SERPONG, ULTIMAGZ.com – Setiap tahunnya, kisah tentang pahlawan Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan Indonesia telah diceritakan secara turun temurun melalui dunia pendidikan. Sebuah film berjudul Kartini akan membawa masyarakat pada pengetahuan dan pandangan yang baru tentang Kartini. Dalam film tersebut, diceritakan bagaimana usaha Kartini memperjuangkan hak wanita untuk melawan tradisi yang berlaku pada masa itu.
Film dibuka dengan adegan sendu yang menampilkan ekspresi kesedihan Kartini disertai dengan beberapa dialog singkat. Untuk sesaat, penonton akan dibuat bertanya-tanya dengan adegan pembuka yang misterius itu. Setelahnya, adegan dilanjutkan dengan kisah Kartini kecil di awal masa remajanya.
Sejak kecil, Kartini sudah dikenal sebagai anak yang suka memberontak dan tidak taat. Ia selalu menentang aturan-aturan adat Jawa yang menahan kebebasannya.
Kartini adalah sebuah film biografi yang menceritakan kehidupan Kartini secara dramatis dan tidak biasa. Berbagai informasi baru tentang diri Kartini dapat ditemukan dalam film ini, termasuk tentang hubugannya dengan keluarganya, sumber pengetahuannya, dan kesehariannya. Selain itu, konflik batin dan sosial yang selama ini belum pernah diungkapkan dengan jelas pun dapat dipelajari melalui film ini.
Sutradara Hanung Bramantyo dan Produser Robert Ronny berhasil mengangkat perjalanan hidup Kartini menjadi sebuah film drama yang menggugah. Penonton dibuat tersentuh melalui adegan menyedihkan serta tertawa melalui dialog-dialog jenaka. Dengan mengangkat sudut pandang utama tentang pergulatan batin Kartini, film ini menyuguhkan tontonan yang tidak hanya menghibur tapi juga edukatif.
Salah satu keunikan film ini adalah cerita tentang kedekatan Kartini dengan dua adiknya, Roekmini dan Kardinah. Hubungan ketiganya jauh melebihi saudara atau teman. Mereka sama-sama berbagi cita-cita dan kesedihan ketika tradisi mengekang mereka. Persaudaraan mereka yang sangat erat menjadi salah satu sorotan utama dalam film ini.
Sebagai pemeran Kartini, aktris Dian Sastrowardoyo sukses mengantarkan pesan kehidupan Kartini kepada penonton. Penonton dapat menilai dengan jelas emosi Kartini melalui akting dan ekspresinya.
Satu-satunya kekuarangan dalam film ini adalah penggunaan bahasa Jawa yang terlalu banyak tapi tidak disertai dengan teks terjemahan Bahasa Indonesia yang tepat. Sebagian teks muncul terlambat dan tidak selaras dengan kalimat yang sedang diucapkan oleh aktor. Penonton yang tidak mengerti bahasa Jawa mungkin akan mengalami sedikit kesulitan dalam memahami dialog di beberapa adegan.
Secara keseluruhan, Kartini adalah film yang sangat edukatif dan menghibur. Banyak informasi baru tentang pahlawan emansipasi wanita tersebut yang akan membuka mata penonton tentang pentingnya pendidikan dan keseteraan. Film yang akan segera tayang mulai tanggal 19 April 2017 ini cocok untuk ditonton oleh seluruh masyarakat Indonesia, khususnya perempuan.
Penulis: Hilel Hodawya
Editor: Kezia Maharani Sutikno
Foto: Elvira Lisa