• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Saturday, June 7, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Berita Kampus

Suasana Lawas Saat Pemutaran Layar Tancap UMN Screen

by Valerie Dante
May 27, 2016
in Berita Kampus, Info Kampus
Reading Time: 2 mins read
Suasana Lawas Saat Pemutaran Layar Tancap UMN Screen

Layar Tancap yang merupakan salah satu rangkaian acara UMN Screen 2016 menggunakan proyektor seluloid, Rabu (25/5)

0
SHARES
619
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – UMN Screen merupakan acara tahunan yang menayangkan film-film karya mahasiswa UMN, baik dari jurusan Sinematografi maupun Animasi. Salah satu rangkaian acara yang dinanti adalah menonton layar tancap yang diselenggarakan di area parkir Universitas Multimedia Nusantara, Rabu (25/5).

Acara tahunan yang telah dilaksanakan 4 kali ini tak sembarang memilih film untuk ditayangkan. Kali ini, dua film klasik Nusantara yakni Lewat Djam Malam karya Usmar Ismail dan Nagabonar karya M. T. Risyaf menjadi film yang ditonton bersama dalam acara layar tancap.

Ketua acara UMN Screen 2016, Brandon Hetarie, sengaja memilih film-film klasik untuk ditayangkan. Pasalnya, meski kedua film tersebut merupakan film lawas, namun masih dikenal masyarakat dan cukup melegenda.

“Memilih Nagabonar dan Lewat Djam Malam karena film-film itu sudah lama dan dua-duanya melegenda. Dan begitu pula dengan para sutradaranya seperti Pak Usmar Ismail yang legendaris dan dapat disebut sebagai bapak film Indonesia,” jelas Brandon.

Kedua film klasik tersebut memiliki satu kesamaan, yakni mengisahkan perjuangan pasukan Indonesia. Seperti Lewat Djam Malam, film yang diproduksi tahun 1954 ini mengisahkan tentang Iskandar (A. N. Alcaff), seorang mantan pejuang Indonesia yang mengetahui kehidupannya setelah perang tak lebih mudah dibanding ketika bertempur di medan perang dulu. Begitu pula dengan Nagabonar , film bergenre komedi yang diperankan oleh Deddy Mizwar ini becerita mengenai Nagabonar dan pasukannya dalam berjuang melawan Belanda pada masa itu.

Meski pada awal pemutaran film terlihat sepi penonton, namun semakin larut, semakin banyak mahasiswa lintas jurusan yang mulai memadati area layar tancap. Dari dimulai pukul 18.30 WIB hingga berakhir sekitar pukul 22.00 WIB, para penonton terlihat menikmati dan ikut tertawa bersama, terlebih ketika menonton film Nagabonar yang terkenal dengan slogannya yaitu “apa kata dunia?”.

Tak hanya mahasiswa, pedagang kaki lima yang biasa berjualan di samping UMN juga turut masuk ke area layar tancap. Penonton pun dapat menikmati film sambil menyantap makanan dari pedagang tersebut.

Suasana menonton layar tancap dimaksimalkan dengan hadirnya para pedagang kaki lima yang berjualan berbagai macam jajanan.
Suasana menonton layar tancap dimaksimalkan dengan hadirnya pedagang kaki lima yang berjualan.

“Antusiasme tahun ini sudah lumayan besar karena kita sudah nyampur juga dengan anak-anak Animasi, jadi sudah banyak yang mengenali karya masing-masing. Jumlah penonton juga jadi lebih banyak, apalagi dengan adanya special screening yang merupakan sesi penayangan film-film dari dosen. Penonton sampai membludak. Untuk layar tancap juga ekspektasi saya besar, pasti ramai,” tutur Brandon yang merupakan mahasiswa jurusan Sinematografi angkatan 2014 ini.

Tak tanggung-tanggung, layar tancap kali ini yang menampilkan film lawas, turut menggunakan proyektor layar tancap zaman dahulu pula. Proyektor tersebut dikenal dengan nama proyektor seluloid, sebuah proyektor analog yang mengeluarkan bunyi “trek.. trek.. trek..” selama digunakan untuk memutar film.

Proyektor layar tancap zaman dahulu yang digunakan untuk menonton film-film klasik pada UMN Screen, Rabu (25/5) malam.
Seluloid yang digunakan untuk menonton film-film klasik pada UMN Screen, Rabu (25/5) malam.

Kedepannya, Brandon berharap agar UMN Screen dapat lebih lagi diminati oleh para mahasiswa. Ia pun bertekad agar UMN Screen dapat terus menampilkan karya-karya terbaik dari civitas seni dan desain UMN.

 

Penulis: Valerie Dante
Editor: Agustina Selviana
Foto: Cindy Gani

Tags: layar tancapLayar tancap umn screenLewat Djam MalamNagabonarProyektor siluloidUMN Screen 2016
Valerie Dante

Valerie Dante

Nama lengkap : Valerie E. Dante Email : valerieedante@hotmail.com

Related Posts

IMDES 2025 menggelar Student Exhibition di area Nusakara, Universitas Multimedia Nusantara, pada Kamis (15/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

IMDES 2025 Angkat Tema Keberlanjutan: Mahasiswa Tunjukkan Gagasan Inovatif

May 17, 2025
CDC UMN 2025
Info Kampus

Career Day CDC UMN 2025: Peluang Baru untuk Karier Masa Depan

May 9, 2025
Seremoni potong pita UNVEILING 2025
Info Kampus

UNVEILING 2025: The Call to Adventure of the Genesisite Jadi Gerbang Awal UMN Festival 2025

May 2, 2025
Next Post
Mengenal Fitur End-To-End Encryption dari WhatsApp

Mengenal Fitur End-To-End Encryption dari WhatsApp

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021