SERPONG, ULTIMAGZ.com – Indonesia, negara dengan ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke. Masyarakat dari berbagai macam budaya berkumpul di bawah satu payung. Bagaimana cara mereka makan, mencampur berbagai macam bahan agar menjadi hidangan istimewa yang beragam? Keberagaman inilah yang akhirnya memicu rasa penasaran seorang Narendra Archie Prameswara.
Kerap dipanggil Archie, koki yang gemar berwisata ini telah pergi ke berbagai daerah di Indonesia untuk menyicip masakan khas tiap daerah. Lalu, semua pengalamannya itu didokumentasi dalam akun Instagram miliknya, @archiepelagic.
Sejak umur 11 tahun, ia banyak menghabiskan waktu di luar negeri untuk bepergian atau melanjutkan pendidikannya. Ketika sudah tiba saatnya untuk kembali, Archie sadar bahwa ia tidak pernah banyak berjelajah ke luar ibu kota negara sendiri. Padahal, ada begitu banyak makanan di luar sana.
“Sebelum gue balik ke Indonesia, gue kayak bikin janji gitu ke diri sendiri bahwa gue mau keliling Indonesia dan nyobain makanannya. Kalau enggak, memperkenalkan makanan Indonesia kepada dunia,” ungkapnya.
Di setiap tujuannya, ia selalu berusaha untuk mengambil gambar dan mencari tahu kisah di balik sebuah hidangan. Informasi didapatkan dari mengajak pembuat berbicara atau pun lewat pencarian di internet. Dari situlah orang-orang mulai tertarik.
https://www.instagram.com/p/B6xb_htg8yk/
Selain itu, ia mencari jawaban dari sebuah pertanyaan yang besar: apa itu sebenarnya makanan Indonesia?
Menurut Archie, setiap daerah memiliki makanan khas masing-masing. Rendang, misalnya, khas dikaitkan dengan Padang. Namun, tidak begitu di Bali atau Maluku.
Saat perjalanannya dimulia, pria yang juga bekerja sebagai entrepreneur ini mengaku tidak pernah menetapkan satu tujuan sebagai lokasi pertama. Namun, ia tetap bertekad untuk mewujudkan cita-cita bagaimana pun caranya. Hal itulah yang paling penting bagi mereka yang mau memulai perjalanan. “The rest will fall automatically,” kata Archie.
Salah satu tujuan yang paling membekas di ingatan salah satu Good Men Her World Indonesia 2020 ini adalah Tidore. Perjalanan yang memerlukan waktu kurang lebih delapan jam melalui darat, laut, dan udara itu terbukti sepadan dengan hidangan yang ia coba saat tiba. Saking cintanya dengan makanan khas Maluku Utara, Archie sampai pernah diundang sebagai konsultan untuk kuliner khas daerah tersebut agar bisa dijual ke masyarakat Internasional.
“Tidore itu tidak pernah diduduki oleh orang lain selain dirinya sendiri. Jadi, Tidore mengembangkan kulinernya sendiri. Itu yang membuat Tidore unik,” tuturnya saat bercerita tentang bagaimana daerah tersebut tidak pernah tersentuh budaya kerajaan lain seperti Majapahit atau Sriwijaya.
Bahan-bahan hidangan mengandung apa yang menurutnya rempah-rempah yang kerap ditemukan seperti cabai, serai, daun salam, atau daun jeruk. Namun, hal yang membuatnya benar-benar spesial adalah bagaimana cara itu semua dicampur. Sampai akhirnya menciptakan rasa manis gurih yang menggoda lidah.
Salah satu contohnya adalah gohu ikan, hidangan khas Tidore dengan bahan utama tuna segar yang baru ditangkap. Ikan kemudian dipotong-potong dan disiram dengan jus jeruk lokal Maluku Utara. Setelah itu, dibumbui dengan garam, potongan kenari, dan cabai. Sebenarnya, daging ikan yang digunakan mentah. Namun, karena jus sitrus bisa matang tanpa dimasak.
Meskipun pengetahuannya soal makanan luas, tetap saja ada bahan yang mengejutkan seperti perkenalannya dengan andaliman (itir-itir). Menurut Narendra Archie Prameswara, bahan tersebut kerap ditemukan di masakan Batak. Saat pertama kalinya dia mencoba, Archie mengaku terkejut akibat rasanya yang kebas. Namun, di saat yang sama memiliki aroma yang harum dan fruity.
Sebagai akhir kata, ia pun menitipkan pesan bagi para pemuda Indonesia tentang makanan dalam negeri.
“Negara kita kaya banget. Banyak banget sumber dayanya, makanannya melimpah. Kita dijajah karena rempah-rempah, tapi kita enggak ngerti apa yang kita punya,” ucapnya.
Narendra Archie Prameswara menyarankan untuk mulailah datang ke restoran-restoran yang menyajikan makanan khas daerah secara khusus. Selain itu, ia ingin anak muda Indonesia mulai belajar tentang apa yang mereka sudah punya. Terkadang masakan antara daerah itu serupa, tetapi tak sama.
Penulis: Nadia Indrawinata
Editor: Xena Olivia
Foto: La Bomba Rifai Manullang