• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, June 30, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Bahaya Cotton Bud bagi Kesehatan Telinga

by Louis Brighton Putramarvino
May 19, 2020
in Iptek, Lifestyle
Reading Time: 2 mins read

Membersihkan telinga menggunakan cotton bud ternyata dapat membahayakan kesehatan telinga (Foto: ULTIMAGZ/ Caroline Saskia)

0
SHARES
152
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com — Membersihkan telinga menggunakan cotton bud sudah menjadi hal umum yang dilakukan kebanyakan orang. Namun, apakah Ultimates tahu bahwa hal tersebut sebenarnya berbahaya? Berikut alasan bahaya menggunakan cotton bud untuk membersihkan telinga.

  1. Dapat mendorong kotoran di telinga makin jauh ke dalam

Dilansir dari cnnindonesia.com, ketika membersihkan telinga menggunaka cotton bud, residu kotoran telinga akan tetap ada dan menempel di kapas cotton bud. Namun, di saat yang bersamaan cotton bud juga mendorong dan memadatkan kotoran telinga semakin masuk jauh ke dalam.

Kotoran tersebut akan terdorong melewati tempat produksi minyak dalam telinga terjadi yang sebenarnya merupakan lokasi ideal di mana kotoran telinga harus tetap tinggal. Akibatnya, dapat timbul rasa sakit, tekanan, gangguan pendengaran sementara, hingga berisiko menusuk gendang telinga.

  1. Dapat menusuk gendang telinga

Organ yang penting bagi alat pendengaran ini bersifat rapuh sehingga mudah pecah apabila menerima tekanan. Tertusuknya gendang telinga dapat menimbulkan rasa sakit yang cukup parah dan memungkinkan telinga mengeluarkan cairan bening dari dalam.

Gendang telinga yang tertusuk dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, proses pemulihannya akan menghabiskan waktu yang cukup lama dan bisa berujung pada gangguan pendengaran sementara maupun permanen.

  1. Telinga memiliki mekanisme pengeluaran kotoran

Telinga sebenarnya memiliki beberapa mekanisme pengeluaran kotoran, seperti melalui gerakan rahang saat berbicara, makan, hingga menguap.

Dikutip dari health.detik.com, dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) dari RS Permata Depok, Linda Herliana menjelaskan cara kerja mekanisme tersebut. “Di dalam liang telinga kita ada rambut yang sebenarnya saat kita makan atau bicara, bergerak ke arah daun telinga. Jadi sebenarnya kotoran telinga terdorong,” ujar Linda.

“Nah kalau pakai cotton bud, kotoran yang tadinya terdorong itu jadi berhenti kan, akhirnya menggumpal. Jadi sering pasien yang datang ke kita justru yang kotorannya sudah menggumpal, keras, penuh dan berbau. Sebenarnya simpel hanya karena cotton bud,” lanjut Linda.

Ada baiknya jika Ultimates mulai mengurangi kebiasaan membersihkan telinga menggunakan cotton bud. Apabila telinga terasa gatal karena kotoran yang sudah menumpuk, disarankan menggunakan larutan pembersih telinga untuk membantu membersihkan telinga. Jika kondisi masih belum kunjung membaik, sebaiknya Ultimates mengunjungi dokter spesialis THT untuk mendapatkan penanganan profesional.

Penulis: Louis Brighton Putramarvino

Editor: Agatha Lintang

Foto: Caroline Saskia

Sumber: www.cnnindonesia.com, hellosehat.com, health.detik.com

Tags: bahayacotton budKesehatanmembersihkan telingatelinga
Louis Brighton Putramarvino

Louis Brighton Putramarvino

Related Posts

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa
Kuliner

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa

May 27, 2025
Kopi yang berasal dari feses gajah. (antaranews.com)
Lifestyle

Dari Feses Gajah ke Cangkir Kopi: Cerita di Balik Kopi Ivory

May 27, 2025
Potret salah satu bahan sushi, kani. (istockphoto.com)
Lifestyle

Sushi Kani Ternyata Bukan Kani, tapi Surimi? Ini Faktanya!

May 23, 2025
Next Post
kecanduan media sosial

Empat Cara Mencegah Kecanduan Media Sosial

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021