SERPONG, ULTIMAGZ.com – “Traitor or hero? You decide.”
Pertemuan peretas Julian Assange (Benedict Cumberbatch) dengan jurnalis Daniel Berg (Daniel Bruhl) menciptakan sejarah. Bersama mereka membuat sebuah platform untuk mengungkap kasus-kasus yang selama ini tertutupi; Wikileaks. Ada kesenangan dan kebanggan tersendiri dalam mereka, karena merasa telah membantu mengubah dunia.
Satu per satu data dari sekian banyak orang diungkap. Sehingga tak sedikit dari mereka yang marah.
Kehidupan pribadi Daniel mulai terusik. Akibat terfokus pada Wikileaks, Daniel pun diberhentikan dari pekerjaannya. Hubungannya dengan Julian pun memburuk.
Dan seiring berjalannya waktu, mereka menyadari ada kepentingan lain yang mereka miliki selain dari upaya mengubah dunia. Perbedaan pendapat terjadi baik dari upaya perlindungan narasumber hingga bentuk klarifikasi data rahasia yang diterima. Alhasil, ketegangan yang ada semakin parah.
Hingga akses salah satu dari mereka diputus.
The Fifth Estate merupakan salah satu film yang berkisah mengenai situs terkenal, yakni Wikileaks. Film dengan tema serupa pun pernah ada, salah satunya The Social Network yang membahas media sosial Facebook. Keduanya merupakan film yang diangkat dari kisah nyata pula.
Film ini mengangkat kisah yang menarik, namun sayangnya, kesulitan yang dihadapi Julian-Daniel sebagai watchdog bawah tanah serta konflik internal yang mereka hadapi dikemas dengan membosankan. Film berdurasi 128 menit ini mengandung lebih banyak komunikasi verbal dibandingkan pesar tersirat.
Benedict dinilai tak terlalu berhasil memerankan Julian. Dalam kisah aslinya, Julian sebenarnya bukan berada pada posisi antagonis. Namun film ini membuatnya bak orang jahat; Julian sebagai sosok yang egois dan keras kepala dalam kadar yang lebih tinggi.
Kegagalan tersebut dianggap menjadi pemicu utama rendahnya apresiasi terhadap film ini. Kelemahan sutradara Bill Condon dalam menciptakan pengertian pada suatu tokoh sudah dikenal lewat film-film terdahulunya.
Meskipun demikian, The Fifth Estate cukup berhasil menampilkan efek-efek tertentu yang membawa suasana, seperti efek suara. Sikap nyentrik Julian juga tergambar luar biasa kuat, menambah rasa deg-degan dalam setiap menitnya.
Selain itu, film ini juga membantu masyarakat untuk lebih mengenal kasus-kasus yang diangkat oleh Wikileaks, mulai dari kasus Bank Swiss hingga pada data rahasia Amerika Serikat terkait perang Afghanistan.
Film ini mungkin memang tidak sempurna. Namun di sisi lain, ada pelajaran-pelajaran yang bisa diambil. Dengan demikian, tidak ada salahnya mencoba menonton, bukan?
Penulis: Clara Rosa Cindy
Editor: Alif Gusti Mahardika
Foto: www.laurabidwell.com