• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, June 30, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Hiburan Literatur

Everything is Fucked: Kritik Penjualan Harapan Agama dan Ideologi

by Ignatius Raditya Nugraha
July 27, 2019
in Literatur, Review
Reading Time: 2 mins read
Everything is Fucked: Kritik Penjualan Harapan Agama dan Ideologi

"Everything is Fucked: A Book About Hope" adalah karya dari Mark Manson, penulis buku bestseller “The Subtle Art of Not Giving a Fuck”. Manson berargumen bahwa manusia selalu mencari harapan untuk bisa bertahan hidup. Namun, pencarian harapan inilah yang bisa merusak cara berpikir yang sehat. Narasi-narasi harapan dari ideologi, agama, dan pribadi saling berkonflik dan menyebabkan perpecahan pada sesama manusia. (ULTIMAGZ/Ignatius Raditya Nugraha).

0
SHARES
2.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Kemajuan kualitas hidup manusia semakin terasa dalam kehidupan manusia hari ini. Mulai dari kemajuan pendidikan, literasi, dan tentu saja teknologi semakin menjamin kehidupan manusia dari masa ke masa. Namun, gejala depresi, anxiety, perasaan kesepian serta terisolasi, dan tingkat kepuasaan hidup mencapai titik yang rendah, paling tidak di Amerika Serikat, salah satu negara termaju di dunia.

“Ini adalah paradox of progress. Ketika semua hal menjadi lebih baik, kita menjadi merasa lebih gelisah dan frustasi,” tulis salah satu penulis karya best selling versi New York Times, Mark Manson. Sebelumnya, Manson dikenal dengan salah satu karya best seller-nya yakni The Subtle Art of Not Giving a Fuck.

Melalui Everything is Fucked: a Book About Hope, Manson berargumen bahwa paradoks ini disebabkan manusia menghindari rasa keputusasaan untuk melanjutkan hidup. Dengan demikian, manusia mengais harapan memalui sejumlah hal seperti ideologi cara bernegara, cinta kasih antarkeluarga, hingga agama. Pencarian terus dilakukan mulai dari sesuatu yang saintifik hingga tidak masuk akal.

Mengapa? Karena manusia harus mempunyai harapan. Tanpa harapan, manusia akan tersadar kembali pada Uncomfortable Truth (Kebenaran yang tidak nyaman) bahwa hidup terasa tak begitu signifikan, tidak mempunyai arti atau makna apa pun di dunia. Jika hidup tidak mempunyai arti apa pun, maka untuk apa melanjutkan hidup?

Namun demikian, aktivitas pencarian harapan ini sebenarnya bersifat destruktif. Sebab, harapan-harapan yang dicari manusia acap kali menimbulkan perselisihan antarpencari harapan. Melalui buku tersebut, Manson mengkritik cara mencari harapan yang merusak dan tidak akan pernah memuaskan manusia. Ia menyampaikan bahwa ideologi, hubungan personal, dan agama menjual harapan, menakut-nakuti, dan meraup keuntungan dari manusia.

Akibatnya, manusia kesulitan untuk menyeimbangkan Feeling Brain dan Thinking Brain. Singkatnya, Feeling Brain adalah bagian otak yang mengatur emosi manusia, sedangkan Thinking Brain adalah bagian otak yang mengatur cara manusia berpikir. Di satu sisi, banyak yang merundung emosi sebagai kelemahan dan mendewakan cara berpikir logis sebagai antitesisnya. Inilah yang menyebabkan manusia miskin secara spiritual dan bertemu kembali dengan Uncomfortable Truth yang berujung pada gangguan kesehatan mental, bahkan depresi.

Di sisi lain, banyak juga yang mendewakan emosi dan merundung habis-habisan pemikiran logis. Kerap kali hal ini dilakukan untuk merasa lebih baik, bukan menjadi lebih baik. Hal ini berdampak pada narasi emosional yang kemudian muncul ke permukaan hari ini, seperti kelompok agama tertentu yang menjadi mush bersama elit dunia, vaksin yang dituding menyebabkan autisme, teori bumi datar, dan masih banyak lagi.

Oleh karena itulah, Manson menyusun tulisan berisikan berbagai kisah sejarah, tumpukan penelitian psikologis, tulisan terdahulu oleh para cendekiawan sejak zaman Yunani, dan pengalaman pribadinya untuk memaparkan bagaimana harapan bekerja. Manson menantang para pembaca untuk menjadi jujur dengan dirinya sendiri mengenai pemahaman mengenai iman, ideologi, agama, dan harapan itu sendiri.

“Jika ini semua terdengar seperti nihilisme, jangan salah. Buku ini bukan merupakan argumen yang mendukung nihilisme, buku ini adalah untuk menentang nihilisme,” tulis Manson.

Perlu diperhatikan, gaya penulisan Manson mengenai self-improvement memang cenderung mengarah ke arah ‘negatif’daripada ‘positif’ jika diabndingkan dengan buku Manson sebelumnya. Namun, Manson percaya bahwa menerima hal-hal negatif di dalam kehidupan kita, seperti rasa sakit merupakan hal yang penting sebagai manusia. Pun, hal tersebut akan dialami oleh manusia, sehingga menghindarinya malah merupakan aksi kontraproduktif.

Jadi bagi para pembaca, bersiaplah membaca hal-hal yang tidak menyamankan, menyakitkan, bahkan mempermalukan. Tulisan Manson yang humoris dan tidak menghakimi akan menemani serta mengevaluasi arti harapan selama 236 halaman.

 

Penulis: Ignatius Raditya Nugraha

Editor: Ivan Jonathan

Foto: Litteracie via tokopedia.com

Tags: Mark MansonReview BukuSelf-Improvement
Ignatius Raditya Nugraha

Ignatius Raditya Nugraha

Related Posts

Potret Buku Surrounded by Idiots karya Thomas Erickson (penguin.com.au)
Literatur

Surrounded by Idiots: Mereka Bukan Idiot, Mereka Hanya Berbeda

May 7, 2025
Ilustrasi seseorang menggunakan frasa long time no see kepada rekannya (freepik.com)
Lifestyle

Bukan Bahasa Inggris Asli? Ini Cerita di Balik “Long Time No See”

April 30, 2025
Kumpulan buku-buku tentang masa Orde Baru. (goodreads.com)
Hiburan

Jangan Lupakan Sejarah: Ini 3 Rekomendasi Buku tentang Masa Orde Baru

March 23, 2025
Next Post
Maraknya Produk Kecantikan Lokal di Jakarta X Beauty 2019

Maraknya Produk Kecantikan Lokal di Jakarta X Beauty 2019

Comments 10

  1. DavidLasia says:
    2 months ago

    Kamagra Oral Jelly pas cher: kamagra livraison 24h – kamagra pas cher

  2. BernardBaM says:
    2 months ago

    Tadalafil 20 mg prix sans ordonnance: Cialis generique prix – Cialis sans ordonnance 24h tadalmed.shop

  3. Bradleygog says:
    2 months ago

    acheter kamagra site fiable: kamagra livraison 24h – Kamagra pharmacie en ligne

  4. BernardBaM says:
    2 months ago

    Cialis sans ordonnance pas cher: Tadalafil 20 mg prix sans ordonnance – cialis generique tadalmed.shop

  5. Bradleygog says:
    2 months ago

    Kamagra Commander maintenant: kamagra en ligne – Kamagra pharmacie en ligne

  6. BernardBaM says:
    2 months ago

    Kamagra pharmacie en ligne: Kamagra Oral Jelly pas cher – achat kamagra

  7. Bradleygog says:
    2 months ago

    Acheter Cialis: Acheter Cialis 20 mg pas cher – Cialis en ligne tadalmed.shop

  8. BernardBaM says:
    2 months ago

    pharmacie en ligne pas cher: Pharmacies en ligne certifiees – pharmacie en ligne france livraison internationale pharmafst.com

  9. BernardBaM says:
    2 months ago

    Pharmacie sans ordonnance: pharmacie en ligne sans ordonnance – pharmacie en ligne france livraison internationale pharmafst.com

  10. BernardBaM says:
    2 months ago

    Pharmacie sans ordonnance: Livraison rapide – Pharmacie sans ordonnance pharmafst.com

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021