• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Thursday, May 15, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Event

Mengenal Sejarah Malaysia Melalui Teater ‘Baling’

by Audrie Safira Maulana
September 4, 2018
in Event
Reading Time: 2 mins read
Mengenal Sejarah Malaysia Melalui Teater ‘Baling’

Dari kiri ke kanan: Imri Nasution, Anne James, dan Faiq Syazwan Kuhiri yang pada saat itu berperan sebagai Tunku Abdul Rahman, David Marshall, dan Chin Peng dalam pementasan teater dokumenter "Baling" di Komunitas Salihara, Sabtu (02/09/18). (Foto: Witjak Widhi Cahya (Komunitas Salihara))

0
SHARES
309
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Kumpulan seniman dan produser asal Malaysia Five Arts Centre menyelenggarakan pementasan teater dokumenter bertajuk ‘Baling’ sebagai bagian dari rangkaian acara Salihara International Performing-arts Festival (SIPFest) 2018 pada Sabtu (01/09/18) di Komunitas Salihara, Jakarta Selatan. Pentas berdurasi 100 menit ini ditampilkan oleh Anne James, Faiq Syazwan Kuhiri, Imri Nasution.

Terinspirasi dari kisah nyata, pementasan yang disutradarai oleh Mark Teh ini menceritakan peristiwa bersejarah di Malaysia — atau yang dulu dikenal sebagai Malaya — yang dikenal dengan sebutan Baling Talks, sebuah pertemuan antara tiga tokoh penting dalam upaya membawa kedamaian terhadap situasi perang yang terjadi di negara itu. Ketiga tokoh itu adalah Ketua Partai Komunis Malaya (MCP) Chin Peng, Ketua Menteri Singapura David Marshall, dan Ketua Menteri Malaya Tunku Abdul Rahman.

Pementasan ini juga sempat menyinggung perjalanan Chin Peng — yang lahir dengan nama asli Ong Boon Hua — menjadi seorang komunis yang perlahan-lahan memberikannya status sebagai public enemy number one atau buronan bagi penduduk Malaysia.

Ketiga tokoh utama itu diperankan oleh Anne, Faiq, dan Imri secara bergiliran. Selama pementasan, dialog yang disampaikan berasal dari transkrip resmi hasil pertemuan yang terjadi pada 1955 silam itu. Halaman dari transkrip tersebut juga dijadikan sebagai salah satu latar belakang dengan cara ditempelkan pada dinding, sehingga pada adegan pertama, masing-masing dari pemain mengambil halaman yang akan dibaca.

Di sela-sela adegan, ketiga pemain menceritakan salah satu momen dalam kehidupan mereka yang berkaitan dengan kehidupan Chin Peng. Beberapa momen tersebut adalah mendapatkan buku kecil dari pemakaman resmi Peng hingga bertemu langsung dengan sosok ketua partai komunis itu.

“Saya dulu pernah bertemu Chin Peng di temu ramahnya,” ujar Imri, yang juga sempat mewawancarai Peng di Bangkok.

melalui kemampuan akting mereka yang kuat dan penuh hasrat, baik Anne, Faiq, dan Imri pun sukses menyampaikan berbagai makna dari peristiwa ini; baik itu perjuangan, loyalitas, pengorbanan, kedamaian, terorisme, hingga kemerdekaan.

 

Penulis: Audrie Safira Maulana

Editor: Gilang Fajar Septian

Foto: Witjak Widhi Cahya (Komunitas Salihara)

Tags: 2018agustusanne jameseventfaiq syazwan kuhirifive arts centreimri nasutionjakartakomunitas saliharamalaysiasipfest 2018teater
Audrie Safira Maulana

Audrie Safira Maulana

Related Posts

Aksi Kamisan ke-860 digelar di seberang Istana Merdeka, Kamis (08/05/25), untuk mengenang Marsinah dan menolak wacana Soeharto sebagai pahlawan nasional. (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Mengenang 32 Tahun Kematian Marsinah Lewat Aksi Kamisan Ke-860

May 14, 2025
Dokumentasi Bhikkhu Thudong berjalan kaki saat sampai di Candi Agung Borobudur pada 2024. (ANTARA/Anis Efizudin)
Event

Mengenal Tradisi Thudong, Perjalanan Spiritual Menjelang Waisak

May 13, 2025
Press conference Lomba Sihir
Event

Lomba Sihir Ajak Pendengar Refleksi Kehidupan di Album Keduanya Obrolan Jam 3 Pagi

May 8, 2025
Next Post
Cara Efektif Adaptasi Dunia Perkuliahan

Cara Efektif Adaptasi Dunia Perkuliahan

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021