SERPONG, ULTIMAGZ.com – Beberapa pekan terakhir, Tangerang Selatan kerap menjadi daerah dengan kualitas udara terburuk di daerah metropolitan Jabodetabek. Peringkat tersebut melebihi tingkat polusi Jakarta.
Hal ini dapat dilihat dari data Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Per 19 September 2023, Tangerang Selatan memiliki skor ISPU hingga 129 yang mana menjadi daerah tergolong paling tidak sehat se-Jabodetabek, dilansir dari databooks.katadata.co.id. Ada pun perhitungan indeks kualitas udara tersebut dilakukan berdasarkan hasil pengukuran parameter pencemar udara.
Baca juga: Pemerintah Berikan Subsidi, Mari Lihat Empat Manfaat Motor Listrik
Co-Founder Nafas Indonesia Piotr Jakubowski mengatakan bahwa tingginya polusi di Tangerang Selatan ini dipicu oleh dua sumber, yakni hyperlocal dan lintas batas. Ada pun Nafas Indonesia merupakan aplikasi penyedia data kualitas udara di Indonesia.
“Hyperlocal adalah sesuatu yang terjadi di dekat lokasi kita, misalnya kawasan industri, mobil dan motor, pembakaran sampah masyarakat, dan pabrik-pabrik yang emisinya tinggi,” jelas Piotr pada Selasa (15/08/23), dikutip dari cnbcindonesia.com.
“Sementara lintas batas artinya mungkin daerah lain yang menjadi sumber polusi. Lalu polusinya ditiup angin dan datang ke daerah tertentu. Jadi, lintas batas datang dari luar (daerah),” lanjutnya.
Namun, Piotr juga mengatakan bahwa sumber polusi tiap wilayah di Tangerang Selatan berbeda-beda dan tidak dapat ditentukan secara spesifik kecuali dilakukan studi lebih lanjut.
Dampak polusi udara bagi kesehatan tubuh dapat menyebabkan berbagai gangguan penyakit dan menyerang organ tubuh lain. Masalah kesehatan yang dapat ditimbulkan dari adanya polusi, yakni batuk, gangguan pernapasan, gangguan mata, asma, sampai kanker paru-paru, dan juga kanker kulit.
Untuk tetap menjaga kesehatan ketika beraktivitas di tengah-tengah polusi udara, terdapat beberapa tips yang dapat Ultimates lakukan dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Menggunakan masker saat keluar rumah
Penggunaan masker saat meninggalkan rumah merupakan hal yang sangat penting dan perlu diperhatikan. Masker akan melindungi Ultimates dari partikel-partikel halus dari udara yang tidak sehat seperti debu dan kotoran agar tidak terkontaminasi tubuh.
2. Menjaga asupan cairan dalam tubuh
Menjaga dan memperbanyak asupan cairan dalam tubuh di tengah polusi udara yang tinggi dapat menjaga tubuh agar tetap sehat. Cairan yang cukup dalam tubuh akan mencegah terjadinya dehidrasi dan membantu mengencerkan lapisan lendir di tenggorokan.
Baca juga: Elektrifikasi Bus TransJakarta, Solusi atau Masalah Baru Polusi Udara?
3. Mandi setelah bepergian
Mandi setelah beraktivitas di luar rumah adalah hal penting untuk membantu agar tubuh tetap bersih dan dapat menghilangkan kotoran serta debu dari luar yang menempel.
4. Menggunakan alat penyaring udara
Walaupun tidak dapat benar-benar menghilangkan polusi, alat penyaring udara dapat membantu mensterilkan udara yang ada di dalam rumah. Dengan begitu, kualitas udara yang dihirup di dalam rumah dapat lebih baik bagi tubuh.
Sebagai mahasiswa yang lebih banyak beraktivitas di luar rumah, menjaga dan memperhatikan kesehatan diri sendiri merupakan hal penting. Tubuh yang sehat akan menjaga produktivitas Ultimates dalam melakukan kegiatan selama seharian.
Penulis: Wynnie Saputri Jansen
Editor: Vellanda
Foto: Unsplash/S
Sumber: cnbcindonesia.com, cnnindonesia.com, iqair.com, siloamhospitals.com, halodoc.com