SERPONG, ULTIMAGZ.com – Setelah dua tahun dihalang pandemi Covid-19, kampus dan kegiatan mahasiswa mulai dijalankan kembali. Kini, Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika dan Elektro (HIMFERA) Gen 4 menjalankan program kerja (proker) secara luring.
HIMFERA Gen 4 sudah merencanakan banyak program kerja seperti BETA, CEPE TEAM, LDMT, dan lain-lain. Namun, beberapa dari proker ini terhambat akibat dari transisi masa perkuliahan.
Oleh karena itu, ULTIMAGZ ingin mengevaluasi kinerja HIMFERA Gen 4 selama satu tahun terakhir.
ULTIMAGZ pun melakukan survei terhadap mahasiswa aktif Teknik Fisika (TF) dan Teknik Elektro (TE) Universitas Multimedia Nusantara (UMN) angkatan 2019 sampai 2022. Responden terdiri dari 19 mahasiswa TF (79,2 persen) dan 5 mahasiswa TE (20,8 persen), secara keseluruhan jumlah responden terisi 26 persen (24 responden). Survei ini dilaksanakan sejak 16 sampai 24 November 2022.
Berdasarkan hasil survei, 100 persen responden mengetahui keberadaan HIMFERA. Selain itu, 91,7 persen dari responden mengungkapkan mereka mengetahui informasi seputar HIMFERA melalui akun media sosial resmi @himfera_umn, 79,2 persen responden dari teman, 54,2 persen responden mengetahui melalui Orientasi Mahasiswa Baru (OMB), sementara 33,3 persen responden dari e-mail student, media sosial resmi UMN, dan media kampus.
Berikut adalah infografis mengenai hasil survei evaluasi HIMFERA Gen 4 oleh ULTIMAGZ.
Permasalahan Internal
Di balik ini, ternyata HIMFERA Gen 4 mengalami banyak masalah internal. Berikut adalah respons dari mahasiswa TE dan TF.
“HIMFERA mengutamakan kekeluargaan, keterbukaan, dan transparansi,” ujar Ketua HIMFERA Gen 4 Elfina Weldyan saat diwawancarai tim ULTIMAGZ pada Jumat (25/11/22).
Elfina juga menekankan jika terjadi masalah antar anggota HIMFERA Gen 4, mereka akan membicarakannya agar masalah tersebut cepat terselesaikan. Meskipun sudah berusaha menciptakan lingkungan kerja yang sehat, ketua HIMFERA Gen 4 mengungkapkan masih ada masalah yang muncul.
“Saya paling merasakan kurangnya komunikasi dan informasi antar anggota,” ujar Elfina.
Ia mengatakan hal ini terjadi akibat dari dirinya yang jarang bertemu dengan anggota HIMFERA Gen 4 lainnya karena magang yang sedang ia laksanakan.
Selain dari permasalahan yang dijelaskan oleh Elfina, beberapa responden survei juga merasakan permasalahan yang sama.
“Ya, jangan banyak-banyak Away From Keyboard (AFK),” ujar seorang responden.
Pernyataan tersebut menunjukkan masih ada anggota HIMFERA Gen 4 yang tidak aktif menjalankan serta membantu mengurus proker yang ada.
Ketua HIMFERA Gen 4 juga merasakan permasalahan ini dan mengungkapkan ada satu anggota HIMFERA yang pasif. Ia kemudian menambahkan kalau hal tersebut terjadi karena hilang kontak antara anggota dan ketua. Ditambah, lima anggota HIMFERA Gen 4 adalah angkatan 2019 dan saat ini sedang menjalani magang.
“Ada satu orang dari 2019, gara-gara ini angkatan 2020 mungkin merasa dimanfaatkan, lebih ke hilang kontak akibat dari kami tidak menggunakan aplikasi yang sama,” terang Elfina.
Selain itu, ada pula seorang responden survei yang mengkritik kinerja sang ketua.
“Perbaiki jalur komando, ketua seharusnya lebih bertanggung jawab, seluruh program kerja harus ada yang memonitor,” ujar Louis (nama samaran).
Louis menjelaskan bahwa pernyataan itu dilontarkan karena ia terlibat dalam kepengurusan HIMFERA Gen 4.
“Pada pertengahan terakhir masa jabatan performa mulai menurun. Sehingga seharusnya perlu lebih memantau perkembangan dari setiap divisi agar tetap berpegang dengan timeline,” ungkap Louis.
Elfina menanggapi kalau sebenarnya dirinya sudah membagi sistem pemantauan ke setiap anggota Badan Pengurus Harian (BPH). Namun, kebanyakan anggota hanya berkomunikasi ke satu orang saja, sehingga Elfina tidak mendapatkan informasi yang jelas.
Program Kerja HIMFERA Gen 4
Mayoritas mahasiswa Teknik Fisika dan Elektro UMN telah mengetahui proker yang dijalankan HIMFERA Gen 4 setahun ini. Ketika diminta untuk mengukur pengetahuan mereka terkait proker HIMFERA Gen 4 dari skala 1-5, sebanyak 9 responden (37,5 persen) memilih skala 5.
Survei juga menunjukkan bahwa empat proker utama HIMFERA Gen 4 sudah banyak diketahui oleh para responden. Hal ini terlihat karena 23 responden (95,8 persen) mengetahui Latihan Dasar Mahasiswa Teknik (LDMT), 20 responden (83,3 persen) mengetahui Bukan Makrab Teknik Biasa (BETA), 19 responden (79,2 persen) mengetahui Competition of Electrical & Physics Engineering (CEPE) Team, dan 16 responden (66,7 persen) mengetahui KASNARA.
Selain empat proker utama, HIMFERA Gen 4 juga sudah berhasil melaksanakan beberapa proker lainnya seperti SportsKuy, Fundamental Training of Organization (FTO), dan Open Class. FTO adalah proker yang fokus pada pengajaran untuk para calon pengurus HIMFERA berikutnya, sedangkan Open Class diadakan untuk membantu para mahasiswa TF dan TE memahami pelajaran.
Hambatan HIMFERA Gen 4 Jalani Proker
Walau beberapa proker sudah berjalan dan diketahui para mahasiswa, HIMFERA Gen 4 masih belum berhasil menjalankan beberapa program, yaitu BETA, pengajaran ke Sekolah Menengah Atas (SMA), dan pameran proyek. Pandemi Covid-19 menjadi alasan utama ketiga proker tersebut tidak dapat dilaksanakan.
Awalnya, HIMFERA Gen 4 merencanakan BETA untuk diadakan pada November 2022. Namun, karena jadwal tersebut bertabrakan dengan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) untuk para pengurus himpunan baru, acara ini terpaksa diundur.
Penyebab pelaksanaan BETA diundur juga datang dari kurangnya jumlah anggota pengurus dan transisi aktivitas dari daring ke luring. HIMFERA Gen 4 pun kewalahan untuk mengadakan BETA sesuai rencana awal.
Jadwal libur mahasiswa juga menjadi pertimbahan HIMFERA Gen 4 untuk menunda BETA.
“Kami memikirkan ini sebenarnya ditujukan untuk seluruh mahasiswa di TF dan TE untuk bisa hadir, dan Desember-Januari kemungkinan mahasiswanya sudah pulang kampung dan gak di Tangerang lagi,” jelas Elfina.
HIMFERA Gen 4 juga gagal menjalankan proker pengajaran ke SMA yang merupakan hasil kolaborasi bersama Forum Komunikasi Mahasiswa Teknik Fisika (FKMTF) Indonesia. Pandemi Covid-19 yang pada saat itu masih belum jelas perkembangannya turut menyebabkan kegagalan acara ini.
“Itu tidak kami lakukan jadi online, sih, dikarenakan kami ingin benar-benar langsung ke sana dan melakukan pengajaran secara langsung,” tutur Elfina.
Baca juga: Himfera UMN Tetap Maksimal di Tengah Pandemi
Proker ketiga yang belum berhasil terlaksanakan pada masa jabatan HIMFERA Gen 4 adalah pameran proyek dari hasil kerja mahasiswa TF dan TE UMN. Sama seperti proker sebelumnya, ketidakjelasan untuk melaksanakan acara secara luring atau daring menjadi alasan utama pameran proyek ini tidak dapat direalisasikan.
Melihat hasil kinerja setahun ini, beberapa mahasiswa Teknik Fisika dan Elektro UMN merasa proker HIMFERA Gen 4 masih terlalu sedikit. Walau secara pribadi Elfina sangat berharap bisa mengadakan lebih banyak acara, ia tetap mengakui hal tersebut.
“Alasan yang paling dominan dari kami itu sebenarnya memang kekurangan orang, ataupun kekurangan panitia,” jelasnya.
Selama ini, HIMFERA Gen 4 lebih fokus pada penyelenggaraan acara akademik yang tampaknya kurang menarik untuk para mahasiswa. Akibatnya, tingkat partisipasi mahasiswa pada proker yang diadakan pun masih minim.
Untuk mencegah hal serupa terjadi di masa mendatang, Elfina mengaku sudah berdiskusi dengan BPH terpilih untuk kepengurusan HIMFERA Gen 5. Elfina juga menyampaikan tiga harapannya untuk HIMFERA generasi berikutnya.
“Himpunan hanya bisa sukses bila seluruh tali yang menyatukannya tidak putus,” katanya.
Kemudian, Elfina juga berharap agar seluruh anggota HIMFERA ke depannya selalu bersemangat walaupun ada hambatan dan kegagalan. Terakhir, ia berpesan agar para anggota selalu fokus serta tidak melupakan alasan mereka menjadi bagian dari HIMFERA.
“Apapun itu, sadarlah dan banggalah, kalian adalah calon pembawa perubahan untuk TF dan TE UMN menjadi lebih baik,” tutup Elfina.
Penulis: Cheryl Natalia & Sherly Julia Halim
Editor: Nadia Indrawinata
Foto: Instagram/@himfera_umn
