SERPONG, ULTIMAGZ.com – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater KataK kembali menyajikan pentas inaugurasi penyambutan anggota baru. Pentas yang berlangsung selama dua hari mulai Kamis (07/11/19) hingga Jumat (08/11/19) ini bertajuk Howler. Sama seperti inaugurasi tahun lalu yang berjudul The End, pentas ini kembali bergenre fantasi-drama.
Howler mengambil latar Jerman abad ke-18, di mana sebuah desa yang bernama Frosch diserang oleh teror werewolf, manusia yang secara tidak sadar menjelma menjadi serigala. Warga yang jumlahnya semakin sedikit akibat diburu werewolf menjadi gelisah lantaran tidak tahu bagaimana harus menghindari serangan maut tersebut.
Inti pementasan ini berada pada Hunter, seorang pemuda yang secara mendadak diangkat menjadi kepala desa akibat kekosongan jabatan tersebut. Sementara Serena, kekasih Hunter, bisa menerawang masa depan. Beberapa kali Serena meramalkan akan ada korban di malam tertentu. Selain itu, ada Krieger, Gruard, Kristoff, serta Kristina, sekelompok teman yang turut meramaikan cerita Howler. Paduan hubungan percintaan, persahabatan, juga kekeluargaan ini dibalut dalam satu pementasan berdurasi dua jam.
Sama seperti memainkan permainan werewolf di dunia nyata, penonton dibuat menerka-nerka mengenai siapa sosok werewolf sebenarnya. Bebeapa hint tersebar di dalam act, namun pelaku sesungguhnya baru bisa diketahui di akhir pementasan. Musik yang menggema dan permainan lampu yang apik sangat mendukung suasana tegang di dalam cerita.
Mengambil tempat di Function Hall Universitas Multimedia Nusantara, Howler membawa nuansa baru di pementasan kali ini. Para pemain Howler tidak hanya bermain di panggung depan tetapi juga bermain di panggung tambahan yang berlokasi di sisi kanan FH UMN. Segenap kru yang berpartisipasi di pementasan ini sukses menyulap bagian kanan FH menjadi sebuah panggung tambahan yang mengejutkan penonton.
“Ini sebenarnya ide sutradara kita, sih. Karena sutradara kita kayak seneng gitu kalau lihat surprises. Sutradara kita suka mencoba hal baru,” ungkap Pimpinan Produksi Howler Alin Teng.
Mengenai tema cerita yang sama-sama bernuansa fantasi, Alin menjawab bahwa naskah Howler paling menarik diantara naskah lainnya yang diadu dalam proses pitching.
“Karena menarik. Pesan moralnya, tuh, kita harus berkomunikasi dengan baik biar enggak ada ‘miskom’. Dari naskah yang kita pitching juga ini naskah yang paling masif, makanya kita pilih, karena inaugurasi biasanya pemainnya banyak, kan.”
Tiket Howler terjual habis baik untuk pementasan hari pertama maupun hari kedua. Digarap oleh hampir 300 pemain serta kru, Howler menjadi pementasan ke-60 Teater KataK.
Penulis: Andi Annisa Ivana Putri
Editor: Hilel Hodawya
Foto: Rafaela Chandra