• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Saturday, May 17, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Hiburan Film

“Isle of Dogs”, Perlihatkan Perjuangan Penyelamatan Sahabat Manusia

by Nadia Indrawinata
May 8, 2020
in Film, Hiburan, Review
Reading Time: 2 mins read
Cuplikan adegan dalam film "Isle of Dogs". (Foto: idntimes.com)

Cuplikan adegan dalam film "Isle of Dogs". (Foto: idntimes.com)

0
SHARES
369
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com — Man’s best friend atau sahabat manusia merupakan julukan yang sering diberikan kepada anjing-anjing peliharaan. Dalam film “Isle of Dogs”, penonton diperbolehkan melihat seberapa keras perjuangan manusia untuk menyelamatkan sahabatnya.

Mengambil latar tempat sebuah kota fiksi di Jepang bernama Megasaki, film animasi stop motion ini mengisahkan tentang para anjing yang dibuang ke pulau sampah. Bukan tanpa alasan, melainkan karena pada masa itu ditemukan flu anjing yang bisa menular ke manusia. Akhirnya semua anjing harus dideportasi atas perintah Walikota Kobayashi. Enam bulan kemudian, seekor anjing liar bernama Chief (Bryan Cranston) bersama dengan beberapa anjing lain menemukan seorang bocah yang terdampar di pulau tersebut. Bocah itu adalah Atari (Koyu Rankin), keponakan walikota yang sedang mencari anjingnya bernama Spots.

Atari yang tidak pernah menyerah untuk mencari hewan peliharaannya memberikan gambaran seberapa besar rasa cinta manusia kepada hewan. Sepanjang film, ia terlihat tidak pernah sekalipun berpikir untuk berhenti mencari Spots yang begitu ia sayangi.

Film berdurasi 105 menit ini menggunakan animasi yang indah sehingga memiliki nilai estetika sendiri. Unsur budaya tradisional Jepang menjadi daya tarik kuat. Selain itu, kru produksi sudah bekerja keras karena mereka memerhatikan detail-detail terkecil sekalipun. Ini bisa terlihat dalam pembuatan bangunan hingga latar tempat pulau sampah.

Jalan cerita film karya sutradara Wes Anderson ini pun dikemas secara pas. Tidak ada bagian yang terasa terlalu cepat atau terlalu lama. Dengan penggunaan medium animasi, penonton seakan dapat mengeksplor bagian-bagian cerita yang tidak biasa, apalagi pada daerah pulau sampah.

Sejak awal film “Isle of Dogs”, dijelaskan bahwa gonggongan dari anjing akan diterjemahkan langsung ke bahasa Inggris. Sementara itu, bahasa Jepang hanya terdengar apabila ada rekaman atau pembicaraan orang asing. Konsep penggunaan bahasa ini memunculkan keunikan tersendiri karena tokoh-tokoh Jepang tetap mempertahankan untuk berbicara bahasa aslinya. Namun bagai dua sisi mata pisau, konsep ini dapat menjadi sebuah halangan karena pembuatnya tidak menyediakan terjemahan secara langsung. Alhasil, penonton yang tidak mengerti bahasa Jepang akan bertanya-tanya mengenai arti dari pembicaraan antar tokoh.

 

Penulis: Nadia Indrawinata

Editor: Elisabeth Diandra Sandi

Foto: idntimes.com

Tags: 2020animasianjingBryan Cranstonfilmfilm animasihewan peliharaanisle of dogsjepangKoyu RankinreviewReview Filmstop motionwes anderson
Nadia Indrawinata

Nadia Indrawinata

Related Posts

Lewis Hamilton memenangkan gelar juara dunia keduanya pada 2014. (independent.co.uk)
Hiburan

Mengenal Lewis Hamilton, Sang Pembalap F1 Legendaris

May 14, 2025
Press conference Lomba Sihir
Event

Lomba Sihir Ajak Pendengar Refleksi Kehidupan di Album Keduanya Obrolan Jam 3 Pagi

May 8, 2025
Potret Buku Surrounded by Idiots karya Thomas Erickson (penguin.com.au)
Literatur

Surrounded by Idiots: Mereka Bukan Idiot, Mereka Hanya Berbeda

May 7, 2025
Next Post
Stuck With U

Stuck With U, Lagu Hasil Kolaborasi Untuk Galang Donasi

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021