• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, July 3, 2022
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

Beberapa Adegan Tidak Lolos Sensor, Kru Midnight Show Kecewa

by Christoforus
January 10, 2016
in Event, Review
Reading Time: 1 min read

Dari kiri ke kanan, Neni Anggraeni, Ade Firman Hakim, Daniel Topan, Gesata Stella, Ganindra Bimo, Acha Septriasa, Ginanti Rona, Gandhi Fernando memberikan keterangan pers di Jakarta, Jumat (8/1).

0
SHARES
187
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Film ber-genre thriller Midnight Show mengalami kesulitan untuk lolos dari Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia lantaran menyuguhkan beberapa adegan kekerasan yang tidak sesuai dengan ketentuan. Kru dan pemeran film tersebut menyatakan kekecewaannya dalam konferensi pers, Jumat (8/1) di Epicentrum XXI, Kuningan.

“Menurut LSF, film ini terlalu sadis karena adegan kekerasan yang ditampilkan. Aku tidak sependapat dengan LSF dan sebagai sutradara, aku kecewa,” kata Ginanti Rona atau Gita.

Gita menjelaskan, adegan kekerasan memang dibutuhkan dalam film ber-genre thriller. Baginya, tidak mungkin film dengan genre seperti ini menampilkan adegan kekerasan yang biasa saja. Tapi alasan tersebut tetap ditolak LSF.

“Kita sudah tiga kali ditolak LSF. Akhirnya, kita meng-edit lagi bagian-bagian yang dilarang. Bagian yang tidak ditampilkan tidak mengubah jalan cerita, tetapi ada sisi yang hilang,” jelasnya.

Hal serupa juga dikatakan produser film Gandhi Fernando. Menurutnya, hal ini membuat adegan yang menampilkan kekerasan dan kesadisan harus dipotong. Misalnya, adegan yang berdurasi empat menit diubah menjadi dua menit. Lalu, ada juga adegan eksekusi yang dilakukan tokoh pembunuh juga dipotong.

“Gue kecewa, tetapi seluruh adegan yang dipotong itu sudah gue upload ke YouTube. Cari aja cuplikan Midnight Show yang disensor,” ujar Gandhi.

Senada dengan Gita dan Gandhi, Acha Septriasa mengungkapkan kekecewaannya lantaran beberapa adegannya dipotong. Hal itu mengharuskan ia untuk mengulang kembali adegan tersebut dan membuang waktu.

“Karena dipotong, aku mengulang lagi adegannya dari jam tiga sampai sembilan pagi. Aku juga kaget, film ini jadi kategori umurnya diatas 17 tahun. Ya. kita ambil saja positif dan negatifnya,” papar  pemenang pemeran utama wanita terbaik FFI 2012 ini.


This is box title

Penulis: Christoforus Ristianto

Fotografer : Evelyn Leo

Editor : Alif Gusti Mahardika

Tags: 2016acha septriasaeventfilmgandhi fernandoLSFmidnight showmoviereviewsensorthrillerultimagz
Christoforus

Christoforus

Related Posts

poster our blues
Hiburan

“Our Blues” : Haru Biru Kehidupan yang Tidak Selamanya Ceria

June 15, 2022
Logo SEA Games
Event

SEA Games: Ajang Olahraga Pemersatu Asia Tenggara

May 26, 2022
Runtuh
Hiburan

“Runtuh”: Mengapa Manusia Selalu Dituntut Bahagia?

May 26, 2022
Next Post
Film Thriller Midnight Show Siap Diputar

Film Thriller Midnight Show Siap Diputar

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

fourteen + fifteen =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021