• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, June 30, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Hiburan Film

“Happy Death Day 2U” Angkat Konsep Parallel Universe

by Maria Helen Oktavia
April 22, 2020
in Film
Reading Time: 2 mins read
Film "Happy Death Day 2U" (Ultimagz)

Film "Happy Death Day 2U". (Foto: filmhoror.web.id)

0
SHARES
529
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com ー Rantai dejavu yang dialami Tree Gelbman ternyata tidak berakhir pada film pertama. Jason Blum kembali menghadirkan perjuangan Tree untuk keluar dari lingkaran waktu tak berujung dalam Happy Death Day 2U setelah merilis film pertamanya pada 2017.

Film kedua ini berkisah tentang Tree Gelbman (Jessica Rothe) yang terjebak dalam sebuah parallel universe, di mana semua hal dalam alam semesta tersebut berbeda dengan apa yang terjadi dalam alam semesta Tree. Kekasihnya, Carter (Israel Broussard), kini menjadi kekasih orang lain, dan hal yang terutama adalah Tree menemukan ibunya yang telah meninggal di alam semestanya hidup dan bergerak. 

Ketika Tree mengetahui bahwa apa yang dialaminya selama ini diakibatkan oleh Ryan (Phi Vu) dan teman-temannya yang mempermak waktu dengan alat eksperimen sains-nya, Tree harus kembali mati berulang-ulang untuk mencoba satu per satu algoritma yang bisa membuat alat tersebut mengirimnya ke alam semestanya kembali.

Salah satu adegan dalam film "Happy Death Day 2U".
Salah satu adegan dalam film “Happy Death Day 2U”. (Foto: amageni.com)

Berbagai rintangan yang tak kunjung usai dalam proses percobaan algoritma tersebut yang menjadikan film semakin menarik. Percobaan-percobaan nyaris yang tak kunjung berhasil mampu membuat penonton  gemas ketika menonton film ini.

Alur pada film kedua bisa diamati jauh lebih rumit dibanding film pertama. Tree tidak hanya berjuang bagi dirinya sendiri, namun juga hidup orang-orang yang dikasihinya. Dilema yang dihadapkan pada Tree membuatnya harus memilih antara mendiang ibunya atau kekasihnya. Antara menghidupkan masa indah yang tidak pernah nyata, atau kembali ke masa rumit miliknya sendiri.

Walaupun lompatan dari adegan satu ke adegan lainnya berlanagsung cukup cepat, keseluruhan alur film masih bisa diikuti dan dipahami. Terdapat pula pengulangan beberapa adegan dejavu film pertama, namun komposisinya cukup untuk tidak membuat penonton bosan. 

Beberapa pemain yang baru ambil bagian dalam film kedua ini dirasa memiliki peran yang cukup signifikan dan tidak sekadar sebagai penyegar. Contoh, James Blum sebagai sutradara berhasil memaksimalkan peran Samar Ghosh (Suraj Sharma) dan Dre Morgan (Sarah Yarkin). Mereka adalah teman dalam proyek eksperimen sains Ryan, yang turut membantu Tree kembali ke alam semestanya.

Namun, munculnya istri Dr. Gregory Butler di akhir film dirasa tidak terlalu dibutuhkan. Juga, tindakan Gregory (Charles Aitken) yang berbalik membunuh sang istri membuat bagian tersebut menjadi membingungkan. Setelah bekerja sama dalam merencanakan pembunuhan Lori (Rubi Modine), Gregory membunuhnya dengan alasan ingin bercerai.

Salah satu adegan dalam film "Happy Death Day 2U".
Salah satu adegan dalam film “Happy Death Day 2U”. (Foto: jadwalnonton.com)

Seperti film pertamanya, Happy Death Day, walaupun film ini bergenre horor, kehororan dalam film ini dinilai lemah. Film lebih banyak menyajikan jumpscare yang kebanyakan ditampilkan saat kemunculan sang sosok pembunuh bertopeng maskot bayi. Sedangkan selebihnya, film ini malah berhasil memainkan emosi penonton dengan mengangkat kisah di dalam keluarga.

Kesinambungan adegan pada film pertama dan film kedua membuktikan keterampilan yang baik dan persiapan yang panjang oleh orang-orang di belakang layar. Bergolongan 17+, film Happy Death Day 2U bisa dinikmati di Netflix, HBO GO, dan platform streaming daring lainnya.

 

Penulis: Maria Helen Oktavia

Editor: Andi Annisa Ivana Putri

Foto: amageni.com, jadwalnonton.com, filmhoror.web.id

Tags: filmhappy death day 2uhappy death day 2u reviewhororjessica rotheparallel universe
Maria Helen Oktavia

Maria Helen Oktavia

Related Posts

Ilustrasi seorang wanita menonton film di waktu rehatnya. (freepik.com)
Film

Pelukan Dalam Bentuk Film: Teman Menonton Saat Dunia Terasa Berat

May 19, 2025
Ethan Hunt (Tom Cruise) dalam trailer Mission: Impossible - The Final Reckoning. (youtube.com/Paramount Pictures)
Film

Mission: Impossible – The Final Reckoning, Inikah Akhir Perjalanan Ethan Hunt?

May 5, 2025
Cuplikan film Gie. (milesfilms.net)
Film

Film Gie: Potret Soe Hok Gie, Aktivis Muda yang Tak Takut Bersuara

May 2, 2025
Next Post
Penyakit Maag dan Cara Mengatasinya

Penyakit Maag dan Cara Mengatasinya

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021