Pameran seni yang bernama Indonesia Arts Festival atau ARTE 2014 kembali diadakan untuk kedua kalinya. Acara yang memasuki tahun keduanya ini dilaksanakan di Assembly Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, pada 14-16 Maret 2014. Ajang pertunjukkan berbagai macam seni ini bertema Re:generasi.
Ketua Panitia Pelaksana ARTE 2014, Bayu Aji Iskandar menuturkan tema Re:generasi tahun ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa seni bukan hanya diciptakan oleh seniman lama tapi seniman-seniman muda dengan ide-ide segar.
“Jadi dengan tema regenerasi ini kita menyadari bahwa akan ada perubahan zaman, dan kita juga saling belajar serta kritis terhadap satu sama lain,” ujar Aji.
Selain itu ARTE juga mengundang masyarakat non seniman untuk ikut ambil bagian dalam pameran ini. Aji mengaku tidak menyangka akan mendapat respon positif, dengan terkumpulnya lebih dari 400 karya yang didaftarkan secara online.
“Kita cukup terkejut karena dalam waktu satu bulan yg masuk ada 480 karya lebih (yang dikumpulkan) sedangkan yang kita tampilkan, setelah dikurasi, ada 72 karya,” katanya.
Selain pameran seni rupa, ARTE juga menghadirkan pameran film-film pendek karya dalam negeri, pertunjukkan musik, dan kuliner. Screening film diadakan di dua tempat, yakni JCC sendiri dan di XXI Plaza Senayan. ”
Ada film2 pendek dari Indonesia sendiri dan cukup banyak yang nonton,” katanya.
Pada tahun kedua, ARTE lebih berkembang dari segi tempat. Meskipun berlokasi sama dengan tahun pertama, namun penataan ruangan lebih rapi. “Kita lebih bisa memisahkan segmennya, ruangannya juga ada tiga yang terpisah. Jadi seni rupa sendiri, film festival sendiri, band-bandnya juga sendiri,” kata Aji.
ARTE sendiri memiliki tiga hal utama yang dipertontonkan, yakni seni rupa, film, dan musik.
“Main course-nya ARTE adalah seni rupa, film festival, dan performance art (musik),” ujar Aji.
[divider] [/divider] [box title=”Info”] Reporter: Erwanto KhusumaEditor: Patric Batubara
Fotografer : Monica Dhita [/box]