• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Saturday, June 7, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lainnya

Mengenal Proyek Geopark di TN Komodo yang Ditegur UNESCO

by Louis Brighton Putramarvino
August 30, 2021
in Lainnya
Reading Time: 2 mins read
Mengenal Proyek Geopark di TN Komodo yang Ditegur UNESCO (Ultimagz)

Konsep geopark yang akan dibangun di Taman Nasional Komodo (Foto: asiatoday.id)

0
SHARES
200
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com — Ultimates pasti sudah tidak asing lagi dengan komodo, ‘kan? Binatang dengan nama latin Varanus komodoensis ini merupakan salah satu hewan khas Indonesia yang berhabitat di Taman Nasional Komodo (TNK). Berdasarkan situs resmi UNESCO, wilayah tersebut telah ditetapkan sebagai salah satu situs warisan dunia sejak tahun 1991.

TNK digunakan oleh pemerintah Indonesia sebagai tempat konservasi ratusan komodo serta berfungsi sebagai tempat wisata. Melihat potensinya sebagai objek wisata, pemerintah memutuskan untuk membangun sebuah geopark atau kawasan wisata terpadu di TNK. Dilansir dari kompas.com, pembangunan geopark ini merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Super Prioritas Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Anggaran yang disiapkan untuk membangun geopark pun tidak sedikit. Rp 69,96 miliar disiapkan oleh Kementerian PUPR untuk menjalankan proyek tersebut. Berbagai pembangunan sudah direncanakan, seperti pusat informasi, kafe, toilet publik, klinik, dan selfie spot. Selain itu, area untuk pejalan kaki dan selter pengunjung didesain dengan konsep melayang agar lalu lintas komodo tidak terganggu.

Namun, ambisi pembangunan geopark ini juga tidak terhindar dari penolakan berbagai pihak, salah satunya adalah UNESCO sendiri. Dilansir dari bbc.com, pihak UNESCO meminta pemerintah Indonesia menghentikan sementara semua proyek infrastruktur di TNK.

Alasan UNESCO meminta pemerintah menghentikan proyek tersebut adalah karena pembangunan geopark dapat berdampak pada nilai universal luar biasa atau Outstanding Universal Value (OUV) yang digunakan sebagai salah satu kriteria penetapan situs warisan dunia. Selain itu, UNESCO meminta Indonesia menyerahkan kembali revisi amdal proyek tersebut untuk ditinjau kembali oleh Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).

Menanggapi masalah OUV, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK Wiratno mengatakan bahwa proyek tersebut tidak menimbulkan atau mengakibatkan dampak negatif kepada OUV. Hal itu sudah diperhitungkan ketika pihaknya menerima hasil kajian penyempurnaan Environmental Impact Assessment (EIA) yang dilakukan oleh para pakar keanekaragaman hayati dan lingkungan.

Wiratno mengaku sedang melakukan proses perbaikan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) untuk menyesuaikan dengan kaidah-kaidah yang ditetapkan oleh IUCN. Rencananya keseluruhan dokumen EIA akan diserahkan kepada Komite Warisan Dunia UNESCO pada akhir Agustus atau awal September 2021 agar dapat segera ditinjau.

 

Penulis: Louis Brighton Putramarvino

Editor: Charlenne Kayla Roeslie

Foto: asiatoday.id

Sumber: whc.unesco.org, kompas.com, bbc.com

Tags: Geoparkkomodoproyek geoparktaman nasional komodotn komodotnkunesco
Louis Brighton Putramarvino

Louis Brighton Putramarvino

Related Posts

Aksi Kamisan ke-860 digelar di seberang Istana Merdeka, Kamis (08/05/25), untuk mengenang Marsinah dan menolak wacana Soeharto sebagai pahlawan nasional. (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Mengenang 32 Tahun Kematian Marsinah Lewat Aksi Kamisan Ke-860

May 14, 2025
Kapel Sistina dalam pelaksanaan konklaf. (reuters.com)
Lainnya

Kenali Konklaf: Proses Pemilihan Paus yang Sangat Dirahasiakan

May 13, 2025
Asap putih yang mengepul di cerobong asap Kapel Sistina, Vatikan. (kompas.com)
Lainnya

Asap Putih Telah Keluar, Paus Baru Sudah Dipilih!

May 13, 2025
Next Post
Ni Nengah Widiasih Raih Medali Perak

Ni Nengah Widiasih Raih Perak, Medali Pertama Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021