• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Wednesday, July 16, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Hiburan Film

Invisible Man: Melihat Toxic Relationship Lebih Jauh

maytiska by maytiska
March 18, 2020
in Film, Hiburan
Reading Time: 2 mins read
Invisible Man

Invisible Man, sebuah film horor yang memperlihatkan toxic relationship.

0
SHARES
393
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Pernahkah kamu merasa dikuntit atau di-stalk? Film Invisible Man memperlihatkan sisi toxic relationship lebih jauh, lebih ekstrim, dan pada level yang lebih tinggi. 

Invisible Man rilis di Indonesia pada 26 Febuari 2020. Film yang disutradari oleh Leigh Whanell ini menceritakan tentang seorang wanita yang bernama Cecilia Kass. Ia merasa telah dikuntit oleh mantan pacarnya yang diyakini telah meninggal, Adrian. 

Cecilia Kass yang diperankan oleh Elisabeth Moss, selama bertahun-tahun terjebak dalam hubungan tidak sehat. Adrian Griffin yang diperankan oleh Oliver Jackson-Cohen, selalu mengontrol hidupnya. Ia mengendalikan pikiran, perkataan, dan bahkan pakaian yang dikenakan Cecilia.

Di awal cerita, Cecilia terlihat kabur dari rumahnya dan Adrian. Namun, hari-harinya malah lebih buruk dari sebelumnya. Ia merasa ada yang menguntit atau men-stalking dia selama ia di rumah sahabatnya.

Leigh Whannell ingin membawa penontonnya untuk melihat lebih jauh tentang toxic relationship. Perlakuan yang dilakukan Adrian sudah pada level di luar nalar manusia normal.

Adrian digambarkan sebagai seorang yang sangat pintar. Ia merupakan  ilmuwan ahli optik yang kaya raya. Adrian dapat mengendalikan pikiran Cecilia sehingga perempuan tersebut terkadang menggangap dirinya yang salah dan gila.

Tidak berhenti sampai di sana. Setelah Cecilia meninggalkannya, Adrian melakukan bunuh diri. Hal ini yang kemudian dicurigai perempuan berambut pirang tersebut. Ia merasa ada hal-hal ganjal yang terjadi di rumah tempatnya tinggal setelah kabur.

Perempuan lulusan arsitek tersebut merasa dirinya dikuntit oleh seseorang, yang kemudian ia percayai bahwa orang tersebut adalah Adrian. Namun, ia tidak dapat membuktikannya karena tidak ada yang dapat dibuktikan bahwa ia dikuntit.

Judul film Invisible Man telah menjadi salah satu clue bahwa film ini akan berpusat pada seseorang yang tidak terlihat. Cecilia ditaruh dalam posisi seperti orang gila yang dikejar-kejar ‘hantu’. Selain mengontrol Cecilia, Adrian juga sering melakukan kekerasan. Saat Cecilia tidak mengikuti perkatannya, ia akan memukulnya.

Film ini tidak hanya menampilkan betapa pintarnya setiap tokoh, tetapi juga memberikan rasa tegang. Sesuai dengan genrenya yaitu horor, Invisible Man mengajak penontonnya merasakan hal seperti dikejar-kejar dan was-was dalam mencari keberadaan sosok yang tak terlihat tersebut.  Invisible Man juga membingkai hubungan yang tidak sehat, mulai dari pengendalian pikiran, menguntit, dan melakukan kekerasan.

 

Penulis: Maytiska Omar

Editor: Abel Pramudya

Sumber: imdb.com

Foto: medium.com

Tags: filmhororInvisible Manmenguntitstalkingtoxic relationshipultimagz
maytiska

maytiska

Related Posts

Jacob Collier dalam acara BNI Java Jazz Festival 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (30/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Hiburan

Jacob Collier Tampil Memukau di Java Jazz Festival 2025 Setelah 9 Tahun

July 15, 2025
Nyoman Paul tampil perdana di BNI Java Jazz Festival 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Nyoman Paul Debut di Java Jazz Festival 2025 dengan Album LUAP

July 14, 2025
Ilustrasi seorang wanita menonton film di waktu rehatnya. (freepik.com)
Film

Pelukan Dalam Bentuk Film: Teman Menonton Saat Dunia Terasa Berat

July 14, 2025
Next Post
friedrich silaban

Friedrich Silaban, Sketsa Anak Pendeta di Masjid Istiqlal

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021