JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Fakultas Teknobiologi (FTb) Universitas Atma Jaya menyajikan pertunjukan drama musikal perdananya yang bertajuk Moulin Rouge pada acara EXPLORE di Gedung Kesenian Jakarta, Minggu (24/1).
Bercerita tentang Christian, seorang penulis asal Inggris yang direkrut secara tidak sengaja untuk menulis naskah pertunjukkan sekelompok seniman di Paris. Kelompok tersebut ingin menjual karya mereka tersebut kepada Zidler untuk ditampilkan di panggung Moulin Rouge, kabaret ternama di Paris.
Satine salah mengenali Christian sebagai Duke, bangsawan kaya raya sekaligus calon investor Moulin Rouge dimana Satine bekerja. Sikap ramah Satine rupanya membuat Christian jatuh hati.
Duke setuju untuk membiayai pertunjukan tersebut, asalkan Satine menjadi pemeran utamanya. Latihan demi latihan dijalani, membuat Satine semakin dekat dengan Christian dan membakar api cemburu Duke. Sejumlah upaya dilakukan Duke untuk memisahkan dua insan tersebut.
Drama musikal yang disutradarai oleh Raymundus A. Setiawan ini berhasil memukau penonton, termasuk seniman Remy Sylado. Di akhir pertunjukkan, Remy diundang untuk menyampaikan kesannya terhadap pertunjukan tersebut.
“Tiga minggu yang lalu, saya datang ke sini untuk menyaksikan teater dari seniman-seniman terkenal. Saya nonton hanya sepuluh menit, lalu saya pulang. Saya tidak ngerti ceritanya. Tapi yang ini oke, saya ngerti. Semua kita apresiasi,” tuturnya.
Remy juga takjub dengan jumlah penonton yang memenuhi lebih dari setengah jumlah tempat duduk. Jika dibandingkan dengan penampilan tiga minggu lalu, menurutnya pertunjukkan ini sudah sangat ramai.
Tak hanya mengapresiasi pertunjukkannya, Remy juga memuji Raymundus selaku sutradara. Remy mengaku kenal dengannya saat masih kecil. “Sekarang dia (Raymundus) sudah jadi orang besar,” kata Remy.
Erika Gracia selaku ketua panitia EXPLORE menyatakan bahwa drama musikal ini muncul atas dorongan dan permintaan dari mahasiswa FTb sendiri.
“Acara ini bagaikan mimpi. Mimpi yang tidak mustahil untuk menjadi nyata. Dan hari ini, kami membuktikan bahwa kami bisa,” ucapnya lantang.
Meski begitu, masih ada sedikit kekurangan. Beberapa kesalahan penyebutan kata-kata sehingga memunculkan repetisi, dan chemistry dan raut wajah yang ditampilkan pemain juga masih tampak kaku. Namun untuk sebuah penampilan perdana, keberanian dan kesuksesan drama musikal ini dianggap perlu diapresiasi.
“Masih agak kurang sih, tapi sudah oke lah untuk penampilan pertama,” tutur Alice, salah seorang penonton.
Penulis: Clara Rosa Cindy
Editor: Alif Gusti Mahardika
Foto: Clara Rosa Cindy