2018
in Event, Opini
Reading Time: 2 mins read
Teater KataK Peringatkan Mahasiwa Baru untuk Tidak Menjadi ‘Binatang’

Penampilan Teater KataK dalam acara Maxima 2018 X future pada Sabtu (25/08/18) di Universitas Multimedia Nusantara (ULTIMAGZ/Gabriela Vivien).

0
SHARES
272
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Dalam memeriahkan MAXIMA 2018 di UMN, Sabtu (26/08/18), Teater KataK mempersembahkan pementasan ke-55nya, yaitu “Mala Kanya Sunya” melalui pantonim. Terlepas dari aksi jenaka para pemain, pementasan tersebut berakhir dengan bad ending sehingga mengejutkan para mahasiswa baru yang tidak memperkirakan bahwa sang tokoh utama, si Anak Hutan ditembak mati oleh seorang pemburu jahat.

Mala Kanya Sunya berkisah tentang seorang istri yang membuang bayinya di sebuah hutan karena ditolak dan dikasari oleh suaminya. Bayi tersebut ditemukan oleh tiga binatang hutan, yaitu monyet, ayam, dan ular. Singkat cerita, sang bayi tumbuh dewasa bersama ketiga binatang tersebut dan menjadi sosok anak hutan yang berperangai seperti monyet.

Kemudian, datanglah para pemburu ke dalam hutan untuk berburu. Si Anak Hutan bertemu dan kaget dengan seseorang yang berpenampilan menyerupai dirinya, dan melaporkan pada monyet, ayam, dan ular.

Saat masih kebingungan atas kehadiran para pemburu, terdengar suara tembakan pistol diikuti oleh jatuhnya badan ular. Ular diseret oleh para pemburu, sebagaimana monyet dan ayam yang harus terusir.

Apa daya, si anak hutan tidak berhasil menyelesaikan pentas dengan ‘klise’ happy ending mengalahkan para pemburu yang jahat. Pentas berakhir dengan anti klimaks, di mana si Anak Hutan harus mati setelah ikut ditembak oleh pemburu.

Apakah maksudnya?

Ternyata, Mala Kanya Sunya merupakan karya yang menceritakan ironisnya keadaan manusia zaman sekarang. Apakah Anda menyadari bahwa di pementasan tersebut, para manusia bertingkah seperti binatang, sedangkan para binatang bertingkah seperti manusia?

Para manusia berperilaku dengan tidak mengindahkan sesama, seperti melakukan kekerasan kepada istri, membuang bayi di hutan, dan bahkan menembak mati binatang dan sesama manusia sendiri. Sedangkan di sisi lain, para binatang yang tidak mempunyai akal masih mau merawat bayi yang ditemukannya di hutan dan tumbuh bersamanya sampai besar. Siapakah yang manusia dan binatang bila seperti ini jadinya?

Pesan inilah yang ingin disampaikan Reynold, penulis naskah Mala Kanya Sunya. Ia ingin para penonton, khususnya para mahasiswa baru untuk tidak menjadi sosok manusia yang berperilaku seperti binatang.

Contohnya dari pentas tadi, apakah benar tindakan istri yang membuang bayinya karena tidak dibantu oleh suami? Sayang, banyak sekali manusia yang bersikap seperti sang istri tadi, membenarkan tindakan yang jelas salah dan merugikan orang lain.

Terlebih lagi, di dunia perkuliahan yang berbeda dengan masa SMA, para mahasiswa cenderung akan bertemu dengan orang-orang yang mempunyai berbagai macam latar belakang, baik itu jurusan, agama, budaya, etnis, dan suku. Kecenderungan ini mendorong kebutuhan para mahasiswa untuk semakin “memanusiakan manusia”. Walaupun terdengar sederhana, banyak sekali di luar sana manusia yang “membinatangkan” sesama yang berlatar belakang berbeda.

Apakah Anda ingin menjadi binatang atau manusia? Semua keputusan berada di tangan Anda.

Penulis: Ignatius Raditya Nugraha

Editor: Gilang Fajar Septian

Fotografer: Gabriela Vivien

Tags: BinatangMala Kanya SunyamanusiamaximaMAXIMA 2018Moralteater katakUniversitas Multimedia Nusantara
Ignatius Raditya Nugraha

Ignatius Raditya Nugraha

Related Posts

NCT DREAM berfoto dengan ribuan NCTzen pada hari kedua THE DREAM SHOW 4 di Jakarta. (X/@NCTsmtown_DREAM)
Event

NCT DREAM Kembali Sapa Jakarta dalam THE DREAM SHOW 4

October 3, 2025
Mentor saat Mentor saat menjelaskan materi kepada Mentee dalam sesi kedua kegiatan Mentoring UMN 2025 pada Sabtu (27/09/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)materi kepada mentee di sesi kedua dari kegiatan Mentoring UMN 2025 pada Sabtu (27/09/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Berita Kampus

Pekan Kedua Mentoring 2025 “At Drie Celina” Tanamkan Tiga Nilai 5C pada Mentee

October 2, 2025
Malam Puncak Euforia 2025
Event

Malam Puncak Euforia 2025 Meledak dengan Penampilan Spektakuler Pamungkas dan Lomba Sihir

September 24, 2025
Next Post
Cara Unik Sampaikan Makna Kehidupan Lewat Pentas ‘White Rabbit Red Rabbit’

Cara Unik Sampaikan Makna Kehidupan Lewat Pentas 'White Rabbit Red Rabbit'

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eleven − three =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021