• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, June 16, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Mengenal Telobag, Alternatif Plastik Dari Singkong

by Arienne Clerissa Lazuardi
April 1, 2021
in Iptek, Lainnya, Lifestyle
Reading Time: 2 mins read
Foto Telobag, kantong plastik singkong (Foto : Teknologi.id)
0
SHARES
2.7k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Saat ini, penggunaan kantong plastik kian menimbulkan permasalahan lingkungan yang mengkhawatirkan. Hal tersebut disebabkan penguraian plastik yang sangat lama, membuat penumpukan sampah dan pencemaran lingkungan. Untuk mengatasi polemik tersebut, sekarang semakin banyak alternatif kantong plastik yang ditawarkan untuk masyarakat. Salah satunya adalah Telobag dari Indonesia.

Telobag adalah inovasi plastik yang terbuat dari singkong. Bahan dasar umbi ini menjadikan Telobag jauh lebih ramah lingkungan dibanding plastik biasa.

Kantong nabati tersebut merupakan produk asal Indonesia. Nama Telo pun diambil dari bahasa Jawa ‘ketela pohon’ yang seringkali disebut singkong.

Dilansir dari indozone.com, Telobag dibuat dengan 100% bahan dasar alami dengan menggunakan campuran dari tepung singkong dan turunan minyak nabati. Plastik ini juga dikabarkan memiliki kandungan fleksibilitas yang sama dengan plastik pada umumnya sehingga tidak mudah sobek.

Perbedaan terbesar antara plastik dan Telobag terdapat pada penguraiannya. Telobag hanya membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 6 bulan hingga terurai. Waktu tersebut cukup singkat dibandingkan dengan plastik biasa yang membutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk sepenuhnya terurai. Manfaat ini mengurangi efek negatif terhadap lingkungan dan memudahkan proses daur ulang.

Selain itu, jika Telobag dibakar atau dilarutkan dalam air panas, pembakaran abu tidak menimbulkan gas berbahaya dan tidak akan leleh jika disetrika. Bahan dasarnya juga tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan mikroplastik. Berbeda dengan plastik konvensional yang mengandung polythelyne yang dapat mengontaminasi tanah, air, dan juga udara jika dibakar.

Telobag kini hadir dengan 3 pilihan produk yaitu Telo Pon Oval, plastik multifungsi, Telo T-Shirt Bag untuk pengemasan baju, dan Telo Pet Wasted Bag untuk membuang kotoran hewan peliharaan. Ketiga produk ini dapat dibeli dari website resmi TeloBag yaitu Telobag.com dan gerainya di Summarecon, Tangerang.

Inovasi ini adalah peluang besar dan juga solusi untuk menyikapi isu plastik di Indonesia, terutama melihat peringkat Indonesia sebagai negara kedua penghasil sampah plastik terbanyak di dunia.

Selain memasarkan produknya, Telobag juga ingin menjadi duta perubahan sekaligus mengajak masyarakat untuk semakin peka terhadap isu lingkungan. Dengan memberikan alternatif kantong plastik, perusahaan tersebut berharap masyarakat Indonesia akan sepenuhnya diet kantong plastik.

 

Penulis : Arienne Clerissa

Editor : Andi Annisa Ivana Putri

Sumber : Indozone, Telobag, CNN Indonesia

Foto : Teknologi.id

 

Tags: diet kantong plastikdiet plastikecofriendlyisu lingkunganlingkunganpencemaranplastikTelobag
Arienne Clerissa Lazuardi

Arienne Clerissa Lazuardi

Related Posts

Pesta Bebas Berselancar
Lainnya

Pesta Bebas Berselancar 2025 Umumkan Daftar Penampilan Spesial dan Kolaborator

June 9, 2025
Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa
Kuliner

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa

May 27, 2025
Kopi yang berasal dari feses gajah. (antaranews.com)
Lifestyle

Dari Feses Gajah ke Cangkir Kopi: Cerita di Balik Kopi Ivory

May 27, 2025
Next Post
Konferensi BREXPERIENCE sesi pertama dengan tema "Branding Outside The Box" digelar secara daring di YouTube pada Sabtu (27/03/2021).

BREXPERIENCE: Bedakan "Branding" dan "Marketing"

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021