• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Wednesday, July 9, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lainnya

Kartini Abad 21: Wanita-Wanita Muda Penerima Nobel Perdamaian

by Andi Annisa Ivana Putri
April 21, 2019
in Lainnya
Reading Time: 2 mins read
Kartini Abad 21: Wanita-Wanita Muda Penerima Nobel Perdamaian

Medali penghargaan Nobel. (Foto: Chemistry World)

0
SHARES
708
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Bicara soal perjuangan seorang perempuan, tentu kita akan teringat dengan sosok Raden Ajeng Kartini yang memperjuangkan emansipasi wanita. Hari ini (21/04/19) tepat 55 tahun Indonesia memperingati tanggal 21 April sebagai hari besar yang dikenal dengan “Hari Kartini”.

Terinspirasi oleh kebebasan gadis-gadis di Eropa, Kartini memiliki cita-cita memajukan wanita pribumi. Kumpulan suratnya pada sahabat-sahabat Eropanya kemudian diterbitkan menjadi buku yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Di surat-surat inilah buah pikirannya tertuang. 

Bila Kartini di usia muda dapat menginspirasi banyak orang lewat perjuangan emansipasinya, saat ini “Kartini-Kartini” lain hadir memerjuangkan hak asasi manusia dengan cara berbeda. Berikut wanita peraih penghargaan Nobel dengan usia muda di abad 21:

Malala Yousafzai

Foto: Time Out

Malala adalah seorang gadis Pakistan yang aktif memperjuangkan penghentian penindasan anak-anak dan remaja, serta hak pendidikan anak. Pada tahun 2008, ketika usianya masih 11 tahun Malala memberikan pidato yang berisikan kritik terhadap aksi penutupan sekolah perempuan yang dilakukan oleh kelompok Taliban.

Beranjak ke tahun 2012, Malala sempat ditembak oleh milisi (pasukan semi militer) Taliban tepat di kepala dan leher. Akibat peristiwa tersebut, ia mendapat perawatan secara intensif di Inggris. Pasca kesembuhannya, gadis kelahiran 12 Juli 1997 itu mendirikan Malala Fund pada 2013. Melalui organisasi tersebut, Malala mengampanyekan pendidikan anak perempuan. Pada tahun yang sama, kisahnya diangkat menjadi sebuah buku berjudul I Am Malala: The Girl Who Stood Up for Education and Was Shot by the Taliban.

Berkat seluruh aksi heroiknya ini ia mendapat Nobel perdamaian pada tahun 2014 di saat umurnya baru 17 tahun. Hal ini membuatnya mencetak sejarah baru sebagai penerima Nobel termuda.

Nadia Murad Basee Taha

Foto: bbc.com

Nadia Murad yang berasal dari Irak pernah merasakan kekejaman ISIS. Pada tahun 2014 ketika dirinya berusia 19 tahun, Nadia ditawan dan dijadikan budak seks oleh prajurit ISIS. Ia diperkosa serta disiksa tiap harinya hingga akhirnya berhasil melarikan diri ke Jerman.

Lepas dari tawanan ISIS, Nadia kemudian membaktikan dirinya untuk menghentikan kekerasan seksual sebagai senjata perang. Ia membagikan kisahnya untuk menyadarkan masih banyak saudari perempuan yang diculik, diperkosa, dan diperjual-belikan. Nadia dianugerahi penghargaan Nobel di usianya yang masih 21 tahun.

“Perdagangan manusia dan perbudakan massal telah menjadi suatu alat yang dipakai oleh teroris untuk merendahkan masyarakat dan kemanusiaan secara keseluruhan,” katanya melalui sebuah pernyataan seperti yang dikutip oleh liputan6.com.

Tarik mundur ke tahun 1903, Marie Curie menjadi wanita pertama yang berhasil menerima penghargaan Nobel. Marie menerima Nobel dalam kategori Fisika, karena menemukan unsur Radium (Ra) untuk pertama kalinya. Penghargaan yang didapatnya menjadi gebrakan besar di institusi pendidikan karena pada masa itu perempuan masih dianggap kurang mumpuni untuk berilmu tinggi.

Penghargaan Nobel merupakan suatu bentuk apresiasi terhadap individu dan organisasi yang berjasa besar dalam bidang sastra, perdamaian, fisiologi, kedokteran, kimia, atau fisika. Sejak diadakan pada tahun 1901, penghargaan bergengsi itu didominasi oleh laki-laki. Tercatat hingga 2015, dari 870 penerima Nobel hanya 48 di antaranya yang merupakan wanita.

 

Penulis: Andi Annisa Ivana Putri

Editor: Anindya Wahyu Paramita

Sumber: Tirto.id, id.wikipedia.org, liputan6.com.

Gambar: Chemistry World, Time Out, bbc.com

Tags: abad 21hari kartinikartinimalalamalala Yousafzaimarie curienadianadia muradnobelperdamaianwanita
Andi Annisa Ivana Putri

Andi Annisa Ivana Putri

Related Posts

Pesta Bebas Berselancar
Lainnya

Pesta Bebas Berselancar 2025 Umumkan Daftar Penampilan Spesial dan Kolaborator

June 9, 2025
Aksi Kamisan ke-860 digelar di seberang Istana Merdeka, Kamis (08/05/25), untuk mengenang Marsinah dan menolak wacana Soeharto sebagai pahlawan nasional. (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Mengenang 32 Tahun Kematian Marsinah Lewat Aksi Kamisan Ke-860

May 14, 2025
Kapel Sistina dalam pelaksanaan konklaf. (reuters.com)
Lainnya

Kenali Konklaf: Proses Pemilihan Paus yang Sangat Dirahasiakan

May 13, 2025
Next Post
Tur Studio “Game of Thrones” Dibuka Tahun Depan

Tur Studio "Game of Thrones" Dibuka Tahun Depan

Comments 1

  1. oddy caca says:
    6 years ago

    informatif sekali

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021