Pengukuhan Guru Besar Tetap UMN: Langkah Baru Dorong Kemajuan Pendidikan

SERPONG, ULTIMAGZ.COM – Universitas Multimedia Nusantara (UMN) telah menyelenggarakan pengukuhan dua Guru Besar Tetap dan pengangkatan Visiting Professor pada Selasa (25/02/2025). Prof. Dr. Friska Natalia, S.Kom., M.T., selaku Wakil Rektor Bidang Akademik UMN dan Prof. Dr. Florentina Kurniasari T., S,Sos., M.B.A selaku Dekan Fakultas Bisnis UMN, menerima pengukuhan bersamaan dengan pengangkatan Dr. Ninok Leksono, M.A. sebagai Visiting Professor UCSI Malaysia. 

Friska dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Sistem Informasi, sedangkan Sari dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap Ilmu Manajemen Teknologi. Dua Guru Besar tersebut telah menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan Guru Besar 2024 dari Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi yang diserahkan oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III Prof. Toni Toharuddin, S.Si., M.Sc. pada Senin (06/01/2024).

Baca juga: Krisis Etika dalam Publikasi Akademik, UMN Perlu Berbenah

Dr. Ir. Andrey Andoko, M.Sc. selaku Rektor UMN memberikan sambutan pembukaan acara. “Sebuah kebanggaan bagi UMN bisa mengangkat dua Guru Besar. Kedua Guru Besar ini melakukan penelitian yang sejalan dengan fokus dan tujuan UMN, yaitu kecerdasan buatan dan keberlanjutan. Dari pengukuhan Guru Besar Tetap ini, kita dapat belajar banyak hal baru yang bisa kita temukan dan justru membantu di masa depan.” ujar beliau mengenai penelitian yang dilakukan Friska dan Sari.

Andrey berharap dengan dilantiknya dua Guru Besar UMN serta pengangkatan Dr. Ninok Leksono, M.A., sebagai Visiting Professor UCSI Malaysia menjadi bukti peningkatan kualitas pendidikan dan lulusan UMN. Andrey menambahkan bahwa pengangkatan Guru Besar bukan akhir dari jenjang tertinggi akademik, tetapi menjadi awal untuk terus berkontribusi pada pendidikan Indonesia menuju Indonesia sejahtera.

Orasi Ilmiah Friska Natalia dan Florentina Kurniasari Berfokus pada Teknologi

Pengukuhan Guru Besar dilanjutkan dengan pembacaan orasi ilmiah oleh Friska dengan judul “Pemanfaatan Artificial Intelligence untuk Membantu Proses Diagnosa Penyakit, Studi Kasus: Penyakit Nyeri Punggung Bawah Kronis”. Pada orasi ilmiahnya, Friska berharap penelitian sistem informasi bisa berkontribusi secara signifikan di bidang kesehatan Indonesia, khususnya dalam mendukung para tenaga medis dalam mendiagnosa penyakit.

“Saat ini, Artificial Intelligence (AI) memiliki peran penting dalam sistem pembantu diagnosa penyakit atau Computer-Aid Diagnosis (CAD). Bidang kedokteran adalah inovasi terdepan teknologi. Dalam penelitian yang sudah saya lakukan, telah menunjukkan bahwa peran AI dalam CAD dapat membantu diagnosa beragam penyakit,” ucap Friska dalam pembacaan orasi ilmiahnya.

Friska mengatakan bahwa penggunaan AI dalam diagnosa penyakit bukan untuk menggantikan peran dokter, tetapi untuk membantu sebagai asisten profesional dengan sistem CAD dalam pembuatan diagnosa dan penyembuhan. Friska berharap penelitian ini bisa membantu dan berkontribusi dalam peningkatan pelayanan kesehatan di Indonesia. 

Acara kemudian dilanjutkan dengan orasi ilmiah oleh Sari dengan judul “Pemberdayaan Wirausaha Perempuan Melalui Akselerasi Adopsi Teknologi Keuangan Menuju Pertumbuhan yang Berkelanjutan”. Sari dalam orasinya mengungkapkan, “Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis teknologi keuangan dalam pemberdayaan wirausaha perempuan serta berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Terutama dalam literasi keuangan, inklusi keuangan, dan asosiasi FinTech untuk meningkatkan bisnis perempuan.”

Sari menjelaskan penelitian ini diharapkan bisa berkontribusi dalam Sustainable Development Goals (SDGs) di antaranya pada poin kesetaraan gender, pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, juga infrastruktur, industri, dan inovasi. Selain itu, Sari berharap penelitian ini bisa meningkatkan penggunaan teknologi untuk wirausaha perempuan, pengelolaan keuangan yang baik dan adanya acuan bagi pemerintah maupun regulator untuk memfasilitasi perempuan dengan ekosistem terpercaya, serta peningkatan edukasi untuk perempuan.

Pengangkatan Ninok Leksono Sebagai Visiting Professor UCSI Malaysia

Setelah orasi penelitian oleh kedua Guru Besar Tetap, acara dilanjutkan oleh pengangkatan Ninok sebagai Visiting Professor UCSI Malaysia. Pengangkatan ini diwakili oleh Dr. Eva Lim Wei Lee selaku Head of Programme, PhD and DBA Programmes dari UCSI Malaysia. UCSI Malaysia merupakan salah satu perguruan tinggi di Malaysia yang bermitra dengan UMN.

“Walaupun saya sudah pensiun, saya tetap meniti karir di pendidikan, tetapi dengan nuansa yang berbeda. Visiting Professor ini diinisiasi oleh almarhum Prof. Muliawati G. Siswanto. Banyak hal-hal menarik yang saya pelajari antara media di Indonesia dan Malaysia. Satu hal yang saya belum temukan di Indonesia adalah ilmu transformasi.” ujar Ninok.

Bagi Ninok, pengangkatan ini merupakan kapabilitas pengetahuan dirinya yang cukup luas, kombinasi antara spesialis dan generalis. Visiting Professor ini dapat menjadi kesempatan bagi Ninok untuk membuktikan dirinya sebagai seorang profesor, sekaligus menunjukkan kemampuan-kemampuannya sebagai jurnalis dan media.

Prof. Dr. Toni Toharudin: Pengukuhan Guru Besar sebagai Langkah Menuju Pendidikan Global

Prof. Dr. Toni Toharudin, S.Si., M.Sc., selaku Kepala LLDIKTI Wilayah III turut hadir dalam pengukuhan Guru Besar UMN. Dalam sambutannya, Toni turut bangga dengan pencapaian para profesor dan UMN. Toni merasa Guru Besar bisa menjawab tantangan revolusi teknologi dengan kemampuan yang relevan dalam membangun industri berbasis digital dan global.

“Capaian ini tentu tidak menjadi kebanggaan pribadi, Guru Besar bukan hanya jabatan akademik tinggi, tetapi tanggung jawab yang besar sebagai pemimpin akademik. Guru Besar harus punya peran yang strategis dalam membangun ekosistem pengajaran dalam meningkatkan kualitas penelitian dan pembelajaran, serta mendorong kolaborasi internasional dan nasional.” ucap Toni.

Baca juga: Andrey Andoko Akan Gantikan Ninok Leksono di Kursi Rektor UMN

Bagi Toni, pengukuhan Guru Besar dan pengangkatan Ninok adalah langkah nyata Indonesia berperan dalam pendidikan dan pembuktian bahwa pendidikan bukan hanya belajar, tetapi juga inspirator. Dalam hal ini, Toni Menyatakan bahwa seorang Guru Besar harus menjadi mentor dan inspirasi anak muda dan membimbing dosen-dosen muda. Toni berharap langkah ini adalah awal perjalanan akademik yang bisa berdampak luas dan mendorong lebih banyak akademisi di Indonesia.

Acara pengukuhan Guru Besar Tetap yang diadakan di Function Hall UMN bisa disaksikan dalam tayangan ulang di kanal YouTube Universitas Multimedia Nusantara atau melalui tautan berikut: 

Penulis: Reza Farwan

Editor: Kezia Laurencia

Foto: Dokumen pribadi UMN

Sumber: umn.ac.id