SERPONG, ULTIMAGZ.com – Guna menampung aspirasi mahasiswa akan suatu hal, Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) mengadakan Bincang Kantin di kantin Gedung C, UMN, Serrpong, Kamis (16/10). Dengan tema “SKKM, Pemaksaan atau Kesadaran?” sejumlah mahasiswa hadir dan menyuarakan opini mereka terkait seberapa pentingkah SKKM sebagai syarat kelulusan.
Perlu diketahui, sebagai syarat kelulusan mahasiswa harus mengumpulkan 20 poin SKKM yang berasal dari empat bidang berbeda. Bobot tiap bidang sendiri antara lain: 6 poin dari bidang ilmiah, 6 poin dari bidang bakat-minat, 2 poin dari bidang pengabdian pada masyarakat, dan 6 poin dari bidang organisasi dan pengembangan kepribadian. Hal ini diwajibkan dimulai dari mahasiswa 2012 dan seterusnya.
Sejumlah mahasiswa menilai poin SKKM tidak perlu diterapkan. Alfi, mahasiswa Ilmu Komunikasi ini bahkan tidak setuju apabila SKKM dijadikan sebagai syarat kelulusan.
“Kalau untuk belajar, tidak hanya dari kegiatan organisasi saja,” ujarnya saat memberikan opini terkait pentingkah adanya SKKM.
Lain lagi dengan yang dikeluhkan Juniko. Mahasiswa Public Relations 2012 ini kecewa karena poin SKKM yang ia kumpulkan tidak kunjung bertambah. Padahal, ia sudah mengikuti prosedur pendaftaran SKKM. Selain itu, mengenai 20 poin SKKM sebagai syarat kelulusan, ia menganggap hal ini sebagai pemaksaan.
Menanggapi masalah poin yang tidak bertambah, Carol selaku wakil dari Student Service dan Student Affair mengatakan, saat ini sedang terjadi error system dikarenakan penggantian software. Menurutnya, mahasiswa tidak perlu khawatir mengenai poin SKKM karena data tentang poin yang didaftarkan sudah ada dan bisa dipastikan masuk saat sistem sudah berkerja secara normal.
Namun, rupanya tidak semua mahasiswa menganggap SKKM tidaklah perlu. Beberapa dari mereka justru mendukung adanya SKKM dan pembobotannya. Kendati demikian, jumlah poin yang harus dipenuhi serta banyaknya acara yang menawarkan poin SKKM harus ditinjau kembali pelaksanaannya.
Sesungguhnya, dengan adanya SKKM ini bisa menjadi motivasi bagi mahasiswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan kampus. Akan tetapi, akan lebih baik bila kampus juga bisa memberikan fasilitas yang memadai. Hal ini bertujuan agar mahasiswa dapat menyalurkan minat dan bakatnya di bidang yang sesuai. Ya, bukan sekadar berorientasi untuk mengejar 20 poin SKKM saja, melainkan memang benar-benar menjadi mahasiswa aktif di Kampus UMN.
[divider] [/divider] [box title=”Info”]Reporter: Stephani Laurensia
Editor: Sintia Astarina
Fotografer: Guido Caesar
[/box]