• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Thursday, May 15, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Review

Pengorbanan Cinta Di Bawah Nama Adat

by firqhaandjani
April 18, 2014
in Review
Reading Time: 1 min read
0
SHARES
270
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, cerita yang sempat menarik hati banyak orang ketika akhir tahun lalu filmnya ditayangkan di banyak bioskop. Tak tanggung-tanggung, film yang terinspirasi dari novel Buya Hamka ini pun sempat menduduki peringkat pertama Box Office Indonesia. Keberhasilan film tersebut tentunya tidak lepas dari skrip asli yang mengisahkan tentang dua anak muda di dalam sebuah novel.

Novel yang diterbitkan pada tahun 1939 ini mengisahkan hikayat percintaan pemuda keturunan tanah Minang dan Makasar dengan seorang gadis cantik, kembang desa Dusun Batipuh, Hayati. Keduanya dipertemukan oleh nasib dan dipersatukan atas dasar cinta yang suci. Namun, adat istiadat yang masih kental mengantarkan mereka ke jalan yang terjal. Zainuddin yang berdarah campuran tidak serta merta diterima oleh keluarga Hayati.

Dari sinilah konflik batin yang terjadi diantara Zainuddin dan Hayati diangkat oleh Buya Hamka. Berawal dari sekedar konflik di dalam diri tokoh utamanya, sehingga lama-kelamaan menjadi konflik budaya. Konflik harta dan tahta, konflik kecantikan dan ketampanan, konflik perasaan dan kebencian. Kisah kasih mereka digambarkan layaknya kapal yang terombang-ambing dalam samudra nan luas.

Novel ini dikisahkan sedemikian pedihnya dengan penggunaan bahasa yang terbilang rumit. Seakan menjadi penanda bahwa inilah keindahan karya sastra yang sebenarnya. Terbukti dengan gaya penulisannya dan didukung oleh kisahnya yang menghanyutkan perasaan novel ini mampu menembus pasar internasional seperti Malaysia.

Bagi kalian yang sudah menonton film klasik Indonesia yang satu ini dan mencintai kisah Zainuddin dan Hayati, rasanya perlu untuk membaca kisah asli dalam versi novelnya.

 

[box title=”Info”]Penulis: Firqha Andjani Editor: Eldo Rafael Sumber Foto: flickmagazine.net[/box]
Tags: 1939buya hamkaHayatiIndonesiaklasiknoveltenggelamnya kapal van der wijckZainuddin
firqhaandjani

firqhaandjani

Related Posts

Potret Buku Surrounded by Idiots karya Thomas Erickson (penguin.com.au)
Literatur

Surrounded by Idiots: Mereka Bukan Idiot, Mereka Hanya Berbeda

May 7, 2025
Sampul buku Lolita karya Vladimir Nabokov. (dezimmer.net/Dieter E. Zimma)
Hiburan

Lolita: Sebuah Kisah Cinta Dibalut Pisau

March 17, 2025
Sang Nabi Kahlil Gibran
Literatur

Sang Nabi: Ketika Kahlil Gibran Kemas Filosofi dalam Puisi

March 12, 2025
Next Post

Yamaha R15 Tangguh dan Macho

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021