SERPONG, ULTIMAGZ.com – Kekurangan darah atau anemia merupakan hal yang sering terjadi ketika menstruasi. Pada umumnya, perempuan yang sedang haid akan kehilangan darah kurang dari 80 sentimeter kubik (cc) atau setara dengan 16 sendok teh. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Riyana Kadarsari mengatakan, beberapa perempuan dapat kehilangan darah lebih dari volume yang seharusnya.
“Namun, jika perdarahan saat haid sangat banyak (heavy menstrual bleeding), seperti dapat mengganti tampon atau pembalut tiap 1-2 jam, kondisi ini tidaklah normal dan dapat menyebabkan anemia,” jelas Riyana kepada tim Ultimagz melalui surat elektronik.
Anemia adalah keadaan saat kadar protein dalam sel darah merah lebih rendah dari nilai normal. Riyana menambahkan, ketika mengalami heavy menstrual bleeding, perempuan biasanya mengganti tampon atau pembalut setiap 1-2 jam. Bukan hanya itu, pendarahan yang dialami bisa lebih dari 7 hari dan keluarnya bekuan darah dengan diameter lebih dari 2,5 cm merupakan dua gejala lain dari perempuan yang alami heavy menstrual bleeding.
Senada dengan Riyana, Adiyana Esti sebagai dokter umum mengatakan penyebab orang mengalami anemia saat haid adalah banyaknya volume darah yang keluar dari tubuh. Sementara itu, Adiyana juga menjelaskan bahwa asupan gizi juga mempengaruhi seberapa besar risiko terkena anemia. Adiyana menambahkan bahwa idealnya, darah yang diproduksi oleh tubuh juga banyak bila pendarahannya banyak. Akan tetapi, asupan gizi yang kurang dapat meningkatkan risiko anemia.
Secara umum, anemia dapat membuat tubuh menjadi lemas, gangguan konsentrasi, mudah sakit, dan kadar gizi berkurang. Namun, faktor yang dapat menjadi masalah utama gangguan pendarahan saat haid adalah rendahnya kualitas hidup. Riyana menerangkan, remaja yang didiagnosis mengalami gangguan pendarahan saat haid memiliki kemungkinan tidak mengikuti sekolah dan kegiatan sosial.
Untuk mengatasi anemia saat haid, Riyana merekomendasikan agar perempuan melakukan konsultasi terlebih dahulu ke dokter. Tujuannya agar dapat memastikan sebab terjadinya perdarahan yang banyak ketika haid. Selain itu, perempuan juga dapat mengonsumsi makanan bergizi dan suplemen yang dapat membantu mengatasi anemia saat haid.
Penulis: Ida Ayu Putu Wiena Vedasari
Editor: Elisabeth Diandra Sandi
Foto: Elisha Imanuella Widirga
Sumber: ejournal3.undip.ac.id, tirto.id