• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Friday, May 16, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Lobster, Ransum Narapidana yang Jadi Santapan Istimewa

by Novela Chin
September 6, 2024
in Lifestyle
Reading Time: 3 mins read
Hidangan Lobster Roll. (istockphoto.com/rebeccafondren)

Hidangan Lobster Roll. (istockphoto.com/rebeccafondren)

0
SHARES
39
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Lobster tentunya sudah tidak asing di telinga Ultimates. Bahan makanan yang satu ini identik sebagai hidangan  mewah dengan harga yang relatif mahal. Nyatanya, makanan ini menyimpan sejarah kelam yang bermula pada abad ke-17 di Amerika Serikat (AS). 

Melansir capeporpoiselobster.com, pada abad ke-17 bahan makan ini disebut sebagai “kecoak laut” karena dapat ditemukan dalam tumpukan hampir setinggi dua kaki di pantai Massachusetts. Hidangan ini juga dianggap sebagai “ayam orang miskin” bahkan digunakan sebagai pupuk dan ransum untuk narapidana. 

Lihat juga: Tiga Bahan Makanan yang Dapat Tingkatkan Trombosit

Beberapa pekerja kontrak bahkan memberontak karena dipaksa makan lobster terlalu sering. Pada akhirnya, koloni akhirnya setuju bahwa mereka tidak akan mengonsumsinya lebih dari tiga kali setiap minggu. 

Berbeda dengan sekarang yang  mana bahan makan ini dimasak hidup-hidup, lobster diproses setelah mati seperti daging pada umumnya pada abad ke-18. Pada saat itu, masyarakat belum tahu bahwa setelah mati, hewan ini melepaskan enzim yang dapat mempercepat pembusukan ke seluruh tubuhnya. Hal inilah yang membentuk persepsi masyarakat saat itu bahwa bahan makanan ini hanya disajikan untuk budak atau orang miskin.

Namun, hal tersebut mulai berubah sejak kereta api mulai berkembang di AS. Adanya kereta api memudahkan masyarakat untuk berpindah dari satu negara bagian ke negara bagian lain. 

Pekerja kereta berpikir bahwa mereka dapat menghidangkan lobster untuk para penumpang karena harga murahnya dan jumlahnya yang banyak. Penumpang yang berasal dari negara bagian lain tidak mengetahui mengenai stigma negatif yang melekat pada hidangan ini dan mulai memesannya bahkan saat tidak bepergian dengan kereta. 

Berita mengenai kelezatannya pun mulai tersebar hingga akhirnya, pada 1876 tempat penampungan lobster pertama pun didirikan di Vinalhaven, Maine. Karena permintaan yang semakin banyak, harganya pun naik dan sudah tidak dianggap makanan untuk orang miskin lagi.

Pada 1880, koki di Boston dan New York mulai bereksperimen dan menemukan bahwa lobster terasa paling segar saat dimasak hidup-hidup. 

Iklan untuk lobster kaleng dari 1890. (medium.com)
Iklan untuk lobster kaleng dari 1890. (medium.com)

Melansir kompas.com, pada saat Perang Dunia II, makanan menjadi langka dan lobster pun akhirnya dijadikan makanan kaleng dan menjadi ransum untuk tentara. Setelah Perang Dunia II di saat ekonomi AS meledak hidangan ini mulai menjadi santapan mewah.

Lihat juga: 5 Makanan Sehari-hari yang Mampu Menurunkan Berat Badan

Melansir mylivelobster.com, Sekarang, bahan makanan ini dapat dikonsumsi dalam berbagai hidangan lezat. Lobster dari Maine dikenal sebagai yang terlezat dan segar karena perairannya yang lebih dingin. Air yang dingin inilah yang mencegah terserapnya garam dalam air ke daging yang ada. Perairan Maine konon membuat dagingnya lebih empuk dan manis. 

Lobster yang awalnya merupakan simbol kemiskinan, kini berubah menjadi simbol kemewahan. Apakah Ultimates tertarik untuk mencobanya?

 

 

Penulis: Novela Chin

Editor: Cheryl Natalia

Foto: istockphoto.com/rebeccafondren, medium.com

Sumber:  capeporpoiselobster.com, kompas.com, mylivelobster.com

Tags: hidangan lauthidangan mewahkompaskompas gramedialobsterlobster rollmakananransum pidanaresepseafoodumn
Novela Chin

Novela Chin

Related Posts

Dokumentasi Bhikkhu Thudong berjalan kaki saat sampai di Candi Agung Borobudur pada 2024. (ANTARA/Anis Efizudin)
Event

Mengenal Tradisi Thudong, Perjalanan Spiritual Menjelang Waisak

May 13, 2025
Ilustrasi ucapan Tri Suci Waisak bagi umat Buddha yang merayakan. (freepik.com)
Lainnya

Tri Suci Waisak 2569 BE, Inilah Tradisi Menarik Umat Buddha

May 12, 2025
Seseorang membawa tulisan saat unjuk rasa #MeToo pada 2018. (Getty Images/Stephanie Keith)
Lifestyle

Saat Dunia Melihat dan Mendengar: Kisah di Balik Gerakan #MeToo

May 5, 2025
Next Post
Acara Malam Puncak Obscura Exhibition 2024 diselenggarakan di Function Hall UMN pada Jumat (6/9/2024). (ULTIMAGZ/Ancilla Maura)

Peduli Satwa Endemik Indonesia, Obscura Exhibition 2024 Angkat Tema “Anima Mystica”

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021