• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, August 3, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lainnya

Mengenal Tone Deaf, Sikap Tidak Peka Terhadap Lingkungan Sekitar

Michael Ludovico by Michael Ludovico
September 5, 2024
in Lainnya
Reading Time: 3 mins read
Ilustrasi tone deaf. (freepik.com)

Ilustrasi tone deaf. (freepik.com)

0
SHARES
134
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Serpong, ULTIMAGZ.com – Istilah tone deaf akhir-akhir ini sedang ramai dibicarakan di media sosial. Dalam berbagai perbincangan warganet, kata ini mengarah kepada pihak-pihak tertentu. Lalu, apa sebenarnya arti dari tone deaf itu sendiri?

Melansir dari medcom.id, istilah ini pertama kali muncul pada 1890-an dan berasal dari dua kata berbeda. Kata tone yang artinya nada dan deaf yang berarti tidak dapat mendengar sebagian suara. Kemudian, tone deaf mengacu pada pemahaman soal tuli nada karena kata ini umum digunakan dalam dunia musik. 

Baca juga: Atasi Bau Ketiak, Simak Sejarah Deodoran dan Alternatifnya

Akan tetapi, saat ini tone deaf lebih banyak dipakai orang untuk menjelaskan ketidakpedulian terhadap lingkungan sekitarnya. Dilansir dari cnnindonesia.com, kata tersebut sudah menjadi label untuk orang-orang yang melakukan hal-hal tanpa mau tahu soal apapun. 

Secara umum, orang-orang yang memiliki sikap ini dapat dikenali dengan berbagai ciri. Mereka sulit membaca situasi di sekitar, tidak peka dengan perasaan orang lain, tidak mampu memahami adat istiadat yang berbeda, dan kurang mengerti norma sosial yang berlaku, sebagaimana dilansir dari hellosehat.com. Kemudian, melansir dari liputan6.com, orang-orang tone deaf cenderung melakukan aksi yang tidak sesuai dengan situasi yang berlangsung. 

Lalu, tone deaf juga memiliki dampak buruk kepada siapapun yang lekat dengan sikap ini. Orang dengan label tone deaf akan lebih sering terlibat konflik, sulit menerima masukan, dan dijauhi banyak orang di sekitar. Tidak hanya itu, mereka juga akan kehilangan kesempatan dan kekurangan dukungan emosional terhadap peristiwa yang sedang terjadi di lingkungannya. 

Baca juga: Mengenal Nenek Reza Rahadian, Francisca Casparina Fanggidaej yang Ternyata Tokoh Sejarah Indonesia

Kendati demikian, sikap ini juga dapat diatasi dengan berbagai cara. Sebagaimana dilansir dari kompas.com, menjaga pertemanan yang positif dan pikiran yang terbuka terhadap sekitar dapat menjadi solusi. Selain itu, sikap mau menerima umpan balik (feedback) dan memeriksa hal-hal yang ingin disampaikan menjadi cara lain yang dapat dilakukan untuk menghindari sikap tone deaf.

Tone deaf menjadi tantangan tersendiri bagi siapapun yang memiliki sikap ini. Tidak hanya dapat merugikan diri sendiri, tetapi juga orang lain.Meski demikian, dengan adanya niat untuk lebih peka dan terbuka dengan lingkungan sekitar, sikap ini pun dapat diatasi dengan baik.

 

Penulis: Michael Ludovico

Editor: Mianda Florentina

Foto: freepik.com

Sumber: medcom.id, cnnindonesia.com, hellosehat.com, liputan6.com, kompas.com

Tags: aksi sosialDeafisutidak pekatonetone deaf
Michael Ludovico

Michael Ludovico

Related Posts

Pesta Bebas Berselancar
Lainnya

Pesta Bebas Berselancar 2025 Umumkan Daftar Penampilan Spesial dan Kolaborator

July 16, 2025
Aksi Kamisan ke-860 digelar di seberang Istana Merdeka, Kamis (08/05/25), untuk mengenang Marsinah dan menolak wacana Soeharto sebagai pahlawan nasional. (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Mengenang 32 Tahun Kematian Marsinah Lewat Aksi Kamisan Ke-860

July 16, 2025
Kapel Sistina dalam pelaksanaan konklaf. (reuters.com)
Lainnya

Kenali Konklaf: Proses Pemilihan Paus yang Sangat Dirahasiakan

July 16, 2025
Next Post
Hidangan Lobster Roll. (istockphoto.com/rebeccafondren)

Lobster, Ransum Narapidana yang Jadi Santapan Istimewa

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

8 + nine =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021