• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, July 1, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Hiburan Film

“Rape In The Field”: Angkat Pemerkosaan di Lingkup Perkebunan Amerika

by Ida Ayu Putu Wiena Vedasari
February 29, 2020
in Film, Review
Reading Time: 2 mins read
Salah satu scene yang terdapat dalam dokumenter Rape in The Field.

Salah satu scene yang terdapat dalam dokumenter "Rape in The Field". (Foto: pbs.org)

0
SHARES
1.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

“Sexual harassment is an epidemic in the field.” – Dolores Huerta, United Farm Workers co-founder

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Frontline bekerjasama dengan Univision dan The Center of Investigative Reporting (CIR), mengangkat film dokumenter tentang perempuan dengan judul “Rape In The Field”. Mengutip pbs.org, dokumenter ini tayang pada 2013 lalu dan berdurasi 53 menit.

Film ini menceritakan tentang kehidupan wanita imigran yang bekerja di beragam perusahaan perkebunan di Amerika. Dalam usaha untuk mempertahankan pekerjaan mereka, wanita iimigran tersebut harus menerima perlakuan tidak manusiawi oleh supervisor perusahaan, yaitu kekerasan seksual.

Perusahaan pertama yang diangkat dalam film adalah Harris Farm. Permasalahan yang terjadi ketika adanya mandor pemetik buah di lapangan yang melakukan kekerasan seksual dan pemerkosaan kepada wanita imigran yang bekerja di sana. Melakukan hubungan seksual dengan mandor dianggap sebagai bayaran mereka untuk tetap bisa bekerja di Harris Farm. ‘Bayaran’ tersebut juga menyelamatkan mereka dari deportasi karena sebagian dari pekerja merupakan imigran gelap. Selain Harris Farm,  “Rape In The Field” mengangkat perusahaan perkebunan lainnya di Amerika, yang memiliki kasus yang sama.

Keunggulan dari film dokumenter ini adalah testimoni para perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual supervisor mereka di perkebunan dan alur yang disajikan cukup jelas untuk dimengerti oleh penonton. Selain dari korban, dokumenter ini juga mengangkat pembela perempuan dari sisi hukum, yaitu lewat Equal Employment Opportunity Commission (EEOC).

Melalui film ini, menjadi jembatan bagi masyarakat Amerika untuk sadar terhadap isu kekerasan seksual yang terjadi dan membuat korban-korban yang masih belum berani terbuka serta membuat korban tidak merasa sendirian.

Mengutip pemberitaan revealnews.org, “Rape In The Field” meraih penghargaan Robert F. Kennedy Center for Justice and Human Rights. Penghargaan Robert F. Kennedy sendiri diberikan untuk menghargai pelaporan yang luar biasa tentang isu-isu yang mencerminkan keprihatinan Robert Kennedy, termasuk hak asasi manusia, keadilan sosial, dan kekuatan aksi individu di Amerika Serikat serta di seluruh dunia, seperti dikutip dari rfkhumanrights.org.

Penulis: Ida Ayu Putu Wiena V.

Editor: Agatha Lintang K.

Sumber: pbs.org, revealnews.org, rfkhumanrights.org

Foto: pbs.org

Tags: dokumenterfrontlinerapeinthefield
Ida Ayu Putu Wiena Vedasari

Ida Ayu Putu Wiena Vedasari

Related Posts

Ilustrasi seorang wanita menonton film di waktu rehatnya. (freepik.com)
Film

Pelukan Dalam Bentuk Film: Teman Menonton Saat Dunia Terasa Berat

May 19, 2025
Potret Buku Surrounded by Idiots karya Thomas Erickson (penguin.com.au)
Literatur

Surrounded by Idiots: Mereka Bukan Idiot, Mereka Hanya Berbeda

May 7, 2025
Ethan Hunt (Tom Cruise) dalam trailer Mission: Impossible - The Final Reckoning. (youtube.com/Paramount Pictures)
Film

Mission: Impossible – The Final Reckoning, Inikah Akhir Perjalanan Ethan Hunt?

May 5, 2025
Next Post
Kepala Korlantas Polri (Kakorlantas) Inspektur Jenderal Istiono meresmikan Surat Izin Mengemudi (SIM) Internasional di NTMC.

Kini, Pembuatan SIM Internasional Bisa Secara Online

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021