SERPONG, ULTIMAGZ.com – Film “Perempuan Tanah Jahanam” berhasil meraih penghargaan Film Terbaik FFI 2020. Produser Shanty Harmayn Hofman bersama kru dan pemain film menerima Piala Citra di perhelatan FFI 2020 yang diselenggarakan di JFC Senayan, Jakarta Selatan, Sabtu (05/12/20).
Film bergenre horor tersebut bersaing dengan lima film lainnya, yaitu “Hiruk Pikuk Si Al-Kisah”, “Humba Dreams”, “Imperfect: Karier, Cinta, & Timbangan”, “Mudik”, dan “Susi Susanti: Love All”.
Selain memiliki alur cerita dan eksekusi pengambilan gambar yang apik, Joko Anwar selaku sutradar film ini turut menambah alasan “Perempuan Tanah Jahanam” layak mendapatkan penghargaan tersebut. Terbukti selama 5 tahun, film-film Joko Anwar berhasil meraup jumlah penonton hingga jutaan orang. “Perempuan Tanah Jahanam” turut menjadi film dengan jumlah penonton tertinggi yang mencapai 1,7 juta penonton.
Selain itu, nama Joko Anwar juga tercatat ke dalam 6 nominasi lainnya, yaitu Sutradara Terbaik, Penata Suara Terbaik, Pemeran Pendukung Perempuan Terbaik, dan Pengarah Sinematografi Terbaik.
Kemenangan ini menambah daftar pencapaian yang diterima kru “Perempuan Tanah Jahanam”. Film yang rilis pada 17 Oktober 2019 ini kerap menerima pujian baik dari dalam negeri maupun luar negeri, bahkan menjadi perwakilan Indonesia dalam nominasi film internasional terbaik di ajang bergengsi Academy Awards 2021 atau Oscar ke-93.
Situs ulasan film RogerEdbert.com dari Amerika yang didirikan oleh mendiang kritikus film peraih Pulitzer Roger Edbert juga menuliskan komentar positif terkait film ini.
“Ketika darah mulai mengalir, para penonton akan ketagihan. Joko Anwar juga dianggap telah menghasilkan karya film yang efektif, cerdas, dan provokatif, namun juga menyeramkan,” tulis situs tersebut dilansir dari voaindonesia.com.
“Perempuan Tanah Jahanam” mengisahkan keinginan Maya (Tara Basro) untuk mengungkap misteri keluarganya. Bermula dari Maya yang mengalami permasalahannya dengan pekerjaan membuatnya ingin istirahat sejenak dan mengunjungi desa leluhurnya karena dikabarkan ia bisa menerima harta warisan. Namun, masyarakat sekitar mulai mencari dan ingin membunuh Maya karena satu hal.
Shanty mengucapkan terima kasih kepada para juri yang telah memberikan penghargaan tersebut. Tambahnya, ia juga berterima kasih kepada Joko Anwar, tim produksi, dan semua pemain Tidak lupa Shanty berterima kasih kepada pecinta film Indonesia yang selalu mendukung karya dalam negeri. Menurutnya, tanpa mereka “Perempuan Tanah Jahanam” tidak akan bisa meraih prestasi.
Shanty mewakili tim mengungkapkan kebangaan tersendiri atas apresiasi yang didapat. Pencapaian ini menjadi bukti bahwa film bergenre apa pun mampu memenangkan penghargaan film paling bergengsi di Indonesia.
“Penghargaan ini adalah tanda ketangguhan film kita di situasi yang penuh ketidakpastian dan sekaligus mengingatkan kalau kita harus terus maju dan tangguh untuk menceritakan cerita kita, cerita bangsa Indonesia,” tutup Shanty dalam pidato kemenangannya dilansir dari kumparan.com.
Penulis: Maria Katarina
Editor: Andi Annisa Ivana Putri
Foto: detik.com
Sumber: kompas.com, kumparan.com, detik.com.